28 November 2019

SVC Menjalin Koneksi Di Setiap Melakukan Transmisi Data Melalui Jaringan

Switched Virtual Circuit (SVC) adalah jenis sirkuit virtual dalam telekomunikasi dan jaringan komputer yang digunakan untuk menjalin koneksi sementara antara dua titik jaringan yang berbeda sampai sesi transfer data selesai dilakukan. Setelah transfer data selesai dilakukan, virtual circuit yang terjalin tersebut diakhiri oleh penyedia layanan. SVC adalah bagian dari jaringan X.25 yang secara konsepsi juga dapat diterapkan sebagai bagian dari jaringan frame relay. SVC juga dapat diartikan sebagai jalur sementara yang dibuat antara dua titik berdasarkan kebutuhan pada waktu tertentu saja. Sambungan telepon atau komunikasi data yang dibuat hanya aktif selama terjadi transfer data atau panggilan telepon saja. Jalur tersebut mulai aktif saat terjadi panggilan dan mati setelah proses transfer data atau panggilan telepon berakhir. Jalur yang terbentuk pada SVC maupun PVC adalah jalur logical dan bukan merupakan jalur fisik. Secara umum biaya yang diperlukan untuk membuat SCV lebih murah daripada PVC. Perbedaan biaya akan menjadi lebih terlihat karena pengaruh variasi harga peralatan yang digunakan. SVC ditentukan pada saat permintaan koneksi, dengan pemilihan jalur spesifik dibuat berdasarkan pertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat kemacetan, tingkat kinerja kesalahan, jarak geografis dan jumlah hop. Jalur logical yang terbentuk menjadi jalur yang dilewati oleh data untuk proses transfer data.
Pada SVC seluruh data dikirimkan sebagai paket-paket data. Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Pembentukan virtual circuit dilakukan sebelum terjadi proses pengiriman paket data. Setelah virtual circuit dari pengirim ke arah penerima terbentuk, paket data dikirimkan melalui jalur yang telah ditentukan. Dengan proses pembentukan virtual circuit tersebut diharapkan transfer data menjadi lebih optimal. Proses pengiriman data menjadi lebih cepat sekaligus tingkat kesalahan pengiriman data menjadi lebih sedikit. Mekanisme kontrol kesalahan menjadikan urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima dengan benar oleh penerima. Permintaan pembuatan jalur logical pada SVC dilakukan setiap terjadi pengiriman data. Jalur tersebut non-aktif setelah proses pengiriman data selesai dilakukan. Permintaan pembentukan jalur SVC di awal proses transfer data tentu saja membutuhkan waktu tambahan sehingga menjadi delay atau jeda waktu ketika hendak mengirimkan data. Waktu tambahan berasal dari proses call-setup atau permintaan pembentukan jalur yang terjadi ketika akan mengirimkan data. Jalur yang terbentuk pada SVC bisa saja berbeda walau alamat pengirim dan penerimanya sama. Setelah jalur yang digunakan berakhir, proses pembentukan jalur dibuat dari awal lagi. Proses tersebut bisa saja menghasilkan jalur yang sama dengan jalur sebelumnya, tetapi bisa juga berbeda dengan jalur sebelumnya.
SVC dan PVC adalah jalur virtual yang digunakan pada protokol X.25. X.25 adalah protokol yang dibuat oleh International Telecommunications Union (ITU). ITU Telecommunication Standardization Sector atau ITU-T adalah sektor standardisasi telekomunikasi ITU yang mengelola standar untuk telekomunikasi dan teknologi komunikasi informasi. Contoh standar yang telah diterbitkan adalah X.509 untuk keamanan siber, Y.3172 untuk pembelajaran mesin, dan H.264/MPEG-4 AVC untuk video compression, standar yang diterbitkan ditujukan untuk Negara-negara Anggotanya, Anggota Sektor Swasta, dan Anggota Akademisi. Walau ITU merupakan organisasi internasional yang mengurus berbagai standar namun badan resmi dunia untuk standar adalah ISO (International Standard Organization). Standar yang dikeluarkan oleh ITU hanya bersifat rekomendasi dan tidak mengikat untuk dilaksanakan. Dua standar dari IETF yang memuat tentang protokol X.25 adalah RFC 1356 dan RFC 1613, keduanya berjudul Multiprotocol Interconnect on X.25 and ISDN in the Packet Mode dan Cisco Systems X.25 over TCP (XOT). RFC 1356 dibuat oleh perusahaan BBN Communications, Computervision Systems Integration dan Process Software Corporation pada bulan Agustus 1992. Sedangkan RFC 1613 dibuat oleh Cisco Systems dan Janet Networks pada bulan Mei tahun 1994.
Saat ini X.25 banyak digunakan dalam proses transaksi kartu kredit dan mesin ATM. SVC paling baik digunakan untuk koneksi WAN yang memiliki lalu lintas jaringan rendah atau tidak teratur. Switched Virtual Circuits (SVC) adalah koneksi sementara yang dibuat untuk tujuan transfer informasi dan data. Ada empat langkah untuk membangun koneksi SVC yaitu: persiapan panggilan, transfer data, Idle dan terminasi panggilan. Permanent Virtual Circuits (PVC) adalah koneksi permanen yang dibuat untuk tujuan transfer data yang sering dan konsisten. Seperti halnya leased-line, sambungan PVC tidak perlu dibuat menggunakan pengaturan panggilan atau status terminasi. PVC akan berada dalam mode transfer data atau dalam mode Idle. Pengguna jaringan dan administrator jaringan dapat memilih salah satu diantara dua pilihan virtual circuit yang ada pada protokol X.25. Tidak ada keharusan untuk memilih salah satu atau keduanya. Dasar pertimbangan paling utama administrator jaringan dalam memilih mode virtual circuit yang hendak digunakan adalah kesesuaian antara kondisi jaringan dengan sifat-sifat yang ada pada jenis virtual circuit tersebut.
SVC X.25 sangat mirip dengan koneksi TCP, dan dapat digunakan untuk tujuan yang sama. Transfer data X.25 berorientasi pada paket dan bukan berbasis aliran seperti TCP. Model tersebut cocok untuk sejumlah besar aplikasi sehingga tidak perlu lapisan enkapsulasi lebih lanjut. Protokol X.25 membuat transfer data menjadi mudah diterapkan ketika pengguna mengembangkan program aplikasi. Menulis program untuk menangani komunikasi SVC (Switched Virtual Circuit) atau PVC (Permanent Virtual Circuit) dengan menggunakan soket sangat mirip dengan menulis program yang menggunakan TCP/IP. Sebagian besar operasi yang digunakan sama persis, tetapi memiliki beberapa parameter yang berbeda. Jaringan X.25 juga memungkinkan digunakan untuk membawa data TCP/IP. Hal itu dilakukan dengan menggunakan aturan yang ter-dokumentasi dalam RFC 1356. Begitu juga sebaliknya, data X.25 juga memungkinkan untuk dilewatkan melalui jaringan TCP/IP. Hal itu dilakukan dengan menggunakan protokol yang juga diterbitkan oleh IETF bernama XOT melalui RFC 1613. Selain untuk menghubungkan pengguna dengan jaringan yang telah ada, SVC pada X.25 juga dapat digunakan untuk koneksi point-to-point. Persyaratan untuk membuat koneksi tersebut adalah keduanya harus terdiri dari DTE dan DCE. Jika persyaratan tersebut tidak dilakukan, maka koneksi tidak dapat terjadi.
Proses komunikasi pada SVC terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Call Establishment, Data Transfer dan Virtual Circuit Disconnection. Proses pembentukan Switched Virtual Circuit dimulai oleh DTE yang mengirimkan paket Permintaan panggilan atau Call Request ke jaringan, jaringan kemudian menyiapkan atau mengatur jalur virtual ke DTE di sisi tujuan. Permintaan tersebut di sisi DTE tujuan muncul sebagai paket Incoming Call. Kemudian DTE tujuan menerima panggilan dengan mengirimkan paket Call Accept kepada DTE sumber atau pengirim sebagai paket Call Connect. Atau, DTE tujuan juga dapat menolak Panggilan Masuk dengan mengirimkan paket Clear Request. Setelah permintaan diterima, proses transfer data dapat dilakukan atau dimulai. DTE pengirim dapat melakukan transfer data segera setelah menerima paket Call Connect. Transfer data terus berlangsung sampai satu sisi memutuskan untuk mengakhiri virtual circuit, yaitu ketika salah satu DTE (pengirim atau penerima) mengirimkan paket Clear Request. Setelah pengiriman paket Clear Request, transfer data kedua DTE tersebut berakhir. Koneksi jalur virtual yang terbentuk juga berakhir. Ketika hendak mengirimkan data kembali, maka proses pembentukan virtual circuit dilakukan dari awal lagi.