21 September 2019

VSAT Berguna Untuk Menerima Pancaran Sinyal Komunikasi Melalui Satelit



VSAT dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal. VSAT adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk lingkaran dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya lempeng VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan putaran bumi pada sumbu-nya yang dimungkinkan karena berada di orbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi dan mengikuti putaran bumi pada sumbu-nya. VSAT awalnya merupakan suatu merek stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh Telecom General di Amerika. Dalam terjemahan bebasnya, VSAT dapat diartikan sebagai suatu terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola berdiameter tertentu. VSAT merupakan salah satu kemajuan dalam tren untuk mengurangi ukuran ground segment pada komunikasi satelit. VSAT terletak di akhir jalur komunikasi satelit, VSAT menawarkan berbagai macam layanan komunikasi. VSAT merupakan stasiun kecil berdiameter tak lebih dari 2.4 meter.

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, perbankan, energi, hingga institusi pemerintahan, layanan Lintasarta IP VSAT adalah solusi tepat bagi yang membutuhkan koneksi stabil serta ingin membangun komunikasi dengan kantor-kantor cabangnya di berbagai pelosok daerah. Bahkan bagi perusahaan yang memiliki layanan mobile, solusi VSAT Nomadic memastikan komunikasi data Anda tidak putus meski berada di lokasi terpencil. Keunggulan VSAT adalah memiliki jangkauan mencapai setengah permukaan bumi, pemasangan mudah, proses transmisi data cepat. Namun VSAT juga memiliki kekurangan-kekurangan, yaitu: jarak satelit dan bumi yang relatif jauh mengakibatkan adanya delay propagasi yang cukup lama, koneksi rentan terhadap gangguan cuaca, membutuhkan banyak tempat, berukuran lumayan besar, dan yang lebih tinggi dibandingkan kabel. Lintasarta IP VSAT juga dapat menjawab kebutuhan komunikasi yang dapat berpindah tempat dengan mudah melalui IP VSAT Nomadic karena dapat dipasang pada kendaraan dan antena dapat auto-pointing ke arah satelit.

VSAT merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal, awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh Telecom General di Amerika. Dalam terjemahan bebasnya, VSAT dapat diartikan sebagai suatu terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola berdiameter tertentu. VSAT masuk pertama ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan munculnya bank-bank swasta yang membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM (Automated Teller Machine). Pemanfaatan VSAT di Indonesia termasuk yang pertama di Asia Tenggara, yang dipelopori oleh perusahaan swasta nasional PT Citra Sari Makmur (CSM) dengan lisensi PT TELKOM. CSM mulai beroperasi awal 1990 dengan memanfaatkan satelit PALAPA. Saat ini selain CSM ada 3 operator VSAT swasta yaitu Lintasarta, Elektrindo Nusantara dan Rintis Sejahtera (Primacom). Pangsa pasar terbesar masih dikuasai CSM. Di luar itu masih ada dua operator yang melayani kalangan sendiri, yaitu Dwi Mitra (kelompok Garuda Indonesia) dan BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika). Jumlah VSAT yang terpasang di kawasan Eropa, naik dari sekitar 2000 unit pada awal 1994 menjadi 11.000 unit di awal 1996. Jumlah ini diperkirakan akan berkali lipat untuk pasar Asia Pasifik mengingat kondisi geografis kawasan ini lebih tersebar dibanding Eropa.

Karena menggunakan satelit, sistem telekomunikasi VSAT dapat mencakup jarak yang sangat jauh. VSAT biasanya digunakan untuk langganan internet satelit, data, televisi, LAN, telepon, faks dan VoIP. Antena VSAT berukuran lebih kurang 2 hingga 10 kaki (0.55-2.75 m) dipasang di atap ,dinding atau atas tanah dan pemilihan besar kecilnya antena sangat tergantung pada jenis frekuensi (misalnya C band atau Ku band) yang akan digunakan. Layanan VSAT Internet PSN dengan spektrum C-band dikenal handal terhadap perubahan cuaca dan Service Level Agreement (SLA) yang tinggi.VSAT C-Band umumnya digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan tingkat keandalan serta keamanan yang tinggi seperti aplikasi perbankan, layanan darurat dan implementasi ERP. Ubiqu adalah layanan VSAT Ku-Band terbaru dari PSN yang menawarkan koneksi broadband dengan perangkat antena lebih kecil dan harga yang lebih murah. Layanan Ubiqu dapat digunakan siapa saja yang membutuhkan koneksi internet: rumah, sekolah, pedesaan (kantor desa), usaha kecil menengah (UKM), klinik, rumah sakit maupun usaha Jasa lainnya.

Komunikasi dengan teknologi VSAT IP ini menggunakan system HUB Teleport yang berada di lokasi penyedia layanan dan stasiun bumi di titik remote (pelanggan) dengan topology star. Layanan VSAT IP ini dapat melayani kebutuhan komunikasi mulai dari kecepatan data 2.4 Kbps hingga 2 Mbps sehingga cocok untuk melayani komunikasi internet, suara, dan video dengan lalu lintas data rendah yang bersifat bursty (pendudukan kanal secara temporer). VSAT IP merupakan layanan komunikasi data menggunakan media akses satelit dengan teknologi TDM (time division multiplex) atau TDM access (TDMA) berbasis internet protokol (IP). VSAT IP sering disebut dengan VSAT Shared dikarenakan kanal frekuensi digunakan secara bersama-sama oleh seluruh remote. Layanan ini mendukung kegiatan operasional pelanggan seperti di perkebunan, pengeboran minyak, industri maritim (kapal pengangkutan dan kapal perang), desa dan pulau terpencil, perusahaan yang membutuhkan implementasi yang cepat atau mobilitas tinggi seperti mobile banking serta penanggulangan bencana di seluruh wilayah Indonesia. Layanan VSAT Internet memungkinkan penyediaan koneksi yang hemat biaya, handal dan aman di seluruh wilayah cakupan satelit dengan berbagai macam jenis layanan dan bandwidth yang disediakan. VSAT menjadi solusi terbaik akses jaringan internet satelit untuk wilayah pedalaman indonesia yang belum memiliki jaringan internet maupun jaringan telepon seluler.

Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai berikut, informasi yang akan dikirimkan akan dilewatkan ke hub lalu dikirimkan melalui VSAT di bumi menuju satelit. Bagian satelit akan bekerja sebagai repeater frekuensi. Informasi yang diterima dikuatkan dan dikirimkan kembali dengan frekuensi yang lebih tinggi. Setelah informasi dikirimkan, hub di bumi mengendalikan seluruh operasi dari jaringan komunikasi tersebut. Komponen unit luar VSAT, terdiri dari antena, BUC dan LNB. Sedangkan unit dalam (IDU/Indoor Unit) VSAT terdiri dari: modem dan IFL (Inter Facility Link). Antena atau parabola memiliki ukuran 0.55 hingga 2,4 meter, yang dipasang pada atap, dinding atau di tanah. BUC (Block Up Converter) berfungsi untuk menghantarkan sinyal informasi ke satelit. LNB (Low Noise Block ) berfungsi untuk yang menerima sinyal informasi dari satelit. Modem (Modulator / Demodulator) adalah sebuah alat yang dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menghubungkan unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih dari 50 meter. IFL (Inter Facility Link) merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel jenis koaksial dan menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman). Satelit merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima dan menghantarkan informasi secara wireless melalui frekuensi radio.