12 September 2019

Thick Coaxial Cable Berguna Sebagai Backbone Penghubung Antar Gedung


Berdasarkan ukuran diameter kabel-nya, dikenal dua jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cable dan thin coaxial cable . Kabel coaxial atau koaksial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar. Kabel tersebut seringkali dikenal sebagai thicknet. Kabel koaksial jenis ini mendeskripsikan tentang standar IEEE 802.3 10BASE5. Kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12 mm dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standar ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Jenis Kabel koaksial tebal ini juga dikenal sebagai Thicknet 10Base5. Angka 5 pada nama 10Base5 mengacu pada panjang segmen maksimal, yaitu 500 meter. Ukuran kabel tersebut bervariasi dan memiliki diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10 mm. Jenis kabel koaksial yang tebal juga sangat populer digunakan untuk kabel LAN, karena memiliki bandwith yang lebar sehingga memungkinkan dijadikan sebagai media komunikasi broadband. Kabel thicknet hampir tidak pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus. 10Base5 atau Kabel Thicknet adalah sebuah kabel koaksial yang merupakan kabel original Ethernet tetapi tidak digunakan lagi pada jaringan LAN modern.

Secara garis besar standar Jaringan Ethernet terbagi menjadi tiga, yaitu 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT. Jika dibandingkan antara Thicknet dengan Thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit. Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern. Harga dan biaya instalasi Kabel koaksial lebih mahal dari kabel twisted pair. Spesifikasi kabel thicknet atau kabel RG-8 sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, bedanya hanya pada bentuk fisiknya yang lebih besar. Karena lebih besar, kabel coaxial thicknet bisa menampung data lebih banyak sehingga sangat cocok digunakan sebagai backbone jaringan. Kabel koaksial memiliki beberapa kelebihan, antara lain: dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih murah dan karena menggunakan penutup isolasi maka kemungkinan terjadi gangguan dari luar lebih kecil. Sedangkan kekurangan kabel tersebut antara lain adalah mempunyai nilai redam relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh memerlukan banyak repeater, jika kabel dipasang di atas tanah maka rawan terhadap gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya sambungan dan harga kabel koaksial lebih mahal dari harga kabel telepon maupun kabel UTP.

Ethernet merupakan jenis susunan kabel dan proses sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972. 10Base5 adalah sebuah standar implementasi pertama jaringan Ethernet. Standar ini sering juga disebut sebagai ThickNet karena memang jaringan ini menggunakan sebuah kabel koaksial tebal untuk menghubungkan komputer yang berada dalam sebuah jaringan. Nama lainnya adalah Standard Ethernet, karena jenis ini merupakan implementasi jaringan Ethernet pertama kali. 10Base5 mendukung bandwidth maksimum hingga 10 MBps, meski bandwidth yang dapat dicapainya hanya berkisar 4 MBps hingga 6 MBps karena banyaknya tabrakan data dalam jaringan yang mengakibatkan kecepatan berkurang. 10Base5 dibuat berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 yang dibuat oleh Project 802. Project 802 adalah seperangkat standar dan prosedur jaringan untuk implementasi jaringan dan pembuatan peralatan jaringan. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) merancang Proyek 802 dan membuat standar 802 pada tahun 1983. 802 sebenarnya merupakan tanggal dimulainya Proyek 802, yaitu pada bulan Februari tahun 1980, dari situ tercipta susunan angka 802. Proyek ini sebagian besar mencakup aspek media fisik jaringan, contohnya pemasangan kabel, lampiran, rekomendasi perangkat keras dan berbagai aspek faktor jaringan.

Melihat kapasitas data dan jarak dalam jangkauan, jenis kabel koaksial thicknet masih menjadi favorit sebagai media komunikasi penghubung antar gedung. Spesifikasi Teknis kabel koaksial thicknet atau kabel RG-8 adalah bisa menjangkau bentangan maksimal sampai 500 meter, impedansi terminator sampai 50 Ohm dan membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer. Sebuah segmen jaringan 10Base5 sebaiknya tidak memiliki 100 komputer yang tergabung ke dalamnya. Berbeda dengan 10Base2 yang menghubungkan komputer secara langsung dengan kabel, pada jaringan 10Base5 terdapat sebuah transceiver yang dihubungkan ke kabel ThickNet, dengan menggunakan konektor yang dapat melubangi kabel yang disebut sebagai vampire tap. Jaringan 10Base5 merupakan teknologi jaringan yang kuno dan tidak diterapkan lagi pada jaringan komputer saat ini, meski beberapa perusahaan mungkin mempertahankannya. Karena Kompleks dan keterbatasan bandwidth yang hanya mencapai 10 MBps menyebabkan jaringan ini “pensiun”. Penggantinya adalah 10BaseT yang lebih sederhana, Fast Ethernet untuk kecepatan yang lebih tinggi, Gigabit Ethernet atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI) jika hendak membuat backbone. Setiap komputer dihubungkan dengan kabel dengan menggunakan konektor BNC. Pada ujung kabel, haruslah menggunakan BNC terminator yang diberi impedansi sebesar 50 ohm. Karena, jika tidak diberi terminator sinyal akan membalik dan mengakibatkan komunikasi jaringan menjadi tidak mungkin terjadi.

Jaringan 10Base5 sering digunakan sebagai backbone dalam sebuah jaringan yang besar. Dalam konfigurasi yang biasa, transceiver dalam backbone ThickNet dapat dihubungkan dengan repeater, yang kemudian dapat menggabungkan segmen-segmen ThinNet yang lebih kecil ke backbone ThickNet. Dengan cara seperti itu, sebuah kombinasi antara standar 10Base5 dan 10Base2 dapat mendukung jumlah komputer yang cukup besar. Kabel Coaxial jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut, pertama, setiap ujung harus dilakukan terminasi dengan terminator 50-ohm. Jumlah segmen Maksimum adalah tiga segmen. Ketiga, setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan. Keempat, setiap segmen maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk repeater. Maksimum panjang kabel per segmen adalah sekitar 500 meter. Keenam, maksimum jarak antar segmen sekitar 1500 meter. Ketujuh, setiap segmen harus diberi ground. Dan yang terakhir jarak minimum antar tap sekitar 2,5 meter.

Supaya komputer bisa terhubung ke jaringan thicknet, dibutuhkan transceiver sebagai sambungan antara Kartu Adaptor Jaringan (Network Adapter Card). Transceiver dibuat dengan memakai drop cable untuk menyambung Transceiver dengan AUI (Attachment Unit Interface) pada Kartu Adaptor Jaringan. Antarmuka AUI berbentuk DB-15. Jaringan 10Base5 dihubungkan dengan menggunakan topologi bus, karena ia menggunakan sebuah kabel koaksial tebal yang panjang. Panjang maksimum sebuah segmen jaringan 10Base5 adalah 500 meter. Jika jarak jaringan melebihi 500 meter, maka dua segmen tersebut harus disatukan dengan menggunakan repeater. Untuk menghubungkan konektor dengan kabel diperlukan seperangkat alat bantu, yaitu crimping tool yang cocok dengan jenis konektor, Alat mengupas kabel atau stripper, pemotong kabel dan alat instalasi konektor yang digunakan untuk mendorong konektor dengan kuat ke kabel yang telah terkelupas. Cara paling praktis untuk memasang konektor pada kabel koaksial adalah sebagai berikut: pertama, buang bagian luar kabel dengan panjang kurang lebih 1 cm. Kawat serabut di bengkok ke arah belakang dan buang selongsong bagian dalam sehingga kawat tunggal di dalam dapat terlihat. Pasang f konektor terlebih dahulu dengan memutar-nya searah jarum jam, sehingga kawat serabut dapat tertutup. Pasang konektor BNC/RCA dengan menggunakan alat bantu instalasi konektor yang telah disiapkan.