09 November 2019

Router Dinamis Melakukan Pembaruan Tabel Rute Jalur Komunikasi Secara Otomatis

Router Dinamis atau Router Dynamic adalah sebuah router yang memiliki dan dapat membuat tabel routing secara otomatis, dengan cara mendapatkan data tabel routing dari lalu lintas jaringan dan juga saling bertukar informasi dengan router lainnya. Protokol routing mengatur router-router yang saling terhubung agar dapat melakukan komunikasi satu dengan yang lain dan saling bertukar informasi sehingga setiap router dapat mengubah isi tabel routing atau forwarding table yang dimiliki. Dengan cara ini router-router mengetahui keadaan jaringan dan mampu meneruskan data yang lewat ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamis adalah proses pengisian data routing di tabel routing secara otomatis. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket data yang lewat. Administrator hanya menentukan protokol yang harus digunakan oleh router. Rute pada dynamic routing dapat berubah-ubah, sesuai dengan pembaruan data tabel routing yang didapatkan oleh router. Protokol ini di-desain untuk mendistribusikan informasi secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Semua router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Contoh protokol routing dinamis adalah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP dan BGP.

Keuntungan menggunakan dynamic routing adalah cocok untuk area luas, bila terjadi penambahan jaringan maka administrator tidak perlu menambahkan konfigurasi pada router yang sudah ada, router dapat berbagi informasi secara otomatis, routing table dibuat secara dinamik dan Administrator jaringan lebih mudah mengelola jaringannya. Selain keuntungan-keuntungan tersebut, hal yang perlu diperhatikan ketika memilih untuk menggunakan routing dinamis adalah kekurangannya. Beban kerja router dinamis lebih berat karena perangkat tersebut selalu memperbarui tabel routing pada setiap waktu tertentu secara otomatis. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router berbagi informasi tabel routing dengan cara mengirimkan informasi tabel routing ke semua router lainnya, hal tersebut dilakukan sampai ada tabel routing yang cocok, sehingga setelah selesai melakukan konfigurasi pengguna harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada. Ketika melakukan konfigurasi protokol yang hendak digunakan pada router, perlu diperhatikan bahwa semua router yang terhubung harus sama-sama menggunakan protokol tersebut. Karena sebuah router hanya dapat saling bertukar informasi kepada router dengan protokol yang sama. Contohnya adalah agar router A dapat saling bertukar tabel routing dengan router B maka kedua router tersebut harus sama-sama menggunakan protokol RIP. Jika salah satu menggunakan protokol OSPF maka satunya juga harus menggunakan OSPF.

Standar protokol RIP version 2 dijelaskan dalam RFC 2453 yang diterbitkan oleh IETF pada bulan November tahun 1998. Standar Protokol OSPF version 2 dijelaskan dalam RFC 2178. Standar protokol EGP diterbitkan oleh IETF melalui RFC 827 pada tahun 1982. Standar protokol EIGRP diterbitkan oleh IETF juga pada tahun 2016 melalui RFC 7868. Standar Protokol BGP-4 diterbitkan pada tahun 2006 melalui RFC 4271. IETF merupakan singkatan dari Internet Engineering Task Force. IETF telah berhasil membuat dan menerbitkan ribuan spesifikasi standar protokol TCP/IP. Standar Internet (disingkat STD) adalah spesifikasi normatif teknologi atau metodologi yang berlaku di Internet. Standar Internet dibuat dan diterbitkan oleh IETF. Standar teknis adalah suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang menjelaskan tentang kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam. Suatu standar dapat pula berupa suatu artefak atau perangkat formal lain yang digunakan untuk kalibrasi. Sebuah standar dapat dikembangkan secara mandiri atau uni-lateral, misalnya oleh suatu perusahaan, organisasi dan militer. Contoh standar perusahaan adalah Standar Operating Procedure (SOP). Standar juga dapat dikembangkan oleh suatu kelompok seperti asosiasi perdagangan yang memiliki visi yang sama.

Konfigurasi routing dinamis diatur pada router yang menjadi penghubung antar jaringan. Router adalah perangkat keras yang berfungsi untuk memberikan arah rute perjalanan paket data sehingga dapat sampai ke tujuan yang diinginkan. Contoh perangkat keras router yang dapat diperoleh oleh seorang administrator atau arsitek jaringan adalah Cisco ISR 4000 Series, RouterBoard 3011UiAS-RM dan Juniper MX-40. Cisco ISR 4000 Series di-produksi oleh perusahaan Cisco Systems, RouterBoard 3011UiAS-RM dibuat dan dijual oleh perusahaan Mikrotik, Sedangkan Juniper MX-40 dibuat dan dijual oleh perusahaan Juniper Networks. Perusahaan-perusahaan tersebut selain memproduksi router juga memproduksi peralatan jaringan lainnya. Contohnya adalah switch, access point dan komputer server. Untuk membeli perangkat keras tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara pertama adalah dengan bertanya kepada penjual di toko komputer terdekat. Cara kedua adalah dengan mencari informasi terkait dari Internet. Website untuk mencari informasi tersebut bisa Google, Yahoo atau Bing. Cara ketiga adalah mencarinya dari website e-commerce. Contoh website tersebut adalah Tokopedia, Lazada dan ebay. Dengan teknologi internet proses jual-beli dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung dengan penjual. Pembeli hanya perlu melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran, kemudian barang pesanan dikirimkan oleh penjual melalui jasa kurir.

Jenis routing dinamis yang telah diterapkan di berbagai kondisi jaringan berjumlah banyak. RIP (Routing Information Protocol) merupakan protokol yang melakukan pembaruan tabel routing berdasarkan informasi dari router yang terhubung langsung. Informasi yang diberikan dalam protokol RIP adalah host, network, subnet, dan route default. RIP menggunakan algoritme distance vector. Metric yang dilakukan untuk pemilihan jalur terbaik adalah berdasarkan hop count. Jika hop count lebih dari 15, maka paket data-gram akan dibuang. IGRP adalah sebuah protokol routing yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc. IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi standar-nya adalah 100. IGRP menggunakan algoritme distance vector. OSPF (Open Short Path First) hanya bisa diterapkan pada router dengan merek Cisco. OSPF bekerja dengan sebuah algoritme link-state. Pembaruan tabel routing dilakukan secara serempak ketika terjadi perubahan topologi jaringan. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) menggunakan kombinasi algoritme distance vector dan link-state, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm untuk menghitung jalur ter-pendek. Pembaruan informasi tabel routing dilakukan setiap sembilan puluh detik. BGP (Border Gateway Protocol) memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. BGP menggunakan algoritma distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat jalur-jalur komunikasi data.

Untuk mengatur router agar menggunakan routing dinamis, langkah pertama yang harus dilakukan oleh administrator jaringan adalah menentukan protokol routing yang hendak digunakan. Contohnya adalah menggunakan protokol OSPF, RIP atau EIGRP. Konfigurasi semua router yang ada dengan protokol yang telah ditentukan sebelumnya tadi. Pastikan semua router menggunakan protokol yang sama. Tunggu beberapa saat sehingga semua router memiliki daftar tabel routing yang sama. Proses sinkronisasi tabel routing pada setiap router terjadi secara otomatis. Setelah semua router sinkron dan memiliki daftar tabel routing, seluruh pengguna jaringan yang berada di bawah router dapat saling komunikasi dan bertukar data. Walau sudah dilakukan konfigurasi agar tiap router menggunakan routing dinamis, setiap router masih dapat ditambahkan konfigurasi routing statis. Sehingga di dalam tabel routing pada perangkat keras router terdiri dari dua sumber, yaitu hasil sinkronisasi routing dinamis dan hasil konfigurasi manual yang dilakukan oleh administrator.