Repeater merupakan salah satu alat yang berguna pada jaringan komputer. Jaringan komputer memang cukup rumit untuk dipahami oleh orang awaam. Jangankan berbagi perangkat yang ada pada jaringan, fungsi dan cara kerja dari jaringan saja pada dasarnya cukup rumit untuk dipelajari. Meski cukup rumit, namun tidak ada salahnya mencoba untuk berbagai informasi mengenai salah satu alat jaringan yang bernama repeater. Repeater pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris ‘repeat’ yang berarti pengulangan. Jika diartikan dari suku kata, maka repeater dapat diartikan sebagai pengulangan kembali, atau jika disempurnakan dalam sebuah bahasa, maka repeater merupakan alat yang berguna untuk mengulang dan meneruskan kembali sinyal ke daerah sekitar perangkat ini. Repeater dapat meningkatkan kekuatan sinyal wireless tanpa harus memindahkan suatu perangkat komputer atau komponen router. Dengan adanya perangkat repeater kekuatan sinyal yang diterima oleh komputer atau router menjadi lebih kuat, sehingga link atau sambungan komunikasi yang terjalin antara satu perangkat dengan perangkat lain menjadi lebih baik. Perangkat keras repeater dapat dibeli dari toko komputer atau toko online. Contoh website yang menjual repeater secara online adalah Tokopedia, Bhineka dan JakartaNotebook.
Jika dikaji secara bahasa teknis, maka pengertian repeater adalah alat yang berguna untuk menguatkan sinyal. Dengan alat ini, sinyal yang lemah dapat ditingkatkan daya jangkauannya sehingga dapat digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas. Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya jangkau sinyal. Jika sinyal lemah, maka daya jangkauannya akan lebih sempit, sedangkan ketika sinyal kuat maka daya jangkauannya akan lebih luas. Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim sinyal dapat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan sinyal. Hal ini dikarenakan, sinyal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat ini. Dengan sinyal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang membutuhkan sinyal dapat lebih mudah mengakses sinyal tersebut. Salah satu penerapan alat ini adalah pada sinyal WiFi. Fungsi yang keempat adalah meneruskan dan meningkatkan sinyal. Dalam fungsi ini, repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan sinyal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini. Dengan sinyal yang lebih kuat proses pengiriman dan penerimaan data antar pengguna perangkat jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Sistem kerja dari repeater adalah melalui sinyal wireless. Dengan menggunakan alat ini, maka penggunaan kabel yang rumit dan semrawut dapat dihindari.
Pada 18 Oktober 1913 repeater telepon yang dikembangkan oleh Western Electric beroperasi pada sebuah jaringan antara New York dan Philadelphia. Alat tersebut adalah penguat tabung vakum pertama dalam layanan komersial. Pada tahun 1906 Lee De Forest mengajukan paten untuk Audion, tabung vakum triode pertama yang menjanjikan solusi untuk masalah amplifikasi suara. Seorang insinyur Amerika yang pada akhirnya akan memiliki lebih dari seratus paten. Audion pada awalnya dirancang sebagai perangkat dua elektroda, tetapi dalam waktu satu tahun, De Forest menambahkan elektroda ketiga, sebuah grid, antara katoda dan anoda dioda. Triode ini dapat digunakan untuk memperkuat sinyal listrik, dan menjadi elemen switching elektronik standar pada abad ke dua puluh sampai penemuan transistor pada tahun 1947. De Forest mengetahui rencana ambisius AT&T untuk membuat saluran telepon lintas benua dari New York ke San Francisco. Pada tahun 1912 ia mulai bekerja untuk mengubah Audion menjadi penguat telepon. Meski pada awalnya menciptakan suara melonceng, AT&T tetap terkesan dengan desain De Forest dan membeli paten Audion untuk digunakan dalam repeater telepon dan komunikasi wireless pada tahun 1913 dan 1914.
Repeater memudahkan pengguna seluler dan jaringan telekomunikasi untuk mendapatkan sinyal yang baik dan kuat, sehingga komunikasi menjadi lebih lancar dan lebih baik. Contoh jenis repeater yang sering melakukan interaksi dengan pengguna jaringan internet adalah repeater WiFi dan Repeater Seluler. Repeater seluler di bagi menjadi tiga jenis frekuensi, yaitu GSM, CDMA dan 3G. Repeater GSM bekerja pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz (GSM). Oleh karena hambatan yang terjadi antara base station dengan mobile station, misalnya karena struktur bangunan, material penghalang lain atau jarak yang jauh, sinyal yang diterima oleh perangkat seluler dapat mempunyai kualitas yang rendah. Kualitas yang rendah ini dapat mengakibatkan komunikasi menjadi terganggu, mulai dari putus-putus sampai drop call. CDMA bekerja pada frekuensi 800Mhz, dan bekerja pada teknologi 2G. frekuensi CDMA memang kurang memiliki sinyal yang baik jika di bandingkan dengan sinyal GSM. Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk multipexing dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal dengan cara menggunakan kode tertentu sehingga data komunikasi dapat dikirimkan dengan baik. Repeater 3G mirip dengan kedua jenis lainnya. 3G (third-generation) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diterapkan pada jaringan telepon seluler.
Repeater merupakan sebuah komponen elektronik yang berfungsi untuk menguatkan sinyal terutama pada jaringan wireless, jadi nanti sebuah repeater akan menerima sinyal kemudian menyebarkan dengan sinyal yang lebih kuat sehingga dapat menjangkau daerah yang luas. Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja sebuah repeater maka dapat diketahui beberapa manfaat dan kegunaan dari sebuah repeater. Repeater membantu telepon seluler mendapatkan sinyal. Jika tidak ada repeater maka dapat dipastikan jangkauan sinyal dari BTS pemancar akan sangat terbatas sehingga sering kali sebuah telepon seluler tidak mendapatkan sinyal sehingga komunikasi terganggu. Tanpa repeater maka dibutuhkan banyak tower pemancar dan itu akan menghabiskan banyak biaya. Repeater memperlancar pengiriman data dan informasi. Seorang pengguna telepon seluler dapat dengan mudahnya mengakses internet untuk mendapatkan berbagai informasi dari berbagai jaringan dari jarak jauh. Repeater memungkinkan seseorang untuk menerima data meski berada di wilayah terpencil. Perangkat repeater tidak memerlukan kabel yang sangat panjang. Dapat anda bayangkan betapa rumit-nya jika tidak ada repeater karena setiap perangkat telepon harus terhubung ke tower pemancar jika ingin terhubung, itu baru dari satu perangkat saja dan belum lagi jika ada ribuan perangkat dalam satu wilayah, jadi dapat disimpulkan keberadaan repeater sangat menguntungkan dan ekonomis.
Pada dasarnya repeater mempunyai dua jenis komponen di dalamnya. Komponen yang pertama bertugas menerima data sinyal dari transmitter. Sedangkan Komponen kedua berfungsi memancarkan kembali data sinyal tersebut. Sebelum data sinyal tersebut dipancarkan kembali, perangkat keras repeater mengubah frekuensi sinyal sehingga sinyal data yang dipancarkan menjadi lebih kuat. Dengan demikian maka sinyal pun menjadi lebih kuat dan jangkauannya pun menjadi lebih luas. Repeater mempunyai dua sistem yang umumnya digunakan. Sistem tersebut adalah analog repeater dan digital repeater. Pada analog repeater, sinyal data dikirimkan dalam bentuk sinyal analog, konsumsi daya listrik yang digunakan berbanding lurus dengan amplitudo atau besarnya sinyal yang dikirimkan. Sedangkan digital repeater mengirimkan sinyal data dalam bentuk digital. Data digital dikirim dalam bentuk biner. Repeater sangat berguna digunakan untuk memperluas sinyal yang ada di dalam sebuah jaringan sehingga bisa dengan mudah diterima oleh tiap-tiap klien yang menggunakan data di dalam jaringan tersebut. Dengan kata lain, jika sinyal terhalang maka repeater akan secara otomatis memperluas sinyal yang ada agar dapat melewati penghalang tersebut.
Jika dikaji secara bahasa teknis, maka pengertian repeater adalah alat yang berguna untuk menguatkan sinyal. Dengan alat ini, sinyal yang lemah dapat ditingkatkan daya jangkauannya sehingga dapat digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas. Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya jangkau sinyal. Jika sinyal lemah, maka daya jangkauannya akan lebih sempit, sedangkan ketika sinyal kuat maka daya jangkauannya akan lebih luas. Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim sinyal dapat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan sinyal. Hal ini dikarenakan, sinyal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat ini. Dengan sinyal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang membutuhkan sinyal dapat lebih mudah mengakses sinyal tersebut. Salah satu penerapan alat ini adalah pada sinyal WiFi. Fungsi yang keempat adalah meneruskan dan meningkatkan sinyal. Dalam fungsi ini, repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan sinyal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini. Dengan sinyal yang lebih kuat proses pengiriman dan penerimaan data antar pengguna perangkat jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Sistem kerja dari repeater adalah melalui sinyal wireless. Dengan menggunakan alat ini, maka penggunaan kabel yang rumit dan semrawut dapat dihindari.
Pada 18 Oktober 1913 repeater telepon yang dikembangkan oleh Western Electric beroperasi pada sebuah jaringan antara New York dan Philadelphia. Alat tersebut adalah penguat tabung vakum pertama dalam layanan komersial. Pada tahun 1906 Lee De Forest mengajukan paten untuk Audion, tabung vakum triode pertama yang menjanjikan solusi untuk masalah amplifikasi suara. Seorang insinyur Amerika yang pada akhirnya akan memiliki lebih dari seratus paten. Audion pada awalnya dirancang sebagai perangkat dua elektroda, tetapi dalam waktu satu tahun, De Forest menambahkan elektroda ketiga, sebuah grid, antara katoda dan anoda dioda. Triode ini dapat digunakan untuk memperkuat sinyal listrik, dan menjadi elemen switching elektronik standar pada abad ke dua puluh sampai penemuan transistor pada tahun 1947. De Forest mengetahui rencana ambisius AT&T untuk membuat saluran telepon lintas benua dari New York ke San Francisco. Pada tahun 1912 ia mulai bekerja untuk mengubah Audion menjadi penguat telepon. Meski pada awalnya menciptakan suara melonceng, AT&T tetap terkesan dengan desain De Forest dan membeli paten Audion untuk digunakan dalam repeater telepon dan komunikasi wireless pada tahun 1913 dan 1914.
Repeater memudahkan pengguna seluler dan jaringan telekomunikasi untuk mendapatkan sinyal yang baik dan kuat, sehingga komunikasi menjadi lebih lancar dan lebih baik. Contoh jenis repeater yang sering melakukan interaksi dengan pengguna jaringan internet adalah repeater WiFi dan Repeater Seluler. Repeater seluler di bagi menjadi tiga jenis frekuensi, yaitu GSM, CDMA dan 3G. Repeater GSM bekerja pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz (GSM). Oleh karena hambatan yang terjadi antara base station dengan mobile station, misalnya karena struktur bangunan, material penghalang lain atau jarak yang jauh, sinyal yang diterima oleh perangkat seluler dapat mempunyai kualitas yang rendah. Kualitas yang rendah ini dapat mengakibatkan komunikasi menjadi terganggu, mulai dari putus-putus sampai drop call. CDMA bekerja pada frekuensi 800Mhz, dan bekerja pada teknologi 2G. frekuensi CDMA memang kurang memiliki sinyal yang baik jika di bandingkan dengan sinyal GSM. Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk multipexing dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal dengan cara menggunakan kode tertentu sehingga data komunikasi dapat dikirimkan dengan baik. Repeater 3G mirip dengan kedua jenis lainnya. 3G (third-generation) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diterapkan pada jaringan telepon seluler.
Repeater merupakan sebuah komponen elektronik yang berfungsi untuk menguatkan sinyal terutama pada jaringan wireless, jadi nanti sebuah repeater akan menerima sinyal kemudian menyebarkan dengan sinyal yang lebih kuat sehingga dapat menjangkau daerah yang luas. Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja sebuah repeater maka dapat diketahui beberapa manfaat dan kegunaan dari sebuah repeater. Repeater membantu telepon seluler mendapatkan sinyal. Jika tidak ada repeater maka dapat dipastikan jangkauan sinyal dari BTS pemancar akan sangat terbatas sehingga sering kali sebuah telepon seluler tidak mendapatkan sinyal sehingga komunikasi terganggu. Tanpa repeater maka dibutuhkan banyak tower pemancar dan itu akan menghabiskan banyak biaya. Repeater memperlancar pengiriman data dan informasi. Seorang pengguna telepon seluler dapat dengan mudahnya mengakses internet untuk mendapatkan berbagai informasi dari berbagai jaringan dari jarak jauh. Repeater memungkinkan seseorang untuk menerima data meski berada di wilayah terpencil. Perangkat repeater tidak memerlukan kabel yang sangat panjang. Dapat anda bayangkan betapa rumit-nya jika tidak ada repeater karena setiap perangkat telepon harus terhubung ke tower pemancar jika ingin terhubung, itu baru dari satu perangkat saja dan belum lagi jika ada ribuan perangkat dalam satu wilayah, jadi dapat disimpulkan keberadaan repeater sangat menguntungkan dan ekonomis.
Pada dasarnya repeater mempunyai dua jenis komponen di dalamnya. Komponen yang pertama bertugas menerima data sinyal dari transmitter. Sedangkan Komponen kedua berfungsi memancarkan kembali data sinyal tersebut. Sebelum data sinyal tersebut dipancarkan kembali, perangkat keras repeater mengubah frekuensi sinyal sehingga sinyal data yang dipancarkan menjadi lebih kuat. Dengan demikian maka sinyal pun menjadi lebih kuat dan jangkauannya pun menjadi lebih luas. Repeater mempunyai dua sistem yang umumnya digunakan. Sistem tersebut adalah analog repeater dan digital repeater. Pada analog repeater, sinyal data dikirimkan dalam bentuk sinyal analog, konsumsi daya listrik yang digunakan berbanding lurus dengan amplitudo atau besarnya sinyal yang dikirimkan. Sedangkan digital repeater mengirimkan sinyal data dalam bentuk digital. Data digital dikirim dalam bentuk biner. Repeater sangat berguna digunakan untuk memperluas sinyal yang ada di dalam sebuah jaringan sehingga bisa dengan mudah diterima oleh tiap-tiap klien yang menggunakan data di dalam jaringan tersebut. Dengan kata lain, jika sinyal terhalang maka repeater akan secara otomatis memperluas sinyal yang ada agar dapat melewati penghalang tersebut.