15 September 2019

B-ISDN Merupakan Teknologi Perkembangan ISDN Berbasis ATM



B-ISDN singkatan dari Broadband Integrated Services Digital Network. B-ISDN merupakan pengembangan dari (N)-ISDN (Narrowband-ISDN)berdasarkan teknologi transmisi dan routing ATM (Asynchronous Transfer Mode). Menurut ITU-T definisi broadband adalah layanan yang memerlukan kecepatan transfer lebih dari 2 Mbps. Teknologi ini dirancang untuk menjadi pengembangan ISDN (Integrated Services Digital Network) yang menggunakan sistem telepon publik sebagai media transfer data. B-ISDN memungkinkan penggunaan bandwidth yang tinggi, sehingga tercipta solusi permasalahan untuk ISDN. B-ISDN merupakan teknologi yang lebih baik dari ISDN dan dianggap sebagai ISDN high-end. B-ISDN menggunakan Asynchronous Transfer Mode (ATM). ATM merupakan teknologi transfer data berbasis data packet atau paket data yang berukuran sama sehingga dapat membuat sinyal lebih memungkinkan dibandingkan dengan paket data yang digunakan pada jaringan Ethernet umumnya. ATM banyak digunakan pada Digital Subscriber Line (DSL) dan pada teknologi wireless. Seperti halnya narrowband ISDN, B-ISDN juga menggunakan kontrol yang didasarkan pada kanal signalling.

Akses Broadcast-ISDN muncul akibat dari usaha Jerman melengkapi perumahan dan perkantoran. Ada dua cara untuk memperbesar kapasitas pengiriman data pada ISDN. Pertama adalah SDH, SDH mampu menangani transfer data dengan kecepatan hingga 150 Mbps. Kedua adalah ATM, ATM mampu melakukan transfer data dengan kecepatan hingga 600 Mbps. Kebutuhan bandwidth yang lebih tinggi untuk transfer data video dan suara pada Internet telah menjadi pendorong utama dikembangkannya sistem atau teknologi baru. ISDN yang kini telah tidak dapat lagi menangani kebutuhan bandwidth yang semakin besar, akhirnya digantikan oleh generasi selanjutnya, yaitu B-ISDN.Pada internal jaringan juga ditemui adanya masalah penting, yaitu pada penggunaan teknik switching yang digunakan. Switching hanya mampu menangani range yang lebar serta dengan bit rate yang berbeda dan parameter traffic. Meski peningkatan kemampuan hardware switching dan peningkatan dari penggunaan serat optik, sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar yang berbeda-beda dari B-ISDN dengan menggunakan teknologi switching. Hal ini dapat juga dikatakan bahwa teknologi jaringan internal juga harus berubah. Maka dengan adanya adanya masalah ini perlu adanya peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching B-ISDN. ISDN dirancang dengan menggunakan media transmisi serat optik, media ini adalah media komunikasi yang dapat mengirimkan data menggunakan cahaya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini bertujuan supaya pelayanan tukar-menukar informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Karena biayanya sangat mahal maka digunakan kabel tembaga yang membuat kecepatannya menurun, bahkan kecepatan maksimum kabel tersebut dianggap terlalu lambat untuk kualitas video.

Pada tahun 1988, sebagai bagian dari I-series dari ISDN, CCITT menerbitkan dua rekomendasi yang terkait dengan Broadband ISDN, yaitu Section I.113 dan Section I.121. Section I.113 berjudul Vocabulary if term of Broadband Aspect of ISDN. Section I.121 berjudul Broadband Aspects of ISDN. Dokumen ini menjelaskan konsensus yang telah dicapai diantara partisipan yang mengerjakan dasar dari B-ISDN di waktu datang. Mereka menyediakan deskripsi awal dan dasar bagi pembuatan standar di waktu mendatang dan pengembangan terhadap B-ISDN itu sendiri. Arsitektur protokol B-ISDN memperkenalkan beberapa elemen baru yang tidak ditemukan dalam protokol ISDN. Transfer informasi pada B-ISDN yang melalui user-network interface menggunakan teknologi yang disebut dengan ATM. ATM adalah jenis metode transmisi paket data melalui user-network interface, metode tersebut mirip dengan metode pada teknologi X.25. Keputusan untuk menggunakan ATM pada broadband ISDN adalah keputusan yang sangat tepat. Hal tersebut menunjukkan bahwa B-ISDN adalah jaringan dengan packet base, dalam konteks interface dan internal switching. ISDN merupakan awal dari revolusi teknologi transfer data berbasis circuit switching menjadi paket switching.

Pelayanan Broadcast ISDN hampir mirip dengan pelayanan ISDN, yaitu mempunyai Bearer Service dan Tele Services. Bearer Service adalah pemberian kanal informasi melalui bandwith tertentu. Sedangkan Tele-Service adalah pengembangan dari jenis layanan yang pertama, yang bertumpu pada kemampuan switch dan CPE. Tele-Service dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pelayanan interaktif dan pelayanan distributif. Pelayanan Interaktif mencakup percakapan, pesan singkat dan Retrieval Service. Pelayanan distribusi mencakup distribusi dengan kemampuan kontrol penerimaan dan tanpa kemampuan kontrol penerimaan. B-ISDN muncul sebagai respons atas permintaan data rate yang semakin tinggi. Dasar teknologi B-ISDN adalah protokol ATM. B-ISDN sangat berbeda dengan N- ISDN. Untuk memenuhi kebutuhan transfer video resolusi tinggi , channel rate yang di butuhkan berkisar dalam orde 150 Mbps. Supaya dapat secara simultan mendukung satu atau lebih layanan interaktif dan layanan terdistribusi, maka total subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600 Mbps. Dari hasil perhitungan kebutuhan tersebut, maka teknologi yang tepat untuk penyebaran data tersebut adalah jenis kabel serat optik atau yang juga memiliki nama lain fiber optic. Dengan begitu layanan yang menjadi keunggulan B-ISDN dapat terwujud dengan baik.

Broadband ISDN (B-ISDN) dirancang untuk dapat menyediakan berbagai layanan. Percakapan seperti telepon juga membutuhkan tambahan bandwidth agar memungkinkan untuk memberikan layanan seperti video telephony, video conferencing dan transfer data kecepatan tinggi. Contoh layanan pesan adalah aplikasi surat suara dan video, serta multi-media tradisional mail dan surat elektronik. Media akses ke layanan penyimpan informasi dikirim ke pengguna ketika ada permintaan saja. B-ISDN dirancang untuk menawarkan layanan yang berorientasi sambungan dan hubungan layanan. Komunikasi Internal ke jaringan memiliki satu masalah yang berasal teknik switching yang digunakan. Fasilitas switching yang ada mampu menangani range yang lebar dan bit rate yang berbeda sesuai parameter trafik yang ada. Meski telah dilakukan peningkatan kemampuan perangkat keras switching dan peningkatan penggunaan serat optik, sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar dan berbeda – beda dari B-ISDN dengan menggunakan teknologi switching. Maka untuk alasan ini ada peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching B-ISDN. Bentuk switching semacam ini mendukung penggunaan interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM.

Dalam hal data-rate yang tersedia untuk pelanggan B-ISDN, terdapat tiga macam layanan transmisi. Yang pertama terdiri dari layanan full duplex 155.52 Mbps. Yang kedua adalah layanan asimetris, layanan tersebut menyediakan transmisi pelanggan ke jaringan pada rate 155.52 Mbps dan dalam arah lain 622.08 Mbps. Kapasitas tertinggi dari layanan tersebut sebesar 622.08 Mbps. Data rate 155.52 Mbps tentu saja dapat didukung oleh layanan N-ISDN dan siap untuk mendukung satu atau lebih antarmuka. Teknologi ini juga dapat mendukung sebagian besar penggunaan B-ISDN. Pada rate itu satu atau beberapa kanal video dapat didukung, tergantung pada resolusi video dan coding yang digunakan. Sehingga layanan full duplex 155.52 Mbps ini mungkin akan menjadi layanan B-ISDN yang paling umum. Data rate yang lebih tinggi, 622.08 Mbps diperlukan untuk menangani distribusi dari banyak video, seperti yang diperlukan ketika mengadakan video conference yang simultan. Pelanggan biasa tidak akan memulai layanan distribusi ini sehingga masih dapat menggunakan kanal dengan bit rate yang lebih rendah. Layanan full duplex 622.08 Mbps cocok untuk penyediaan distribusi video. Pada tahun 1988 telah didiskusikan mengenai kebutuhan layanan dengan data rate 150 dan 600 Mbps. Rate yang lebih spesifik dipilih pada tahun 1990, rate tersebut dirancang agar kompatibel dengan layanan transmisi digital yang ada.