28 September 2019

Public Switch Telephone Network Merupakan Jaringan Telekomunikasi Pertama Di Dunia



PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau bisa juga disebut jaringan telepon permanen. PSTN diatur oleh standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan standar alamat sesuai standar ITU-T E.163/ E.164. Standar tersebut dikenal dengan istilah nomor telepon. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di dunia. PSTN merupakan pelayanan komunikasi telepon antar pelanggan yang mempergunakan sebuah sentral untuk pengaturan hubungan. Awalnya PSTN digunakan sebagai jaringan pembawa layanan suara dan faks. Dalam perkembangannya PSTN digunakan sebagai layanan pembawa data kecepatan rendah dan data narrow band. PSTN sudah dimanfaatkan bukan hanya untuk keperluan informasi suara namun sudah digunakan untuk pengiriman data elektronik. Jaringan PSTN sendiri merupakan produk perusahaan telepon asal Amerika bernama AT&T (American Telephone and Telegraph Company). Perusahaan tersebut merupakan dirintis oleh Alexander Graham Bell. Jaringan PSTN memiliki biaya cukup murah dan mudah karena menggunakan kawat tembaga. Kawat tembaga dipilih untuk menghantarkan sinyal karena kawat tembaga sifatnya yang tidak mudah berkarat, kuat dan tahan terhadap cuaca. Peralatan utama PSTN terdiri atas peralatan terminal pelanggan, media transmisi, teknik transmisi dan peralatan switching. PSTN adalah sistem telepon publik yang mempunyai peralatan terminal pelanggan permanen sehingga disebut fixed telephone atau desk phone.

Beberapa hal yang mendukung perkembangan jaringan telepon di Indonesia saat ini adalah: tenaga yang lebih ahli dan terampil dalam membangun jaringan, undang-undang yang ditetapkan pemerintah memberikan kebebasan mengembangkan industri komunikasi, luasnya wilayah Indonesia dan semakin menyebar penduduk yang membutuhkan jaringan komunikasi telepon. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di dunia. Hampir 700 juta pelanggan memanfaatkan jaringan tersebut untuk aktivitas telefoni. Sistem telepon ini awalnya dibuat dengan menggunakan jaringan lokal akses tembaga. Namun sesuai perkembangan teknologi telekomunikasi, maka jaringan lokal akses juga menggunakan radio dan serat optik. Karena pelanggan berada pada lokasi yang tetap, untuk melayani jumlah pelanggan yang banyak digunakan sistem pembagian wilayah menjadi wilayah lokal, wilayah primary, wilayah secondary dan wilayah tertiary. Jaringan PSTN sudah lama digunakan oleh masyarakat untuk pertukaran informasi seperti telepon rumah atau internet. PSTN ini merupakan penemuan terbesar dan ter-kompleks pada jaringan telepon. Public Switched Telephone Network merupakan singkatan dari PSTN, yaitu contoh Jaringan Publik yang yang menggunakan kabel sebagai perantara media penghubung. Oleh karena itu jaringan lain yang dibangun tetap memerlukan PSTN untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pada perkembangannya PSTN mengalami evolusi perkembangan menjadi berbagai jenis, diantaranya adalah ISDN dan ADSL.

Angka kebutuhan masyarakat akan jaringan telepon semakin meningkat. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka persaingan pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi melakukan monopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu Mentari dan Matrix. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan IM3 dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%. Pada tahun 2009 kepemilikan saham Qtel terhadap Indosat meningkat menjadi 65%, pembelian saham dilakukan melalui tender offer.

PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu: jaringan backbone, jaringan akses dan jaringan interkoneksi. Jaringan Backbone merupakan jaringan inti PSTN, jaringan tersebut berfungsi sebagai jaringan yang menghubungkan antar sentral. Jaringan Akses merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pengguna. Jaringan PSTN terdiri dari delapan komponen, yaitu sentral, MDF, Kabel primer, rumah kabel, kabel sekunder, distribution point, kotak terminal batas dan soket. Sentral Telepon merupakan pusat pengaturan hubungan antara pengguna telepon. Main Distribution Frame (MDF) berfungsi untuk menempatkan blok-blok terminal horizontal dan vertikal. Blok terminal vertikal terletak di sisi pelanggan sedangkan Blok terminal horizontal terletak pada sisi sentral. Blok terminal vertikal dan blok terminal horizontal dihubungkan dengan dengan menggunakan kabel jumper wire. Kabel primer adalah kabel yang menghubungkan MDF dengan RK. Rumah Kabel (RK) merupakan tempat terminasi kabel primer dan sekunder, bentuknya kotak berwarna abu-abu. Kabel sekunder merupakan kabel yang menghubungkan RK dan DP. Distribution Point (DP) adalah terminal tempat sambungan kabel sekunder dengan saluran penanggal, biasanya terletak di atas tiang. Kotak Terminal Batas (KTB) merupakan kotak terminal yang berada di dinding rumah pelanggan. KTB berbentuk kotak berwarna abu-abu sebagai lanjutan terminasi dari DP. Soket/ roset merupakan sebuah terminal yang menjadi tempat rumah kabel melalui terminasi.

Secara umum arti switching adalah melakukan proses hubungan antara dua pelanggan telepon sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain. Definisi switching menurut ITU adalah membangun hubungan atas permintaan, secara individu, dari langganan tertentu yang memanggil kepada langganan yang dipanggil/tujuan tertentu melalui seperangkat inlets dan outlets, selama hubungan tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau tukar menukar informasi oleh kedua belah pihak. Elemen-elemen Switching terdiri dari signalling, control dan crosspoint. Signaling menerima permintaan panggilan dan mengecek status yang dipanggil. Control menentukan saluran yang harus dihubungkan. Crosspoint membangun hubungan dengan membuat sambungan antara sumber dengan yang tujuan panggilan. Jenis-jenis sentral yang umum digunakan antara lain Sentral Lokal (Local Exchange), Sentral Trunk, Local Tandem dan PBX. Komponen jaringan telepon terdiri dari : Terminal Sentral, aluran transmisi dan jaringan akses. Jaringan Akses Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pelanggan. Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu : Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat), Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar), Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf), Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dan Jaringan Interkoneksi.

Apabila hanya ada dua pihak yang berhubungan dengan telepon, hanya diperlukan satu saluran yang secara tetap menghubungkan kedua pihak. Tanda panggilan dapat langsung tersambung ke tujuan dan percakapan langsung terjadi. Teknik untuk menghubungkan antar pelanggan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem switching manual dan Electromechanical Switching. Sistem Switching Manual merupakan proses menghubungkan antara dua pelanggan yang dilayani oleh tenaga manusia. Sistem Electromechanical Switching berkembang mulai dari step-by-step atau Strowger Switch, Common Control, Crossbar dan SPC Digital atau Fully Digital. Selain itu ada beberapa peralatan terminal yang ditambahkan untuk melengkapi sistem komunikasi sesuai dengan jenis komunikasi dan teknologi yang dipergunakan. Contohnya sistem komunikasi fixed telepon dengan jaringan kabel tembaga yang menggunakan teknologi ADSL, maka peralatan terminal memerlukan tambahan modem ADSL dan spliter. Jika sistem komunikasi fixed telepon dengan jaringan kabel tembaga digunakan untuk internet maka diperlukan modem 56 Kbps sebagai interface komputer ke jaringan kabel tembaga. Jenis-jenis peralatan terminal pelanggan yang dapat dihubungkan ke jaringan lokal akses tembaga ini antara lain : pesawat telepon, cordless, komputer, Facximile, modem ADSL, peralatan Wartel dan Modem ISDN.