27 September 2019

Telepon Seluler Berkembang Dengan Cepat Selama Kurang Dari Satu Abad


Telepon genggam seringnya disebut handphone (disingkat HP) atau disebut pula sebagai telepon seluler (disingkat menjadi ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana saja dan tidak perlu dihubungkan dengan jaringan telepon kabel. Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara atau percakapan. Selain percakapan pengguna juga dapat saling mengirim SMS, MMS, video call dan terhubung ke jaringan internet melalui jaringan seluler yang telah ada. Teknologi seluler populer dan akrab dengan masyarakat di berbagai penjuru dunia. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1940, teknologi tersebut terus berkembang dengan sangat cepat, dalam waktu kurang dari enam puluh tahun teknologi seluler berkembang dari generasi ke-0 mencapai generasi ke-4.

Telepon seluler sudah ada dari zaman penjajahan, yaitu kira-kira tahun 1947 di Amerika dan Eropa. Cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson, yang juga merupakan pendiri bisnis telekomunikasi yang kelak kita kenal dengan Ericsson (kini Sony Ericsson). Pada tahun 1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan telepon seluler. Saat itu hampir semua mobil polisi dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang memudahkan pantauan gerakan aparat. Sekitar 20 tahun kemudian, revolusi bidang telekomunikasi pun dimulai. Para peneliti mulai merancang sebuah alat telekomunikasi yang bisa digunakan tanpa kabel. Sekitar tahun 1962 Bjorn Westerlund mengembangkan bisnis transmisi radio. Pada tahun 1967 Westerlund mendirikan perusahaan yang dikenal dengan nama Nokia. Telepon seluler atau telepon bergerak menjelma menjadi peralatan bagi orang yang memiliki mobilitas tinggi. Sekitar tahun 1970 di Eropa Nokia dan Ericsson menjelma menjadi sebuah perusahaan telekomunikasi yang besar. Di Amerika, Motorola memperkenalkan telepon genggam tiga tahun kemudian. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan telepon seluler pertama. Sementara itu, Ericsson juga merancang telepon seluler berdimensi kecil. Sistem analog pun kemudian digantikan dengan sistem digital. Sekitar tahun 1980 meluncur sistem baru yang disebut dengan GSM. Berbagai perusahaan berlomba menciptakan telepon seluler dengan model ramping dan mudah dibawa.

Manfaat dari perkembangan telepon seluler, yaitu: memudahkan manusia melakukan komunikasi, menjadi media untuk hiburan dan penghubung ke jaringan internet. Selain bisa menelepon, telepon seluler bisa digunakan untuk sms. Sms mempermudah pengguna mengirimkan dan menerima informasi. Dan waktu yang di perlukan untuk melakukan komunikasi juga semakin singkat sehingga tidak membuang-buang waktu. Di telepon seluler terdapat mp3 atau layanan musik. Musik yang diinginkan bisa disimpan di telepon seluler sesuka hati. Selain layanan musik, di telepon seluler juga terdapat radio yang juga memberikan layanan hiburan tersendiri. Layanan internet pada telepon seluler sangat membantu pengguna mendapatkan informasi dari seluruh dunia dengan mudah. Kerugian perkembangan telepon seluler, yaitu: peningkatan modus kejahatan, banyak situs tidak layak menjadi mudah di-akses oleh masyarakat dan banyak kegiatan yang berkurang karena manusia lebih sering melakukan interaksi dengan telepon seluler. Dengan adanya layanan sms di telepon seluler, saat ini banyak sekali modus kejahatan penipuan melalui sms. Kerugian adanya layanan internet adalah banyak situs yang tidak layak di buka oleh anak-anak di-bawah umur bisa dengan mudah dibuka oleh mereka. Karena praktis, telepon seluler yang mudah di bawa ke mana saja, membuat pengguna telepon seluler sering menggunakannya, hal itu menyebabkan berkurangnya kegiatan lain karena lebih sering menggunakan telepon seluler.

Perangkat komunikasi dalam jaringan telepon seluler terdiri dari BTS, BSC, MSC dan SMSC. BTS (Base Tranceiver Station) merupakan peralatan yang memberi fasilitas komunikasi wireless kepada telepon pengguna. BSC atau Base Station Controller adalah peralatan untuk mengendalikan BTS. MSC (Mobile Switching Center) merupakan pusat sistem GSM. Kalau MSC mati, seluruh area yang ditangani oleh MSC tersebut tidak bisa melakukan panggilan dan pertukaran data. SMSC atau sms center merupakan program yang memiliki fungsi mengatur distribusi data agar bisa mengeluarkan hasil sesuai dengan kategorinya. Layanan aplikasi seluler antara lain adalah sms, mms, internet, video call, mobile tracking dan mobile merchant. Short Message Service (SMS) adalah salah satu fasilitas teknologi GSM yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan singkat berupa teks. MMS merupakan layanan yang memungkinkan pengguna mengirimkan pesan bergambar melalui telepon. Perkembangan teknologi juga menjadikan internet dapat dinikmati melalui telepon seluler. Video call memungkinkan pengguna tidak hanya mendengar lawan bicara namun dapat melihat wajahnya. Mobile Tracking biasanya dimanfaatkan untuk mengetahui lokasi armada. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan GPS (Global Positioning System). Layanan Mobile Merchant memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran melalui telepon. Pengguna tidak perlu melakukan pembelian dengan uang melainkan menggunakan kartu kredit atau auto-debet.

Telepon seluler berkembang mulai dari Generasi 0, Generasi 1, Generasi, 2, Generasi 3 dan Generasi 4. Pada tahun 1940 Galvin Manufactory Corporation mengembangkan Handie-talkie SCR536, yang merupakan sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Perusahaan tersebut sekarang bernama Motorolla. Sistem telepon seluler 0-G menggunakan sistem radio VHF. Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Telepon genggam generasi pertama disebut dengan 1G. Pada tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada masyarakat umum pada tanggal 3 April 1973. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990. 2G di Amerika menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. Telepon seluler pada generasi ini mulai menggunakan teknologi chip digital. Generasi 3 disebut juga 3G memungkinkan operator jaringan memberi pengguna jangkauan yang lebih luas. Terdapat tiga standar untuk telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Pada generasi ini mulai dimasukkan sistem operasi pada telepon seluler. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile. Generasi 4 disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon seluler yang menawarkan pendekatan dan solusi infrastruktur yang menggabungkan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), WiMax, CDMA, WiFi, dan Bluetooth.

Cara kerja telepon seluler antara lain: Suara dari pengirim diterima oleh microphone, microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan kemudian dikirimkan ke BTS terdekat, sinyal tersebut diterima BTS dan diteruskan ke MSC. Dari MSC sinyal diteruskan ke BTS yang paling dekat dengan tujuan, kemudian diteruskan ke penerima. Setelah sampai kepada penerima, sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker. Proses Komunikasi telepon seluler adalah sebagai berikut. Pertama telepon pengirim mengirimkan pesan kepada telepon tujuan, lalu di proses oleh BTS, setelah itu BTS menyampaikan pesan ke BSC. Kemudian BSC menyampaikan pesan kepada MSC. Setelah sampai MSC mengirimkan pesan tersebut kepada SMSC sehingga pesan di teruskan atau dikirimkan ke MSC, BSC dan BTS yang mengarah ke tujuan untuk di sampaikan ke telepon penerima. Proses pengiriman pesan-pesan dilakukan dengan sangat cepat, sehingga pengguna tidak merasakan jeda waktu pengiriman data yang panjang. Semakin lama jeda waktu yang dihasilkan, menjadikan kualitas sistem tersebut dianggap buruk.