Salah satu jenis konfigurasi router statis selain next hop adalah exit local interface atau bisa juga disebut dengan nama exit interface saja. Konfigurasi tersebut diawali dengan cara melakukan konfigurasi Routing static dengan menambahkan informasi Exit interface, yaitu konfigurasi routing manual yang memasukkan informasi jaringan secara manual pada tabel routing, yang mana router mendapat informasi jalur keluar melalui interface atau antarmuka yang terhubung langsung keluar. Konfigurasi tersebut dilakukan oleh Administrator jaringan atau system administrator. Konfigurasi exit interface dapat diterapkan pada jaringan berbasis IPv4 maupun IPv6. Keduanya sama-sama dapat di-konfigurasi secara manual dengan menambahkan tabel routing. Ketika dibandingkan dengan next hop, maka salah satu ciri-ciri utama yang membedakan antara exit interface dan next hope adalah pada alamat jaringan atau alamat host tujuan. Pada konfigurasi next hop alamat jaringan atau alamat IP komputer tujuan di-definisikan secara spesifik, tetapi pada jenis konfigurasi exit interface alamat jaringan tidak di-definisikan secara spesifik. Para ahli dan administrator jaringan yang telah memiliki pengalaman melakukan konfigurasi memberikan rekomendasi untuk tidak menggunakan teknik exit interface. Walaupun begitu, tidak ada salahnya jika mengetahui salah satu jenis metode untuk melakukan konfigurasi router secara statis atau manual ini.
Tabel Routing adalah tabel data yang disimpan dalam perangkat keras bernama router yang berisi tentang daftar rute perjalanan yang harus dilalui agar dapat sampai ke tujuan jaringan tertentu, dalam beberapa kasus tabel tersebut berisi metrik (jarak) yang berhubungan dengan rute perjalanan menuju suatu alamat jaringan tertentu. Isi rute tersebut dapat ditambahkan oleh administrator jaringan secara manual atau diisi secara otomatis oleh sistem yang dipasang pada jaringan tersebut. Exit local interface adalah salah satu cara untuk mengisi tabel routing secara manual. Cara tersebut bernama teknik routing statis, dalam bahasa inggris disebut dengan static routing. Sebagaimana teknik routing statis yang lain, exit interface merupakan salah satu teknik routing yang praktis, sederhana tetapi memerlukan ketelitian yang tinggi. Apalagi ketika terdapat banyak rute perjalanan yang harus ditambahkan secara manual. Salah menuliskan kode perintah atau parameter-parameter yang diperlukan dapat menyebabkan jaringan menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik. Kinerja prosesor dan kebutuhan bandwith jaringan routing statis juga lebih kecil daripada routing dinamis. Ketika jumlah pengguna jaringan membesar, metode yang umum digunakan adalah jenis routing dinamis. Keunggulan utama routing dinamis adalah seluruh router pada jaringan dapat saling komunikasi untuk melakukan tukar-menukar informasi anggota jaringan. Informasi itu dimanfaatkan oleh router sebagai data untuk memperbarui tabel routing yang dimiliki.
Konfigurasi exit local interface dilakukan oleh Administrator jaringan atau orang yang merancang jaringan tersebut. Kegiatan konfigurasi router merupakan salah satu tugas yang tergolong sebagai Administrasi Jaringan komputer. Administrasi Jaringan Komputer adalah sebuah pekerjaan dari para administrator jaringan yang bertugas untuk mengatur sebuah jaringan komputer baik dalam skala kecil maupun skala besar. Penggunaan jaringan komputer dalam sekala kecil maupun besar menimbulkan kebutuhan pengaturan-pengaturan mulai dari tingkat fisik maupun non fisik. Pengaturan-pengaturan tersebut melibatkan berbagai proses kontrol. Administrasi jaringan dikerjakan oleh seorang administrator. Administrator Jaringan Komputer adalah jenis pekerjaan yang banyak dibutuhkan saat ini terutama pada perusahaan/instansi yang telah menerapkan teknologi komputer dan internet untuk menunjang pekerjaan. Contohnya adalah perusahaan garment, perusahaan penerbangan atau instansi pemerintah. Tugas utama administrator jaringan dan sistem komputer secara rinci yaitu: pertama, memelihara dan mengelola jaringan komputer, termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi dan semua konfigurasi. Kedua, mengeluarkan rekomendasi perubahan untuk meningkatkan sistem dan konfigurasi jaringan, dan menentukan persyaratan perangkat keras atau perangkat lunak terkait dengan perubahan tersebut. Ketiga, mendiagnosis masalah perangkat keras dan perangkat lunak. Keempat, melakukan backup data dan kegiatan pemulihan bencana. Memonitor kinerja sistem dan jaringan komputer.
Exit local interface adalah metode untuk kontrol jaringan komputer yang dilakukan dengan cara memberikan perintah konfigurasi pada perangkat keras router. Router adalah perangkat keras bagian dari jaringan yang memiliki fungsi utama untuk mengatur lalu-lintas data agar dapat sampai ke tujuan melalui proses yang bernama routing. Proses routing terjadi pada lapisan ketiga dalam tujuh lapisan OSI. Jumlah jaringan yang terhubung dengan router minimal adalah dua. Ketika jumlah jaringan kurang dari dua, maka perangkat keras yang digunakan adalah switch. Perangkat keras switch standar tidak mampu menghubungkan dua jaringan yang berbeda. Kecanggihan teknologi melahirkan generasi baru switch yang juga bisa di-konfigurasi, switch tersebut bernama switch managed atau swtich manageable. Switch manageable adalah switch dengan harga tinggi yang dapat di-konfigurasi karena memiliki sistem operasi. Arti dari manageable di sini adalah bahwa switch dapat di-konfigurasi sesuai dengan kebutuhan jaringan agar lebih efisien dan maksimal. Router menghubungkan dua jaringan atau lebih pada lapisan kedua dalam tujuh lapisan referensi OSI, sedangkan switch bekerja menghubungkan dua jaringan atau lebih pada lapisan kedua. Dengan adanya pengaturan tambahan tersebut, jaringan komputer menjadi dapat dikelola sekaligus lalu-lintas data-nya menjadi lebih efektif.
Teknik Static routing dengan Exit interface digunakan ketika administrator jaringan tidak tahu pasti alamat IP dari interface router lawan. Contohnya adalah alamat IP yang secara fisik terhubung ke router tersebut selalu berubah-ubah. Pada kondisi tersebut administrator jaringan dapat menggunakan exit interface sebagai metode routing. Pada konfigurasi routing dinamis, tabel routing yang menjadi pedoman untuk mengatur lalu-lintas data ter-isi secara otomatis, ketika kondisi jaringan berubah, isi tabel routing juga diperbarui oleh router secara otomatis. Routing statis membutuhkan tenaga administrator untuk mengubah atau menambahkan isi informasi tabel routing. Metode exit interface hanya dapat dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Ketika terjadi perubahan kondisi jaringan seperti penambahan perangkat keras baru, penambahan jaringan baru atau pengurangan jaringan, maka konfigurasi pada router juga harus diubah secara manual oleh administrator jaringan. Jika tidak dilakukan perubahan konfigurasi jaringan, maka konfigurasi yang terpasang pada perangkat keras-perangkat keras jaringan tidak sesuai dengan kondisi jaringan yang sebenarnya.
Cara untuk melakukan konfigurasi exit interface sama persis dengan konfigurasi routing statis lainnya. Perbedaannya adalah pada kode perintah yang dituliskan, atau pada parameter perintah yang dimasukkan ke perangkat keras router. Tiga perangkat lunak sistem operasi yang digunakan sebagai sistem operasi router di Indonesia adalah linux, IOS dan Mikrotik. Ketiganya memiliki antarmuka dan kode perintah berbeda untuk jenis perintah yang sama. Contohnya adalah perintah untuk konfigurasi alamat IP pada Mikrotik berbeda dengan konfigurasi alamat IP pada IOS. Antarmuka yang digunakan untuk melakukan konfigurasi juga berbeda-beda. Antarmuka yang menghubungkan Administrator jaringan dan sistem pada router berwujud perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu perangkat lunak GUI, perangkat lunak web dan perangkat lunak konsol. Ketiga jenis perangkat lunak tersebut dapat diperoleh dari produsen perangkat keras yang menjual router yang digunakan, mendapatkan berkas instalasi dari internet dan sudah tersedia secara built-in pada komputer. Contoh perangkat lunak yang dimaksud adalah putty, winbox dan hyperterminal.
Tabel Routing adalah tabel data yang disimpan dalam perangkat keras bernama router yang berisi tentang daftar rute perjalanan yang harus dilalui agar dapat sampai ke tujuan jaringan tertentu, dalam beberapa kasus tabel tersebut berisi metrik (jarak) yang berhubungan dengan rute perjalanan menuju suatu alamat jaringan tertentu. Isi rute tersebut dapat ditambahkan oleh administrator jaringan secara manual atau diisi secara otomatis oleh sistem yang dipasang pada jaringan tersebut. Exit local interface adalah salah satu cara untuk mengisi tabel routing secara manual. Cara tersebut bernama teknik routing statis, dalam bahasa inggris disebut dengan static routing. Sebagaimana teknik routing statis yang lain, exit interface merupakan salah satu teknik routing yang praktis, sederhana tetapi memerlukan ketelitian yang tinggi. Apalagi ketika terdapat banyak rute perjalanan yang harus ditambahkan secara manual. Salah menuliskan kode perintah atau parameter-parameter yang diperlukan dapat menyebabkan jaringan menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik. Kinerja prosesor dan kebutuhan bandwith jaringan routing statis juga lebih kecil daripada routing dinamis. Ketika jumlah pengguna jaringan membesar, metode yang umum digunakan adalah jenis routing dinamis. Keunggulan utama routing dinamis adalah seluruh router pada jaringan dapat saling komunikasi untuk melakukan tukar-menukar informasi anggota jaringan. Informasi itu dimanfaatkan oleh router sebagai data untuk memperbarui tabel routing yang dimiliki.
Konfigurasi exit local interface dilakukan oleh Administrator jaringan atau orang yang merancang jaringan tersebut. Kegiatan konfigurasi router merupakan salah satu tugas yang tergolong sebagai Administrasi Jaringan komputer. Administrasi Jaringan Komputer adalah sebuah pekerjaan dari para administrator jaringan yang bertugas untuk mengatur sebuah jaringan komputer baik dalam skala kecil maupun skala besar. Penggunaan jaringan komputer dalam sekala kecil maupun besar menimbulkan kebutuhan pengaturan-pengaturan mulai dari tingkat fisik maupun non fisik. Pengaturan-pengaturan tersebut melibatkan berbagai proses kontrol. Administrasi jaringan dikerjakan oleh seorang administrator. Administrator Jaringan Komputer adalah jenis pekerjaan yang banyak dibutuhkan saat ini terutama pada perusahaan/instansi yang telah menerapkan teknologi komputer dan internet untuk menunjang pekerjaan. Contohnya adalah perusahaan garment, perusahaan penerbangan atau instansi pemerintah. Tugas utama administrator jaringan dan sistem komputer secara rinci yaitu: pertama, memelihara dan mengelola jaringan komputer, termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi dan semua konfigurasi. Kedua, mengeluarkan rekomendasi perubahan untuk meningkatkan sistem dan konfigurasi jaringan, dan menentukan persyaratan perangkat keras atau perangkat lunak terkait dengan perubahan tersebut. Ketiga, mendiagnosis masalah perangkat keras dan perangkat lunak. Keempat, melakukan backup data dan kegiatan pemulihan bencana. Memonitor kinerja sistem dan jaringan komputer.
Exit local interface adalah metode untuk kontrol jaringan komputer yang dilakukan dengan cara memberikan perintah konfigurasi pada perangkat keras router. Router adalah perangkat keras bagian dari jaringan yang memiliki fungsi utama untuk mengatur lalu-lintas data agar dapat sampai ke tujuan melalui proses yang bernama routing. Proses routing terjadi pada lapisan ketiga dalam tujuh lapisan OSI. Jumlah jaringan yang terhubung dengan router minimal adalah dua. Ketika jumlah jaringan kurang dari dua, maka perangkat keras yang digunakan adalah switch. Perangkat keras switch standar tidak mampu menghubungkan dua jaringan yang berbeda. Kecanggihan teknologi melahirkan generasi baru switch yang juga bisa di-konfigurasi, switch tersebut bernama switch managed atau swtich manageable. Switch manageable adalah switch dengan harga tinggi yang dapat di-konfigurasi karena memiliki sistem operasi. Arti dari manageable di sini adalah bahwa switch dapat di-konfigurasi sesuai dengan kebutuhan jaringan agar lebih efisien dan maksimal. Router menghubungkan dua jaringan atau lebih pada lapisan kedua dalam tujuh lapisan referensi OSI, sedangkan switch bekerja menghubungkan dua jaringan atau lebih pada lapisan kedua. Dengan adanya pengaturan tambahan tersebut, jaringan komputer menjadi dapat dikelola sekaligus lalu-lintas data-nya menjadi lebih efektif.
Teknik Static routing dengan Exit interface digunakan ketika administrator jaringan tidak tahu pasti alamat IP dari interface router lawan. Contohnya adalah alamat IP yang secara fisik terhubung ke router tersebut selalu berubah-ubah. Pada kondisi tersebut administrator jaringan dapat menggunakan exit interface sebagai metode routing. Pada konfigurasi routing dinamis, tabel routing yang menjadi pedoman untuk mengatur lalu-lintas data ter-isi secara otomatis, ketika kondisi jaringan berubah, isi tabel routing juga diperbarui oleh router secara otomatis. Routing statis membutuhkan tenaga administrator untuk mengubah atau menambahkan isi informasi tabel routing. Metode exit interface hanya dapat dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Ketika terjadi perubahan kondisi jaringan seperti penambahan perangkat keras baru, penambahan jaringan baru atau pengurangan jaringan, maka konfigurasi pada router juga harus diubah secara manual oleh administrator jaringan. Jika tidak dilakukan perubahan konfigurasi jaringan, maka konfigurasi yang terpasang pada perangkat keras-perangkat keras jaringan tidak sesuai dengan kondisi jaringan yang sebenarnya.
Cara untuk melakukan konfigurasi exit interface sama persis dengan konfigurasi routing statis lainnya. Perbedaannya adalah pada kode perintah yang dituliskan, atau pada parameter perintah yang dimasukkan ke perangkat keras router. Tiga perangkat lunak sistem operasi yang digunakan sebagai sistem operasi router di Indonesia adalah linux, IOS dan Mikrotik. Ketiganya memiliki antarmuka dan kode perintah berbeda untuk jenis perintah yang sama. Contohnya adalah perintah untuk konfigurasi alamat IP pada Mikrotik berbeda dengan konfigurasi alamat IP pada IOS. Antarmuka yang digunakan untuk melakukan konfigurasi juga berbeda-beda. Antarmuka yang menghubungkan Administrator jaringan dan sistem pada router berwujud perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu perangkat lunak GUI, perangkat lunak web dan perangkat lunak konsol. Ketiga jenis perangkat lunak tersebut dapat diperoleh dari produsen perangkat keras yang menjual router yang digunakan, mendapatkan berkas instalasi dari internet dan sudah tersedia secara built-in pada komputer. Contoh perangkat lunak yang dimaksud adalah putty, winbox dan hyperterminal.