17 Oktober 2019

Checksum Berguna Untuk Mengecek Keaslian Berkas Yang Diperoleh Dari Internet

Checkum adalah urutan angka dan huruf yang digunakan untuk memeriksa kesalahan data. Anda dapat menggunakan checksum untuk memeriksa file dan data lain untuk kesalahan yang terjadi selama transmisi atau penyimpanan. Misalnya, berkas atau file tidak di-download dengan benar karena masalah jaringan, atau masalah hard drive dapat menyebabkan korupsi dalam file di disk. Ketika Anda mendownload berkas dari situs web tertentu, mereka memiliki deretan angka dan huruf yang sangat panjang yang disebut checksum atau MD5 checksum atau SHA-1. String yang sangat panjang ini berfungsi sebagai sidik jari file tertentu. Checksum digunakan untuk memastikan integritas berkas setelah dikirimkan dari satu perangkat penyimpanan ke perangkat lainnya. Jika Anda ingin memastikan bahwa berkas yang dikirimkan persis sama dengan berkas aslinya, Anda dapat menggunakan checksum. Checkum dihitung menggunakan fungsi hash dan biasanya diposting bersamaan dengan berkas unduhan. Untuk melakukan verifikasi integritas berkas, pengguna menghitung checksum menggunakan program kalkulator checksum dan kemudian membandingkan keduanya untuk memastikan mereka cocok. Checksum digunakan tidak hanya untuk memastikan transmisi bebas korupsi, tetapi juga untuk memastikan bahwa berkas belum dirusak. Pada algoritma checksum yang baik, perubahan kecil pada berkas akan menghasilkan nilai checksum yang berbeda.

Anda dapat menggunakan checksum untuk memeriksa berkas dan data lainnya untuk kesalahan yang terjadi selama transmisi atau penyimpanan. Misalnya, berkas mungkin tidak didownload dengan benar karena masalah jaringan, atau masalah hard drive dapat menyebabkan kerusakan pada berkas pada disk. Anda juga dapat menggunakan checksum untuk verifikasi integritas jenis berkas lain, mulai dari aplikasi hingga dokumen dan berkas multimedia. Ketika mendowload berkas dari Internet, seringkali mendapati situs penyedia berkas tersebut mencantumkan data MD5: a572ad7e096cab9cda..xxxx, SHA-1: b61b45d3db035b442f33e2d3…xxxxxx, CRC-32: ef3..xxx. Berkas itulah yang dinamakan dengan checksum atau hash sum. Checksum atau hash sum adalah deretan susunan angka dan huruf yang dihitung secara acak dari blok data digital. Checksum digunakan untuk memeriksa dan pendeteksian apakah sebuah berkas masih asli atau sudah mengalami perubahan akibat proses transmisi, penyimpanan atau modifikasi. Setiap berkas data digital pasti memiliki nilai Checksum yang berbeda, seperti halnya gen pada manusia. Perubahan sekecil apa-pun pada berkas tersebut pasti akan mengakibatkan perubahan nilai checksum. Jadi, jika Anda mendownload file dari Internet kemudian setelah Anda cek nilai checksum-nya berbeda dengan yang dicantumkan di situs penyedia berkas tersebut, bisa dipastikan berkas tersebut sudah tidak asli. Ada beberapa jenis Checksum yang umum digunakan, yaitu: CRC-32, MD4, MD5 dan SHA-1.

Checksum adalah datum berukuran kecil yang berasal dari blok data digital untuk tujuan pendeteksian kesalahan yang mungkin terjadi selama proses transmisi atau penyimpanan. Fungsi checksum terkait dengan fungsi hash, sidik jari, fungsi pengacakan, dan fungsi hash kriptografis. Masing-masing konsep tersebut memiliki aplikasi dan desain yang berbeda. Dalam beberapa kasus, istilah checksum diterapkan untuk menyebut istilah teknis (cyclic redundancy check) CRC. CRC merupakan metode verifikasi data yang digunakan oleh komputer untuk memeriksa data pada cakram, misalnya cakram keras (hard disk) dan cakram optik (seperti DVD dan CD). CRC adalah algoritma untuk memastikan integritas data dan mengecek kesalahan pada suatu data yang akan dikirmkan atau disimpan. CRC ditemukan oleh W. Wesley Peterson pada tahun 1961. Fungsi CRC 32-bit yang digunakan dalam Ethernet dan banyak standar lainnya adalah karya beberapa peneliti yang diterbitkan pada tahun 1975. Data yang hendak dikirimkan atau disimpan ke sebuah media penyimpanan rentan sekali mengalami kesalahan. Untuk memastikan integritas data yang hendak dikirimkan atau disimpan, dapat menggunakan CRC. CRC bekerja dengan menggunakan perhitungan matematika terhadap sebuah bilangan yang disebut sebagai Checksum, checksum dibuat berdasarkan total bit yang hendak dikirimkan atau yang hendak disimpan.

Ada banyak utilitas untuk menghitung checksum yang dapat menghasilkan beberapa hash untuk Anda dan juga dapat verifikasi hash. Contoh perangkat lunak aplikasi tersebut adalah MD5 & amp, SHA Checksum Utility, md5 sha checksum, generated hashes dan Kalkulator Checksum Online. MD5 & amp dan SHA Checksum Utility memiliki antarmuka sangat elok dan mudah digunakan. Cukup klik tombol Browse untuk memilih berkas dan hash akan secara otomatis dihitung. Md5 sha checksum dimanfaatkan untuk verifikasi hash, cukup salin dan tempel checksum ke kotak Hash di bagian paling bawah. Klik Verifikasi, kemudian program akan membandingkannya dengan empat hash yang dihasilkan untuk melihat apakah ada kecocokan. Bagi orang yang lebih suka untuk tidak memasang perangkat lunak apa pun ke sistem komputer, kalkulator checksum online akan menjadi pilihan yang lebih baik. Situs onlinemd5 juga sangat bagus karena selain dapat menghitung nilai checksum juga dapat verifikasi checksum tersebut. Agar Anda dapat mengirim atau menerima berkas dengan aman, checksum adalah cara terbaik bagi kedua belah pihak untuk melakukan verifikasi integritas berkas-berkas tersebut.

Checksum adalah cara yang berguna untuk memastikan bahwa berkas tidak memiliki kesalahan. Jika kesalahan acak terjadi karena masalah unduhan atau masalah hard drive, checksum yang dihasilkan akan berbeda, bahkan jika itu hanya kesalahan kecil. Namun, fungsi hash kriptografis ini tidak sempurna. Peneliti keamanan telah menemukan "tabrakan" dengan fungsi MD5 dan SHA-1. Dengan kata lain, mereka telah menemukan dua file berbeda yang menghasilkan hash MD5 atau SHA-1 yang sama, padahal keduanya berbeda. Ini tidak mungkin terjadi secara acak, tetapi penyerang bisa menggunakan teknik ini untuk menyamar-kan file jahat sehingga terlihat sebagai file yang sah. Itu sebabnya Anda tidak harus bergantung dengan MD5 atau SHA-1 untuk melakukan verifikasi bahwa berkas tersebut asli. Belum ada laporan tentang tabrakan SHA-256, itulah mengapa aplikasi saat ini membuat jumlah SHA-256 bukan jumlah MD5 dan jumlah SHA-1. SHA-256 adalah algoritma yang lebih kuat dan lebih aman. Algoritma checksum yang berbeda menghasilkan hasil yang berbeda. Berkas akan memiliki checksum MD5, SHA-1, dan SHA–256 yang berbeda. Jika Anda hanya mengetahui jumlah MD5 dari berkas asli, Anda harus menghitung jumlah MD5 salinan Anda untuk memeriksa apakah itu cocok.

Jika Anda mengetahui checksum dari berkas asli dan ingin memeriksanya, Anda dapat melakukannya dengan mudah. Sistem operasi Windows, Macintosh dan Linux memiliki utilitas bawaan untuk menghasilkan checksum, sehingga Anda tidak memerlukan utilitas pihak ketiga. Di Windows, perintah Get-FileHash dari PowerShell berguna untuk menghitung checksum suatu berkas. Untuk menggunakannya, buka PowerShell terlebih dahulu. Pada Windows 10, klik kanan tombol Start dan pilih "Windows PowerShell." Anda juga dapat meluncurkannya dengan mencari menu Start untuk "PowerShell" dan klik pada pintasan "Windows PowerShell". Saat diminta, ketik Get-FileHash, lalu tekan bilah ruang Anda. Ketik lokasi berkas yang ingin Anda hitung checksum-nya. Untuk mempermudah, seret dan jatuhkan berkas dari jendela File Explorer ke jendela PowerShell agar ia secara otomatis mengisi jalurnya. Prosesnya memakan waktu beberapa detik. Jika Anda membutuhkan jenis checksum lain, tambahkan opsi -Algorithm ke akhir perintah, contohnya "Get-FileHash C: \ path \ to \ file.iso -Algorithm MD5" atau "Get-FileHash C: \ path \ to \ file.iso -Algorithm SHA1". Bandingkan checksum yang dihitung dengan yang asli. Jika checksum cocok, artinya berkas yang anda miliki identik dengan yang asli. Jika tidak, berarti ada masalah, mungkin file rusak atau telah diubah oleh orang lain. Solusi-nya adalah dengan mencoba mendownload lagi berkas tersebut.