Mengetahui prinsip normalisasi dan menerapkannya saat membuat desain basis data bukanlah hal rumit dan hal tersebut dapat meningkatkan performa basis data secara signifikan. Salah satu kesalahan umum yang sering ditemukan adalah menyimpan informasi dalam basis data yang tidak dapat digunakan tanpa menggunakan midleware tambahan. Kesalahan tersebut bisa membahayakan proyek, meningkatkan biaya dan membutuhkan banyak sumber daya. Dengan membuat desain yang kemudian dapat dianalisis dan disesuaikan dengan kebutuhan, risiko tersebut dapat anda minimal-kan atau bahkan dihilangkan. Desain basis data yang bagus memudahkan database administrator menerapkan rancangannya. Jenis normalisasi yang umum digunakan adalah lima dari sembilan jenis normalisasi yang ada, yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan 6NF.
Normalisasi merupakan suatu teknik formal yang dapat digunakan dalam melakukan perencanaan basis data. Normalisasi basis data dapat menurunkan jumlah duplikasi data dan anomali data pada basis data. Proses normalisasi berkaitan dengan aktivitas meminimalkan jumlah, hubungan dan duplikasi untuk tiap atribut. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan normalisasi antara lain teknik formal yang digunakan, dilakukan secara bertahap dan menghindari kesalahan umum yang sering terjadi. Normalisasi secara garis besar berisi aktivitas identifikasi primary key, identifikasi functional dependencies, dan menghapus partial dependencies. Normalisasi merupakan cara untuk menurunkan jumlah duplikasi data dan anomali data yang dilakukan dengan melakukan identifikasi dan penghapusan dependencies.
Normalisasi merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan redundancy data pada suatu basis data agar dapat bekerja dengan optimal. Hal tersebut sering dilakukan ketika membuat desain basis data atau pada saat kinerja basis data yang Anda miliki menurun. Normalisasi dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi redundancy sekaligus memastikan data berada pada tabel yang tepat. Data yang tidak di normalisasi dapat terkena anomali yang dapat merugikan sistem. Umumnya hubungan basis data dikatakan ter-normalisasi saat memenuhi kriteria third normal form atau 3NF karena data tersebut sudah terbebas dari anomali. Terbebasnya basis data dari anomali dan redundancy menjadikan basis data tersebut dapat bekerja dengan optimal.
Functional Dependencies merupakan konsep inti normalisasi. Functional Dependencies menjelaskan hubungan antar atribut dalam sebuah relasi. Notasi yang digunakan untuk menggambarkan functional dependencies suatu atribut bernama A dan B adalah A => B. Notasi tersebut dibaca sebagai B functional Dependency pada A. Ciri-ciri functional dependencies mempunyai perbandingan hubungan 1:1. Misalnya dalam contoh di atas A adalah NIP dan B adalah Jabatan, maka A=>B dikatakan memiliki hubungan 1:1 karena setiap A atau NIP terdiri dari satu B atau Jabatan.
Redundansi data adalah duplikasi data dalam beberapa file data sehingga data yang sama di simpan di dalam lebih dari satu lokasi. Hal tersebut sering ditemui pada unormalized database yang mengakibatkan kesulitan dalam manajemen basis data, data korup dan kebutuhan tempat penyimpanan yang besar. Redundansi dapat menyebabkan masalah besar dengan munculnya inkonsistensi data yang timbul sebagai akibat tindakan satu update tetapi tidak mempengaruhi perubahan bidang lain secara otomatis. Sehingga potongan-potongan data yang seharusnya sama akhirnya memiliki nilai yang berbeda. Redundansi data menyebabkan anomali data dan data korup sehingga hal tersebut harus dihindari saat membuat desain data. Menerapkan normalisasi dapat mencegah redundancy dan membuat penggunaan ruang penyimpanan menjadi maksimal.
Normalisasi sering berperan sebagai teknik validitas saat membuat desain basis data. Aktivitas tersebut dilakukan untuk memeriksa baik atau tidak struktur hubungan basis data. Relasi yang mengandung informasi yang redundan dapat terjadi akibat update anomalies. Anomali terjadi apabila dalam satu baris ada data yang saat dihapus mengakibatkan adanya data lain yang hilang. Beberapa jenis anomalies adalah insertion, update dan deletion. Untuk mengatasi anomalies ini dapat dilakukan dekomposisi pada relasi dasar dengan cara loss-less join dan dependency preservation property.
Aktivitas Normalisasi umumnya berisi proses identifikasi dan penghapusan dependency basis data. Normalisasi dapat dilakukan saat terjadi penurunan kinerja pada basis data atau saat membuat desain basis data. Penurunan kinerja basis data dapat terjadi sebagai akibat adanya anomali data, penggunaan ruang penyimpanan yang besar, dan redundancy data. Desain basis data yang bagus mengakibatkan kinerja basis data tersebut menjadi optimal dan mudah dikelola. Lakukanlah normalisasi dengan teliti dan lakukan langkah-langkahnya dengan urut. Ketika membuat desain basis data sebaiknya di normalisasi minimal sampai pada bentuk 3NF.
Normalisasi merupakan suatu teknik formal yang dapat digunakan dalam melakukan perencanaan basis data. Normalisasi basis data dapat menurunkan jumlah duplikasi data dan anomali data pada basis data. Proses normalisasi berkaitan dengan aktivitas meminimalkan jumlah, hubungan dan duplikasi untuk tiap atribut. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan normalisasi antara lain teknik formal yang digunakan, dilakukan secara bertahap dan menghindari kesalahan umum yang sering terjadi. Normalisasi secara garis besar berisi aktivitas identifikasi primary key, identifikasi functional dependencies, dan menghapus partial dependencies. Normalisasi merupakan cara untuk menurunkan jumlah duplikasi data dan anomali data yang dilakukan dengan melakukan identifikasi dan penghapusan dependencies.
Normalisasi merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan redundancy data pada suatu basis data agar dapat bekerja dengan optimal. Hal tersebut sering dilakukan ketika membuat desain basis data atau pada saat kinerja basis data yang Anda miliki menurun. Normalisasi dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi redundancy sekaligus memastikan data berada pada tabel yang tepat. Data yang tidak di normalisasi dapat terkena anomali yang dapat merugikan sistem. Umumnya hubungan basis data dikatakan ter-normalisasi saat memenuhi kriteria third normal form atau 3NF karena data tersebut sudah terbebas dari anomali. Terbebasnya basis data dari anomali dan redundancy menjadikan basis data tersebut dapat bekerja dengan optimal.
Functional Dependencies merupakan konsep inti normalisasi. Functional Dependencies menjelaskan hubungan antar atribut dalam sebuah relasi. Notasi yang digunakan untuk menggambarkan functional dependencies suatu atribut bernama A dan B adalah A => B. Notasi tersebut dibaca sebagai B functional Dependency pada A. Ciri-ciri functional dependencies mempunyai perbandingan hubungan 1:1. Misalnya dalam contoh di atas A adalah NIP dan B adalah Jabatan, maka A=>B dikatakan memiliki hubungan 1:1 karena setiap A atau NIP terdiri dari satu B atau Jabatan.
Redundansi data adalah duplikasi data dalam beberapa file data sehingga data yang sama di simpan di dalam lebih dari satu lokasi. Hal tersebut sering ditemui pada unormalized database yang mengakibatkan kesulitan dalam manajemen basis data, data korup dan kebutuhan tempat penyimpanan yang besar. Redundansi dapat menyebabkan masalah besar dengan munculnya inkonsistensi data yang timbul sebagai akibat tindakan satu update tetapi tidak mempengaruhi perubahan bidang lain secara otomatis. Sehingga potongan-potongan data yang seharusnya sama akhirnya memiliki nilai yang berbeda. Redundansi data menyebabkan anomali data dan data korup sehingga hal tersebut harus dihindari saat membuat desain data. Menerapkan normalisasi dapat mencegah redundancy dan membuat penggunaan ruang penyimpanan menjadi maksimal.
Normalisasi sering berperan sebagai teknik validitas saat membuat desain basis data. Aktivitas tersebut dilakukan untuk memeriksa baik atau tidak struktur hubungan basis data. Relasi yang mengandung informasi yang redundan dapat terjadi akibat update anomalies. Anomali terjadi apabila dalam satu baris ada data yang saat dihapus mengakibatkan adanya data lain yang hilang. Beberapa jenis anomalies adalah insertion, update dan deletion. Untuk mengatasi anomalies ini dapat dilakukan dekomposisi pada relasi dasar dengan cara loss-less join dan dependency preservation property.
Aktivitas Normalisasi umumnya berisi proses identifikasi dan penghapusan dependency basis data. Normalisasi dapat dilakukan saat terjadi penurunan kinerja pada basis data atau saat membuat desain basis data. Penurunan kinerja basis data dapat terjadi sebagai akibat adanya anomali data, penggunaan ruang penyimpanan yang besar, dan redundancy data. Desain basis data yang bagus mengakibatkan kinerja basis data tersebut menjadi optimal dan mudah dikelola. Lakukanlah normalisasi dengan teliti dan lakukan langkah-langkahnya dengan urut. Ketika membuat desain basis data sebaiknya di normalisasi minimal sampai pada bentuk 3NF.