18 Oktober 2019

IETF Menerbitkan Standar Protokol Automatic Reapeat Query Pada Tahun 2002

ARQ (Automatic Repeat Request) adalah protokol untuk kontrol kesalahan dalam transmisi data. Ketika terdeteksi kesalahan dalam paket, secara otomatis penerima meminta pengirim untuk mengirim ulang paket tersebut. Proses ini diulang sampai paket tersebut bebas dari kesalahan atau kesalahan berlanjut melebihi jumlah yang telah ditetapkan. ARQ kadang -kadang digunakan pada komuniksai Global System for Mobile (GSM) untuk menjamin integritas data. Metode Automatic Repeat Request (ARQ) atau disebut juga Automatic Repeat Query adalah sebuah metode error control (kontrol kesalahan) untuk transmisi data yang menggunakan balasan acknowledgment (ACK) dan timeout. ACK merupakan sebuah pesan yang dikirim oleh penrima kepada pengirim yang mengindikasikan bahwa paket atau frame data telah diterima secara benar. Timeout adalah reasonable point pada waktu setelah pengirim mengirim frame atau paket, ditentukan periode waktu yang diperbolehkan untuk berlalu sebelum ACK harus diterima. Metode ARQ mempunyai tiga jenis metode, yaitu metode Stop-and-Wait ARQ, metode Go-Back-N ARQ dan metode Selective-Reject ARQ. Setiap metode mempunyai cara kerja pendeteksian error tersendiri.

Kelebihan Stop and Wait ARQ adalah kesederhanaan. Sedang kekurangannya, Stop and Wait ARQ merupakan mekanisme yang tidak efisien. Oleh karena itu teknik sliding window dapat diadaptasi agar diperoleh penggunaan jalur yang lebih efisien. Go-Back-N ARQ adalah mekanisme yang lebih efisien yang lebih banyak menggunakan koneksi dari Stop-and-wait ARQ , karena tidak seperti menunggu sebuah pengakuan untuk setiap paket, koneksi masih digunakan sebagai paket yang sedang dikirim. Dengan kata lain, selama waktu yang seharusnya dapat dihabiskan menunggu, lebih banyak paket yang dapat dikirim. Namun, metode ini juga hasil dalam bingkai mengirimkan beberapa kali, jika frame apa-pun telah hilang atau rusak, atau ACK mereka hilang atau rusak, maka frame dan semua frame berikutnya akan kembali dikirim. Untuk menghindari hal ini digunakan-lah Selective Repeat ARQ. Selective-Reject ARQ lebih efisien dibandingkan Go-Back-N ARQ karena Selective-Reject meminimalkan jumlah retransmisi. dengan kata lain penerima harus mempertahankan buffer semaksimal mungkin untuk menyimpan tempat bagi frame SREJ (Selective-Reject) sampai frame yang rusak dikirim ulang serta harus memuat logika untuk di selipkan kembali ke dalam frame tersebut pada urutan yang tepat. selain itu pengirim juga memerlukan logika yang lebih kompleks agar mampu mengirimkan frame di luar urutan. karena komplikasi seperti itu Selective-Reject ARQ tidak terlalu banyak dipergunakan dibandingkan Go-Back-N ARQ.

Petunjuk desain link yang menggunakan ARQ ter-dokumentasi dalam RFC 3366. Dokumen tersebut dibuat oleh Godred Fairhurst dari University of Aberdeen dan Lloyd Wood dari Cisco Systems Ltd. RFC 3366 diterbitkan oleh IETF pada bulan Agustus tahun 2002. Untuk mendapatkannya dapat dilakukan dengan mengakses situs RFC Editor dengan alamat www.rfc-editor.org. Web tersebut mendapatkan sponsor dari Internet Society. Setelah berhasil membuka halaman web RFC Editor, Anda dapat memasukkan kata kunci pencarian 3366 ke dalam kolom pencarian yang terletak di bagian pojok kanan atas. Dokumen tersebut juga disebut dengan BCP 62, BCP merupakan singkatan dari Best Current Practice. Pada RFC 3366 ARQ dijelaskan secara umum, RFC 3366 mencakup penggunaan-nya pada berbagai media fisik seperti nirkabel seluler, LAN nirkabel, tautan RF, dan jenis saluran lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan masalah yang relevan untuk mendukung lalu lintas IP melalui saluran lapisan fisik. Dokumen ini memberikan petunjuk kepada perancang peralatan komunikasi digital dan protokol link-layer yang menggunakan teknik ARQ. Dokumen ini mengandaikan bahwa perancang ingin menggunakan protokol Internet, tetapi tidak terbiasa dengan arsitektur Internet. Dengan membaca RFC 3366 desain mereka menjadi lebih efektif dan efisien.

Protokol ARQ dapat diterapkan dalam sebuah jaringan yang menggunakan protokol IP. Petunjuk tentang pemahaman Internet Protocol dapat dilihat pada dokumen RFC 791. IP atau Internet Protocol merupakan protokol inti dari Internet global dan mendefinisikan jaringan packet-switched. Selama bertahun-tahun lalu lintas internet menggunakan IP telah dilakukan melalui berbagai macam link. Di masa depan, lalu lintas IP diperkirakan akan terus meningkat dengan bermacam-macam sifat. Dokumen DRAFTKARN02 digunakan untuk menunjang pembuatan desain sub-network jaringan Internet. Dokumen-dokumen tersebut harus dibaca bersamaan dengan dokumen lain yang dibuat oleh Performance Implications of Link Characteristics (PILC) IETF workgroup. PILC menghasilkan berbagai dokumen informasi yang dapat menjadi petunjuk tentang lapisan data-link, sehingga dapat mempermudah pembuatan desain komunikasi data yang menggunakan standar dari IETF. Dokumen yang dihasilkan berisi tentang keterbatasan, kinerja dan permasalahan yang timbul pada lapisan data-link. Kelompok PILC dibuat sejak tanggal 22 April 1999 dan ditutup pada tanggal 8 Januari 2004. Dokumen, sejarah dan foto-foto PILC dapat dilihat melalui https://datatracker.ietf.org/wg/pilc. Dari situs tersebut dapat diperoleh tujuh dokumen yang telah berhasil di publikasi oleh PILC.

ARQ atau Automatic Repeat Request yang merupakan bagian dalam data link layer. ARQ adalah sebuah protokol yang digunakan untuk pendeteksian error dan memperbaiki error yang terjadi. Ada tiga buah protokol di dalam ARQ, yaitu Stop-and-wait, Go-back-N dan Selective Reject. Stop-and-wait ARQ mempunyai cara kerja: sumber akan mengirim satu frame dan menunggu ACK, bila frame rusak maka frame harus dibuang, dan jika ACK rusak maka pengirim akan melakukan pengiriman ulang sehingga penerima akan menerima dua frame yang sama. Go-Back-N ARQ mempunyai cara kerja: Bila tidak terjadi kerusakan, receiver akan membalas RR(Receiver Ready), jika terdeteksi kesalahan, akan mengirim negative ack(Rejection). Pengirim yang menerima Reject Ack akan mengirim ulang frame tersebut beserta frame selanjutnya. Selective Reject ARQ mempunyai cara kerja meminimalkan pengiriman ulang. Pengirim yang menerima Reject ACK akan mengirim ulang frame yang rusak saja. Frame berikutnya akan disimpan oleh penerima. Pada mekanisme ini penerima harus memiliki buffer yang cukup besar.

Stop-and-Wait ARQ ini merupakan sistem yang paling sederhana, jika diperhatikan akan terlihat bahwa banyak waktu terbuang yang hanya digunakan untuk menunggu. Prinsip kerja sistem tersebut adalah pengirim mengirim satu frame dan menunggu “ACK”, jika menerima frame rusak, maka frame tersebut dibuang dan pengirim menunggu sampai waktu time out habis, setelah itu baru ia mengirim ulang data rusak tersebut. Jika penerima menerima frame yang baik maka ia akan mengirim ACK, jika tidak maka dikirim NAK. Sistem Stop-and-Wait ARQ ini merupakan sistem yang paling sederhana, dan jika di perhatikan terlihat bahwa banyak waktu terbuang yang hanya digunakan untuk mengirimkan ulang frame yang mengalami kesalahan. Mekanisme kerjanya adalah pengirim mengirim satu frame dan menunggu “ACK", kemudian jika penerima menerima frame rusak (error), maka frame tersebut dibuang dan penerima mengirim frame REJ agar dilakukan proses pengiriman ulang mulai dari frame rusak tersebut. Jika penrima menerima frame yang baik maka ia akan mengirim ACK, jika tidak akan dikirim REJ. Sistem Selective-Reject ARQ juga disebut sebagai Selective-retransmission. Cara kerja sistem tersebut adalah hanya frame yang salah saja yang dikirim ulang. Frame yang diterima oleh penerima akan ditampung terlebih dahulu dalam satu buffer sebelum disatukan kembali sesuai urutan yang benar.