28 November 2019

PVC Merupakan Jenis Jaringan Dedicated Sebagai Alternatif Jaringan Leased Line

Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara beberapa titik, melainkan jalur/path logika yang telah diidentifikasi dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). Permanent Virtual Circuit (PVC) adalah salah satu dari dua jenis Virtual Circuit yang ada. PVC adalah bentuk layanan telekomunikasi untuk WAN yang menyediakan sirkuit khusus yang bersifat tetap atau dedicated antara dua node dalam jaringan circuit-switched. PVC dapat populer karena mampu menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan “leased line”. PVC dapat digambarkan sebagai leased line atau dedicated circuit. Jalur PVC dibentuk secara permanen. Konfigurasi tersebut dilakukan oleh administrator jaringan secara manual. Biasanya VPC dimanfaatkan untuk transfer data konstan atau komputer yang harus saling terhubung 24 jam per hari. SVC banyak dimanfaatkan untuk transfer data yang bersifat temporer (sewaktu-waktu). Untuk pemakaian dengan durasi waktu singkat, maka SVC akan lebih murah dibandingkan PVC. Sedangkan untuk koneksi 24 jam sehari maka PVC akan lebih murah dibandingkan SVC. Router yang di-produksi oleh perusahaan Cisco mendukung kedua jenis virtual circuit (VC) tersebut.

PVC dirancang untuk menghilangkan kebutuhan untuk mengatur koneksi panggilan pada jaringan frame relay, ATM atau X.25. Koneksi fisik frame relay atau jaringan yang didukung ke berbagai virtual circuit (VC) memungkinkan koneksi fisik untuk mendukung beberapa VC secara bersamaan. Setiap koneksi bersifat permanen dan dapat melakukan transfer data dengan menggunakan kapasitas dan infrastruktur yang telah ada. Misalnya, kantor pusat bank yang membuat PVC antara kantor cabang satu dengan kantor cabang yang lain untuk aktivitas pertukaran dan transfer data secara berkelanjutan. Koneksi tersebut bersifat sebagaimana sebuah leased-line yang tidak memerlukan call-setup setiap terjadi transfer data antar pengguna melalui jalur virtual yang terbentuk. Jalur virtual tetap terjalin walau sedang tidak ada transfer data antar pengguna. Dalam kondisi tersebut status jaringan dinamakan dengan idle mode. Ketika terjadi pertukaran data atau transfer data antar pengguna, maka jalur virtual yang terbentuk menjadi media yang dilalui oleh paket data agar data yang dikirimkan oleh pengirim dapat sampai ke penerima.

X.25 merupakan sebuah protokol yang dijelaskan oleh CCITT (Consultative Committee for International Telephony and Telegraphy) yang sekarang berganti nama menjadi ITU (International Telecommunications Union). Walau ITU merupakan organisasi internasional yang mengurus berbagai standar namun badan resmi dunia untuk standar adalah ISO (International Standard Organization). Standar yang dikeluarkan oleh ITU hanya bersifat rekomendasi dan tidak mengikat untuk dilaksanakan. PVC merupakan salah satu mode diantara dua mode yang digunakan pada protokol X.25. X.25 adalah bagian dari protokol yang digunakan sejak sekitar tahun 1980 oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi dan sistem transaksi finansial seperti automated teller machines (ATM). X.25 yang asli dijabarkan oleh ITU dalam beberapa draf dan disempurnakan dalam sebuah publikasi yang dikenal dengan The Orange Book, buku tersebut diterbitkan pada tahun 1972. Buku versi digital The Orange Book yang dimaksud dapat di-akses melalui halaman website resmi dari ITU yang memiliki alamat www.itu.int. Selain melalui website ITU, buku tersebut dapat diperoleh dari Google Books atau Google Buku, alamat website Google Buku adalah https://books.google.com. Untuk mencarinya, ketikan kata kunci The Orange Book atau kata kunci lain yang sekiranya cocok digunakan untuk mencari buku berjudul The Orange Book tersebut.

Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat untuk menjalin koneksi antara dua perangkat jaringan. Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke perangkat lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa pengguna DTE pada jaringan X.25 dapat melakukan komunikasi dengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal ini dimungkinkan karena X.25 mempunyai circuit-logical tadi. Secara fisik, koneksi ini dapat melalui berbagai titik seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual circuit bisa disatukan menjadi sebuah koneksi fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecah lagi di tempat tujuan, untuk kemudian diteruskan kepada tujuan masing-masing. Konfigurasi virtual circuit dilakukan di perangkat keras router. Merek yang dipercaya oleh banyak administrator jaringan adalah cisco. Hampir semua perangkat keras router yang di-produksi oleh perusahaan tersebut memiliki opsi untuk mengaktifkan fungsi virtual-circuit. Seorang administrator jaringan hanya perlu melakukan konfigurasi pada perangkat keras yang digunakan. Dengan perangkat keras dari cisco tersebut, administrator jaringan tidak perlu menambahkan atau melakukan instalasi perangkat lunak tambahan. Pada perangkat keras router yang di-produksi oleh Mikrotik, fungsi yang mirip dengan Permanent Virtual Circuit adalah Private Virtual Circuit. Layanan yang disediakan tersebut mengikuti standar Frame Relay yang diterbitkan oleh IETF melalui RFC 1490.

Virtual Circuit merupakan salah satu teknologi yang sangat berguna untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal atau LAN. Contohnya adalah digunakan untuk menghubungkan kampus atau fasilitas penelitian bersama. Dari contoh tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa konfigurasi teknologi tersebut harus dilakukan oleh pemilik jaringan atau pihak yang memiliki wewenang untuk mengelola jaringan tersebut. Untuk mengelola komponen infrastruktur jaringan komputer tentu saja memerlukan izin dari pihak yang bertanggung jawab terhadap perangkat tersebut. Serangkaian PVC dapat dibuat dengan menggunakan satu jenis perangkat keras router dari merek yang sama, atau dapat juga menggunakan merek perangkat keras yang berbeda-beda. Contoh perangkat keras dengan merek sama adalah dengan menggunakan merek cisco semua atau mikrotik semua. Contoh penggunaan merek perangkat keras yang berbeda adalah dengan cara menggunakan kombinasi merek mikrotik dan cisco. Ketika menggunakan merek yang sama, biasanya konfigurasinya lebih praktis dan tidak banyak menemui masalah. Dengan merek yang berbeda-beda, administrator jaringan harus lebih jeli dan teliti melakukan konfigurasi jaringan yang dikelolanya. Kesalahan konfigurasi menyebabkan kegagalan koneksi antar perangkat jaringan.

Untuk mencoba melakukan konfigurasi PVC, dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan perangkat lunak simulasi jaringan. Pada percobaan yang dilakukan secara langsung, seorang administrator atau operator jaringan dapat menghubungkan perangkat keras router yang hendak di-konfigurasi dengan komputer yang digunakan untuk memberikan perintah konfigurasi melalui antarmuka RS-232 atau antarmuka serial. Setelah terhubung dan dapat login ke sistem pada perangkat keras router, administrator dapat mulai melakukan konfigurasi PVC. Konfigurasi dilakukan satu per satu, administrator perlu menghubungkan komputernya dengan setiap router yang hendak di-konfigurasi. Setelah persiapan dan konfigurasi pada tiap perangkat keras terkait selesai dikerjakan, sambungan PVC baru dapat terjalin. Koneksi virtual yang terbentuk sifatnya mirip dengan leased-line. Sambungan virtual antar perangkat terus terjalin dalam keadaan terjadi transmisi data atau tidak. Saat tidak ada transmisi data pada jalur virtual, koneksi tersebut dalam mode idle atau diam. Hal tersebut juga merupakan salah satu faktor yang membedakan antara Permanent Virtual Circuit dan Switched Virtual Circuit.

Dokumen Standar Proxy ARP Diterbitkan Oleh IETF Pada Tahun 1987

ARP (Address Resolution Protocol) digunakan untuk pemetaan protokol alamat IP jaringan menjadi alamat perangkat keras yang digunakan oleh protokol data-link. Proxy ARP disebut juga dengan promiscuous ARP dan dijelaskan dalam RFC 1027 yang diterbitkan oleh IETF pada tahun 1987. Pengguna tidak mengetahui detail fisika jaringan mereka dan menganggapnya sebagai jaringan datar yang mana mereka dapat mencapai tujuan apa pun hanya dengan mengirimkan permintaan ARP. Beberapa kelemahan menggunakan Proxy ARP adalah meningkatkan jumlah lalu lintas ARP di segmen jaringan yang digunakan, membutuhkan tabel ARP dengan ukuran lebih besar dan rawan terhadap aksi spoofing. Proxy ARP merupakan sebuah sistem yang menjawab permintaan ARP atas nama sistem lain untuk meneruskan lalu lintas data transmisi, biasanya sebagai bagian dari desain jaringan untuk layanan internet dial up. Dengan teknik Proxy ARP, alamat IP komputer pengguna jaringan tidak terdeteksi oleh pengguna jaringan internet. Pengguna atau server pada jaringan internet yang melakukan komunikasi atau pertukaran data hanya mengenali alamat IP Proxy ARP. Komunikasi antara Proxy ARP dan pengguna menggunakan alamat Ip tersendiri yang berbeda dengan alamat IP yang digunakan untuk melakukan komunikasi melalui jaringan internet.

Proxy ARP digunakan pada jaringan dalam kondisi setiap komputer tidak diatur dengan gateway standar atau tidak memiliki kecerdasan routing. Keuntungan utama menggunakan proxy ARP adalah dapat ditambahkan ke router tunggal pada jaringan dan penambahan itu tidak mengganggu tabel routing router lain yang berada di jaringan. Dengan begitu aktivitas penambahan router yang dilakukan tidak mengakibatkan router-router pada jaringan yang telah terpasang menjadi terganggu. Ada beberapa mode ARP di MikroTik, yaitu Enabled, Reply-Only, Disabled dan Proxy-ARP. Masing-masing mode memiliki fungsi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan jaringan yang ada. Mode Reply-Only biasanya digunakan untuk fungsi menjaga keamanan jaringan. Proxy-ARP biasanya digunakan pada sebuah jaringan yang mana dial-in klien menggunakan alamat IP dengan jangkauan yang sama dengan jaringan lokal (LAN) yang ada. Contohnya dial-in klien menghasilkan alamat IP komputer 192.168.1.3, dan range atau jangkauan jaringan LAN yang ada adalah 192.168.1.0. Dalam kondisi tersebut proxy ARP pada router dapat berfungsi dengan baik.

Pekerjaan yang dijelaskan dalam RFC 1027 dilakukan ketika penulis bekerja pada Departemen Ilmu Komputer Universitas Texas di Austin. Universitas Texas didirikan pada tahun 1883. University of Texas di Austin adalah sebuah universitas terkemuka yang memiliki lebih dari 50.000 mahasiswa. Universitas ini juga memiliki kampus-kampus dan pusat riset kecil di seluruh Texas, antara lain Kampus Riset J.J Pickle, Institut Ilmu Kelautan, Observatorium McDonald.Beberapa fakultas dan sekolah yang ada menawarkan bidang studi-bidang studi seperti Komunikasi, Pendidikan, Seni Rupa, Seni Liberal, Ilmu Alam, Farmasi, Studi Pascasarjana, Teknik, Geo-sains, Bisnis, Arsitektur, Informasi, Hukum dan Perawat. RFC 1027 dibuat oleh Smoot Carl-Mitchell dan John S. Quarterman dari Texas Internet Consulting. Smoot Carl-Mitchell menerima gelar sarjana dari University of Texas yang berlokasi di kota Austin. John S. Quarterman adalah seorang penulis yang menulis salah satu buku klasik tentang jaringan. Buku tersebut berjudul The Matrix: Computer Networks and Conferencing Systems Worldwide, diterbitkan oleh Digital Press pada tahun 1990. John S. Quarterman tercatat sebagai alumni dari Harvard University. Ia pertama kali mengenal ARPANET pada tahun 1974 ketika berada di Harvard, dan bekerja pada perangkat lunak UNIX ARPANET di BBN (kontraktor utama ARPANET) yang dilakukan pada tahun 1977 hingga 1981.

Proxy ARP umumnya berada pada perangkat keras jaringan router. Fungsi tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum digunakan oleh pengguna jaringan. Contoh perusahaan perangkat keras yang memproduksi router dengan fasilitas Proxy ARP adalah Cisco, Mikrotik dan Juniper. Ketiganya telah banyak digunakan oleh pengguna awam dan insinyur untuk dipasang pada jaringan komputer yang dikelola. Cara untuk membelinya tergolong mudah. Orang yang jauh dari penyedia produk tersebut dapat membeli produk itu melalui toko-toko online seperti JakartaNotebook, Bhinneka dan Tokopedia. Pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode, yaitu transfer Bank, menggunakan PayPal dan GoPay . Selain menggunakan perangkat keras, router dapat dibuat sendiri menggunakan komputer yang difungsikan sebagai router. Penambahan perangkat keras yang dibutuhkan adalah ethernet card sebagai antarmuka yang menghubungkan komputer dan kabel atau media transmisi. Biaya yang dihabiskan ketika menggunakan router rakitan sendiri lebih murah daripada menggunakan router produk jadi yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan terkenal tersebut. Stabilitas perangkat keras produksi perusahaan seperti Cisco dan Mikrotik lebih baik daripada perangkat keras rakitan sendiri. Sehingga umur perangkat keras yang diproduksi oleh perusahaan itu juga lebih panjang.

Misalnya, sebuah komputer A yang memiliki alamat IP 192.168.12.5/24 harus mengirimkan paket data ke komputer B dengan alamat IP 192.168.20.101/24, default gateway dari komputer A tidak diatur. Oleh karena itu komputer A tidak tahu caranya untuk mencapai router. Maka komputer A dapat mengirimkan paket ARP Request untuk 192.168.20.101, router lokal yang menerima permintaan tersebut mengetahui cara untuk mencapai jaringan tujuan, yaitu 192.168.20.0, router mengirimkan paket ARP Reply yang berisi identitas pengenal-data-link yang dimiliki. Dampaknya, router membuat klien menganggap antarmuka router sebagai 192.168.20.101. Dengan begitu, semua paket yang ditujukan untuk 192.168.20.101 dikirimkan ke router. Komputer B menganggap bahwa ia melakukan pertukaran data dengan router. Karena alamat IP yang tertera pada paket tersebut adalah alamat IP router. Pengguna komputer klien dapat melakukan transfer data sebagaimana ketika keduanya terhubung langsung dengan kabel jaringan seperti UTP, koaksial dan serat optik.

Contoh perangkat lunak yang dapat digunakan pada komputer agar dapat berfungsi sebagai proxy ARP adalah Shorewall, ORIGEN-ARP dan Junos. Ketiganya dapat menjalankan fungsi proxy ARP dengan baik. Selain perangkat lunak yang ditambahkan secara manual oleh administrator atau teknisi, penggunaan proxy ARP daat dilakukan melalui perangkat keras yang sudah memiliki opsi untuk mengaktifkan fungsi proxy ARP. Dalam kondisi standar setelah pembelian dilakukan, fungsi ARP pada router dalam keadaan enable. Untuk mengubahnya menjadi proxy ARP, Administrator jaringan harus mengatur atau melakukan konfigurasi pada router tersebut agar konfigurasi yang pada awalnya enable berubah menjadi proxy ARP. Untuk melakukannya diperlukan wawasan dan keahlian seorang administrator jaringan atau teknisi jaringan. Tanpa wawasan dan keahlian yang diperlukan dapat mengakibatkan kesalahan konfigurasi sehingga router tidak dapat berfungsi dengan normal. Hal tersebut dapat merugikan seluruh pengguna jaringan. Cara untuk melakukan konfigurasi dapat ditemui melalui buku manual yang disertakan oleh produsen ketika membeli produk tersebut. Jika tidak ada, maka Anda dapat mencarinya sendiri dari internet. Banyak artikel di internet yang membahas tentang proxy ARP sekaligus tahapan melakukan konfigurasi router agar opsi proxy ARP pada router dapat berjalan dengan baik.

IPv4 Adalah Alamat Yang Berfungsi Sebagai Identitas Pengguna Jaringan

Alamat IP versi 4 (IPv4) adalah sebuah jenis sistem alamat jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang total alamat tersebut adalah 32 bit, dan secara teoretis dapat digunakan oleh lebih dari empat miliar pengguna komputer, lebih tepatnya 4.294.967.296 pengguna di seluruh dunia. Jumlah pengguna tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) pangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255. Bila pengguna yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh format alamat IP versi 4 adalah 192.168.1.128. Alamat IP versi 4 ditulis dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah bilangan oktet berukuran 8-bit. Format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255. Alamat IP dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask menjadi dua jenis, yakni: NetID dan HostID. Network Identifier atau NetID atau Network Address atau alamat jaringan adalah alamat yang digunakan sebagai identitas jaringan. Host Identifier atau HostID atau alamat host adalah alamat yang digunakan sebagai identitas pengguna jaringan atau alamat pengguna.

Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus ter-identifikasi dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik. Alamat inilah yang harus digunakan oleh semua pengguna jaringan TCP/IP agar dapat saling terhubung. Kapasitas IPv4 yang dapat menjangkau lebih dari empat miliar pengguna menjadikannya sebagai pilihan utama para perancang dan administrator jaringan ketika membuat desain jaringan lokal atau LAN. Kemungkinan jumlah pengguna jaringan LAN atau lokal atau internal tidak mungkin melebihi jumlah kapasitas IPv4. Dalam RFC 791 yang diterbitkan oleh IETF, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam lima kelas, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E. Alamat-alamat kelas A digunakan untuk jaringan skala besar. IP Kelas A memiliki kapasitas pengguna sebesar 126 jaringan dan 16,777,214 pengguna di setiap jaringan. Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. IP Kelas B memiliki kapasitas 16,384 jaringan dan 65,534 pengguna untuk setiap jaringan. Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. IP Kelas C memiliki kapasitas 2,097,152 jaringan dan 254 pengguna di setiap jaringan. Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat IP multicast. Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat eksperimental atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.

IPv4 adalah sistem alamat versi pertama yang digunakan di ARPANET pada tahun 1983. Spesifikasi IPv4 diterbitkan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) pada bulan September tahun 1981 melalui RFC 791. Spesifikasi tersebut diterbitkan sebagai pengganti RFC 760 yang diterbitkan pada bulan Januari tahun 1980. Dokumen tersebut dipersiapkan oleh University of Southern California (USC). Universitas California Selatan adalah salah satu universitas riset swasta terkemuka di dunia yang terletak di jantung kota Los Angeles. USC juga merupakan universitas swasta tertua di Claifornia yang didirikan pada tahun 1880. Pada tahun pertama jumlah mahasiswa universitas tersebut adalah 53, sedangkan jumlah pengajarnya 10 orang. Saat itu Los Angeles masih belum memiliki jalan aspal, lampu listrik dan telepon. Saat ini USC memiliki lebih dari sepuluh ribu staf akademik dan administrasi sekaligus telah meluluskan lebih dari seratus sembilan puluh ribu mahasiswa. Sebagai perguruan tinggi bermutu, USC telah banyak mendapatkan penghargaan dan prestasi. Sebuah hasil studi dampak ekonomi di USC menunjukkan bahwa universitas adalah salah satu mesin ekonomi paling kuat California. Website USC dapat di-akses melalui alamat www.usc.edu.

Ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi). alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet. Setiap node membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Untuk menghubungkan jaringan private ke internet dibutuhkan IP Publik sebagai penghubung. Pengguna di dalam sebuah jaringan yang tidak membutuhkan akses ke Internet, membutuhkan alamat-alamat IP yang bukan merupakan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi masalah alamat ini, para desainer Internet memesan sebagian alokasi alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai alokasi alamat pribadi atau IP Private. Alamat IP yang digunakan untuk IP Private tidak akan digunakan sebagai alamat publik. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP private disebut juga dengan jaringan private atau private network. Alokasi alamat pribadi ditentukan di dalam RFC 1918 yang diterbitkan oleh IETF.

Alamat IPv4 terbagi menjadi tiga jenis, yakni: alamat unicast, alamat broadcast dan alamat multicast. Alamat Unicast merupakan alamat yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasi dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet. Alamat unicast inilah harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya. Alamat Broadcast merupakan alamat yang di-desain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut. Alamat Multicast merupakan alamat IPv4 yang dirancang agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat Multicast digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Spesifikasi alamat multicast ada dalam RFC 1112.

Alamat IP memiliki format w.x.y.z dengan subnetmask a.b.c.d. alamat IP dan subnetmask berisi nilai berkisar antara 0 (nol) hingga 255 (dua ratus lima puluh lima). Contoh penulisan alamat IP dan subnetmask suatu komputer adalah 192.168.1.1 dan 255.255.255.0. Pada contoh tersebut alamat pengguna atau komputer adalah 192.168.1.1, sedangkan alamat jaringannya adalah 192.168.1.0. Kapasitas jaringan yang tersedia adalah 255, yaitu mulai dari alamat IP 192.168.1.1 hingga 192.168.1.256. Kapasitas yang disebutkan tersebut belum termasuk alamat-alamat khusus yang dianggap sebagai pengecualian dan secara umum tidak digunakan. Alamat IP dan subnetmask juga dapat ditulis dengan format w.x.y.z/EF. Contoh penulisannya adalah IP:192.168.1.1 dan subnetmask: 255.255.255.0 ditulis dengan 192.168.1.1/24. Angka 24 yang berada di belakang garis miring menunjukkan jumlah angka satu dalam format bilangan biner pada subnetmask. Angka di setiap oktet subnetmask berisi 255, jika ditulis dalam bilangan biner maka angka 255 sama dengan 1111 1111, sehingga jumlah angka 1 adalah delapan. Pada contoh tersebut jumlah angka 255 pada subnetmask berjumlah tiga. Sehingga total angka satu dalam subnetmask adalah delapan dikalikan tiga, yaitu dua puluh empat. Angka dua puluh empat (24) dituliskan di belakang garis miring setelah alamat IP, atau menempati lokasi EF pada penjelasan di atas.

IPv6 Adalah Protokol Yang Digunakan Untuk Menanggulangi Keterbatasan Kapasitas IPv4

IPv6 merupakan protokol internet generasi baru yang menggantikan protokol IPv4. IPv6 dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Tujuan utama diciptakan IPv6 adalah karena keterbatasan ketersediaan alamat di IPv4. Alamat IP versi 6 (alamat IPv6) adalah jenis sistem alamat jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP dengan menggunakan protokol internet versi 6. Susunan alamat IPv6 adalah 128-bit, jika dibandingkan dengan IPv4 yang terdiri dari susunan angka berjumlah 32-bit maka jumlah susunan angka pada IPv6 empat kali lebih banyak daripada susunan angka pada IPv4. IPv6 ini merupakan IP Address yang dikembangkan dari IPv4 yang mampu menyediakan lebih banyak jumlah IP address dari pada IPv4. Fungsi IPv6 sama dengan IPv4, yaitu sebagai alamat yang unik pada masing-masing perangkat dalam jaringan, sehingga perangkat-perangkat tersebut dapat saling komunikasi untuk bertukar informasi. Kapasitas alamat yang dapat digunakan pada protokol IPv6 adalah 3,4 x 10^38^. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kapasitas alokasi alamat IP pada IPv6 cukup walaupun seluruh manusia di dunia masing-masing membutuhkan satu alamat IP. Dengan adanya IPv6, pengguna tidak perlu NAT untuk menanggulangi keterbatasan kapasitas alamat yang tersedia pada protokol IPv4. Contoh penulisan alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Pertumbuhan Internet yang begitu cepat mengakibatkan hampir habisnya alamat terutama alamat IPv4 serta membutuhkan keamanan yang lebih terjamin, untuk itu dibuatlah sebuah protokol dan standar yang dikenal sebagai IPv6 (Internet Protocol versi 6) untuk meminimalkan dampak atau kelemahan dari protokol versi sebelumnya. IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4. IPv6 memungkinkan jumlah alamat yang lebih banyak, sehingga memungkinkan pemasangan alamat IP pada berbagai perangkat seperti PDA, telepon seluler, perangkat rumah tangga dan perlengkapan automotif. Aspek keamanan dan kualitas layanan yang telah terpadu, desain konfigurasi otomatis dan struktur hierarki yang memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi. IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi maupun komunikasi end-to-end antara manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya.

IETF menerbitkan spesifikasi IPv6 melalui RFC 2460, spesifikasi tersebut berjudul Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification. RFC 2460 diterbitkan pada bulan Desember tahun 1998. Di wilayah Asia-Pasifik alokasi alamat IP Publik dikelola oleh organisasi swasta bernama APNIC. APNIC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Network Information Centre. APNIC adalah Regional Internet Registry yang mengelola alamat IP untuk Asia Pasifik. Organisasi tersebut didirikan pada tanggal 13 Januari 1993, fokus kegiatannya adalah melakukan alokasi dan registrasi alamat IP untuk wilayah Asia-Pasifik. Di Indonesia hal tersebut dikelola oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). APJII adalah asosiasi yang dibentuk melalui Musyawarah Nasional pertama yang diadakan pada tanggal 15 Mei 1996. Pengurus yang ditunjuk dengan masa jabatan tiga tahun bertugas melakukan beberapa program strategis untuk pengembangan jaringan Internet di Indonesia. Halaman web APJII dapat di-akses melalui alamat www.apjii.or.id, sedangkan halaman website APNIC dapat di-akses melalui alamat www.apnic.net. Dari website tersebut pengunjung dapat membaca berbagai layanan yang diberikan oleh APNIC dan APJII sekaligus tata cara untuk memperoleh pelayanan dari APNIC dan APJII.

IPv6 merupakan protokol Internet versi baru yang memiliki kapasitas jumlah alamat jauh lebih banyak dari versi sebelumnya. Protokol Internet versi baru tersebut memiliki tingkat keamanan tinggi sehingga cocok digunakan oleh perbankan dan lembaga keuangan. Contoh komputer yang dapat di-setel dengan menggunakan IPv6 adalah komputer dengan sistem operasi Linux, Windows, Macintosh dan Unix. Opsi pengaturan IPv6 sudah tersedia secara bawaan ketika melakukan pemasangan sistem operasi pada komputer. Seandainya tidak ada, opsi tersebut masih dapat ditambahkan oleh pengguna komputer dengan cara memasang perangkat lunak tambahan yang diperoleh dari internet. Dengan menguasai metode penulisan IPv6, pengguna dapat mengatur konfigurasi alamat IP pada komputernya secara manual. Selain pengaturan secara manual, layanan IPv6 dapat diterapkan pada komputer secara otomatis. Alokasi alamat IP yang di setel pada komputer diperoleh dari router. Layanan router yang menyediakan alokasi alamat IP bagi pengguna tersebut bernama DHCP Server. Pada komputer pengguna, layanan tersebut dikelola oleh perangkat lunak DHCP Client secara otomatis. Hal tersebut dilakukan oleh perangkat lunak dengan tanpa se-pengetahuan pengguna. Sehingga pengguna hanya perlu menghubungkan komputernya ke jaringan melalui antarmuka berbasis kabel atau wireless.

Berdasarkan hasil studi Polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia adalah sebanyak 171,17 juta pengguna. Kontribusi terbesar berasal dari Pulau Jawa, yaitu sebanyak 55 persen dari total keseluruhan. Pulau Sumatra berada di posisi kedua dengan jumlah pengguna sebesar 21 persen. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kapasitas IPv4 terlalu sedikit. Jika alokasi IPv4 habis dan digantikan oleh IPv6 maka perangkat jaringan berbasis IPv4 tidak dapat berhubungan dengan perangkat berbasis IPv6. Untuk menanggulanginya maka diperlukan sistem bernama Dual Stack. Maksudnya adalah komputer dan perangkat jaringan berbasis IPv4 dan IPv6 dijalankan secara bersamaan sehingga jaringan dapat terhubung ke jaringan IPv4 dan secara bersamaan juga dapat terhubung ke jaringan berbasis IPv6. Sudah banyak server seperti Google, Yahoo dan Bing mulai melakukan migrasi secara bertahap dari IPv4 ke IPv6. Demikian pula di Indonesia, sejumlah operator jaringan dan ISP (Internet Service Provider) sudah memulai proses pengalihan dari IPv4 ke IPv6. Indonesia Network Information Center (IDNIC) telah memberikan berbagai kemudahan kepada lembaga atau perusahaan yang masih menggunakan IPv4 untuk mengajukan permohonan alokasi IPv6 tanpa biaya.

Untuk mendapatkan alokasi IPv6 dari Asia Pacific Network Information Center (APNIC), pemohon harus mengirimkan permohonan IPv6 ke organisasi tersebut. Permohonan ke APNIC juga dapat dilakukan melalui APJII. Penggunaan alamat IPv6 sama dengan penggunaan IPv4. Kedua versi alamat IP tersebut memiliki fungsi yang sama. Hal yang membedakan adalah pada spesifikasi dan fasilitas-fasilitas yang tersedia. Pengaturan IPv6 secara manual pada komputer dapat dilakukan pengguna dengan cara membuka antarmuka pengaturan alamat IPv6 yang ada pada komputernya. Tuliskan susunan alamat IP yang telah diperoleh sebelumnya. Alamat IP tersebut dapat berupa alamat IP Publik dari penyedia jasa internet atau alamat IP private yang telah dihitung sebelumnya. Ketika menggunakan pengaturan otomatis, perangkat lunak DHCP Client pada komputer dan DHCP Server pada router melakukan konfigurasi otomatis atau Autoconfiguration, sistem tersebut bernama Stateless address autoconfiguration (SLAAC). Alamat IP diperoleh pengguna sesuai dengan alokasi yang disediakan oleh DHCP Server. Pada perangkat keras router yang dijual secara legal, terdapat antarmuka untuk melakukan pengaturan dan alokasi alamat IP untuk pengguna yang ingin terhubung. Antarmuka yang dimaksud dapat berupa halaman web, aplikasi grafis atau CLI. Contoh merek router yang dapat melakukan hal itu adalah TP-Link, Cisco dan Mikrotik.

Protokol ARP Diciptakan Sebagai Metode Konversi Alamat IP Dan MAC

Ketika akan mengakses sebuah host TCP/IP menggunakan alamat IP dengan sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/IP, maka alamat IP yang dimiliki oleh host yang dituju diterjemahkan ke dalam MAC Address terlebih dahulu agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan, kemudian frame data tersebut diproses oleh Network Interface Card (NIC). NIC tersebut bekerja di dalam lapisan fisik dan lapisan data-link dan menggunakan alamat fisik untuk melakukan komunikasi data dalam suatu jaringan. Apabila alamat yang dituju berada di luar jaringan lokal, maka ARP mencoba untuk mendapatkan MAC address dengan cara mengirimkan pesan broadcast ke semua host pada jaringan dari antarmuka router lokal yang menghubungkan jaringan lokal ke luar jaringan (di mana komputer yang dituju berada). ARP juga dapat disebut dengan Protokol Resolusi Alamat atau disingkat PRA, PRA adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggung jawab dalam melakukan resolusi alamat IP menjadi alamat Media Access Control (MAC Address). ARP adalah protokol yang berfungsi memetakan alamat ip menjadi MAC address. Protokol tersebut merupakan penghubung antara lapisan data-link dan lapisan IP pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis ethernet menggunakan protokol ARP.

Peranan protokol ARP dalam jaringan komputer sangat penting, setiap komputer yang tergabung dalam jaringan komputer lokal atau LAN melakukan komunikasi menggunakan alamat perangkat keras atau Mac Address dan bukan menggunakan alamat IP. Karena menggunakan Mac address maka sebuah komputer yang ingin melakukan komunikasi dengan komputer lain harus mengetahui mac address komputer tujuannya. Dalam tahapan proses transfer data, sebelum sebuah data diberi mac address maka data tersebut diberi alamat logis berupa IP Address, IP address yang ditambahkan merupakan IP address dari komputer tujuan dan komputer pengirim. Proses berikutnya adalah menentukan mac address komputer tujuan. Jika komputer tersebut tidak mengetahui alamat tujuannya maka harus dicari tahu terlebih dahulu. Dengan memanfaatkan atau berdasarkan alamat IP komputer tujuan maka komputer pengirim melakukan proses pencarian dengan menugaskan protokol ARP. Konsep ARP Spoofing adalah memanfaatkan kelemahan dari ARP Broadcast. Dengan metode ARP Spoofing, penyerang berusaha memberikan jawaban MAC Address palsu atas broadcast permintaan ARP dari komputer lain. Pada praktiknya, penyerang sering berpura-pura menjadi komputer gateway agar dapat menyadap antar dua komputer yang saling komunikasi melalui komputer gateway.

Informasi tentang ARP pertama kali di-dokumentasi oleh IETF melalui dokumen RFC 826 yang diterbitkan pada tahun 1982. RFC 826 dibuat oleh David C. Plummer dari Massachusetts Institute of Technology, ia tinggal di Las Vegas. David C. Plummer lahir pada tanggal 16 November 1925. Bidang pekerjaan yang ditekuni ialah Energi Nuklir. Protokol ARP ini awalnya dirancang untuk Ethernet DEC/Intel/Xerox 10Mbit. Protokol ARP sengaja di generalisasi agar dapat diterapkan pada jenis jaringan lain, contohnya adalah berbagai jenis protokol jaringan komputer wireless. Protokol yang diusulkan di dalam RFC 826 adalah hasil diskusi dengan beberapa orang lain, diantaranya adalah J. Noel Chiappa, Yogen Dalal, James E. Kulp dan David Moon. Berkas dokumen RFC 826 dapat di-akses secara online melalui alamat https://tools.ietf.org/html/rfc826. Pembaruan standar terakhir dilakukan pada tahun 2009 melalui RFC 5494. RFC 5494 dibuat oleh Jari Arkko dari perusahaan Ericson dan Carlos Pignataro dari perusahaan Cisco Systems. Berkas RFC 5494 diberi judul IANA Allocation Guidelines for the Address Resolution Protocol (ARP). Kedua standar tersebut dapat dicari secara online melalui alamat https://tools.ietf.org.

Tujuan RFC 826 adalah untuk memberikan informasi metode konversi alamat protokol (Alamat IP) ke Alamat Jaringan Lokal (Alamat Ethernet). Ini adalah masalah yang menjadi perhatian umum dalam komunitas Internet ARPA saat itu. Metode yang diusulkan bertujuan agar dapat menjadi rujukan tambahan. Di hampir setiap lapisan arsitektur jaringan ada beberapa protokol potensial yang dapat digunakan. Misalnya adalah TELNET dan SUPDUP yang berguna untuk login jarak jauh. kabel Ethernet 10Mbit memungkinkan berbagai jenis protokol dapat bekerja berdampingan pada satu kabel. Untuk menjadikan berbagai jenis protokol yang berbeda itu dapat saling sinkronis, dibutuhkan protokol tambahan. Misalnya, alamat CHAOS adalah 16.bits, alamat Internet DOD adalah 32.bits dan alamat Xerox PUP adalah 8.bits. Karena perbedaan tersebut menjadikan diperlukan protokol tambahan untuk mendistribusikan korespondensi secara dinamis antara pasangan alamat protokol dan alamat Ethernet 48.bit. Keberhasilan penggunaan protokol ARP menjadikan komputer dari berbagai jenis protokol dapat saling komunikasi melalui satu buah kabel ethernet. Dengan begitu pengguna jaringan menjadi lebih mudah dan praktis dalam melakukan instalasi dan perawatan jaringan yang dimiliki.

ARP Spoofing merupakan suatu kegiatan serangan dengan cara melakukan manipulasi paket ARP. Nama lain ARP spoofing adalah ARP cache poisoning atau ARP poison routing. ARP Spoofing adalah sebuah teknik menyadap yang dilakukan oleh pihak ketiga yang dilakukan dalam sebuah jaringan LAN. Dengan metode tersebut, penyerang dapat menyadap transmisi, melakukan modifikasi lalu lintas data, hingga menghentikan lalu lintas komunikasi antar dua komputer yang terhubung dalam satu jaringan lokal (LAN). Misal paket X dari komputer A ditujukan untuk komputer B, ketika komputer A mengirimkan pesan broadcast paket ARP di jaringan, maka komputer C yang ingin menjadi manipulator dapat “meracuni” (Posioning) paket ARP tersebut agar paket X yang ditujukan ke komputer C terlebih dahulu baru diforward ke komputer B. Poisoning ini dilakukan dengan cara mengganti alamat MAC komputer B dengan alamat MAC komputer C di tabel ARP komputer A dan sebaliknya, alamat MAC komputer A diganti menjadi alamat MAC komputer C di tabel ARP komputer B. Untuk pendeteksian aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual dan dengan bantuan perangkat lunak. Mengecek ARP secara manual dilakukan dengan mengetik ‘arp’ pada aplikasi cmd di windows. Sedangkan contoh perangkat lunak yang digunakan untuk pendeteksian adalah Snort, DecaffeinatID dan ARPdetective.

Langkah pertama yang dilakukan oleh protokol ARP adalah mengirimkan sebuah pesan yang sifatnya broadcast, isi pesan broadcast ini adalah permintaan mac address atau alamat perangkat keras berdasarkan IP address dari sebuah komputer, pesan permintaan ini ditujukan kepada semua komputer atau host yang ada di LAN. Pesan permintaan dari protokol ARP berisi: alamat mac dari pengirim, alamat IP dari pengirim, alamat mac untuk broadcast address dan IP address komputer tujuan. Ketika pesan ARP yang sifatnya broadcast itu sampai atau diterima oleh komputer tujuan maka komputer tujuan membalas pesan tersebut dengan pesan balasan yang berisikan alamat mac yang sesuai dengan IP Address yang diminta. Protokol ARP bertindak seperti detektif yang menemui setiap komputer yang ada di LAN dan menanyai tentang Mac Address dari IP address yang dimaksud. Secara umum bisa dikatakan bahwa protokol ARP bertugas untuk menerjemahkan alamat IP atau alamat logis menjadi alamat fisik atau Mac Address.

LAN Extender Berguna Untuk Memperpanjang Jarak Maksimal Kabel LAN

Ethernet extender atau network extender atau LAN extender adalah perangkat keras yang digunakan untuk memperpanjang jangkauan Ethernet atau segmen jaringan di luar batasan jarak standar. Untuk jenis kabel twisted pair Ethernet panjang yang dianggap panjang kabel standar yaitu 100 meter (328 kaki). Untuk menghubungkan dua buah titik pada lokasi yang dipisahkan dengan jarak kurang dari seratus meter, dapat dilakukan dengan sebuah kabel UTP standar yang dijual di pasaran. Ketika jarak yang memisahkan lebih dari standar umum yang dapat di jangkau oleh kabel UTP, maka dibutuhkan peralatan tambahan agar komunikasi tersebut tetap dapat terjadi. Ethernet extender adalah salah satu alat yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan kabel UTP atau kabel ethernet yang umum digunakan pada jaringan LAN. Dengan adanya perangkat keras tambahan tersebut, dua buah komputer yang awalnya tidak dapat saling tukar menukar data melalui kabel ethernet menjadi bisa melakukan pertukaran data. Harganya yang murah dan minim perawatan menjadikan perangkat keras Ethernet Extender sebagai pilihan utama untuk memperpanjang jangkauan kabel ethernet atau kebel UTP. Sebuah peralatan extender ethernet yang ideal dapat memperpanjang jangkauan kabel UTP tanpa mengurangi batas kecepatan maksimal kabel tersebut.

Kabel CAT-x yang terbuat dari kawat tembaga dapat mendukung jarak hingga 100 meter. Batasan Itu bukanlah suatu masalah ketika digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer di dalam sebuah gedung. Tapi ketika perlu memperluas jangkauan LAN yang melebihi 100 meter, contohnya untuk menghubungkan departemen yang jauh, sebuah bangunan di kampus atau di seberang kota, titik akses WiFi, kamera keamanan IP, atau bahkan stasiun pemantau jarak jauh di lingkungan industri. Secara teori maksimum panjang kabel UTP adalah 100 meter. Karena beberapa kelemahan kabel tersebut, maka jarak maksimum kabel UTP menjadi lebih pendek dari spesifikasi yang semestinya. Dengan menggunakan kabel sepanjang 80 meter dari maksimum 100 meter akan dapat mengurangi gangguan elektromagnetik pada kabel UTP dan kekuatan sinyal yang digunakan untuk transmisi data. Semakin bagus merek yang digunakan, semakin jauh jarak maksimum-nya, contohnya adalah merek dengan kualitas C jarak memiliki jarak maksimum 80 meter, kualitas B memiliki jarak maksimum 85 meter dan kualitas A memiliki jarak maksimum 90 meter. Jarak sinyal bergerak melalui kabel secara langsung memengaruhi sinyal sehingga menjadi melemah. Melemahnya sinyal atau degradasi sinyal tersebut berpengaruh terhadap jarak maksimal perjalanan sinyal dan jenis kabel yang digunakan.

Ethernet Extension Experts (Enable-IT) telah memelopori dan mendominasi industri Ethernet Extender dan PoE Extender sejak tahun 1997. Perusahaan itu telah dominan sebagai merek produsen ethernet extender di seluruh dunia sebagai solusi inovatif dalam bidang komersial, perumahan dan rumah sakit. Enable-IT menyediakan teknologi Ethernet Extension yang sangat sederhana untuk digunakan dan hemat biaya sehingga dapat melebihi harapan pengguna sekaligus memberikan nilai tambah yang bernilai. Merek Enable-IT adalah Solusi Ethernet dan PoE Extension terpercaya, paling populer di dunia karena merupakan satu-satunya produsen di industri jaringan komputer yang merancang dan membuat produk mereka sepenuhnya di AS. Semua saingan-nya lebih fokus pada keuntungan dan tidak memberikan produk-produk berkualitas tinggi sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli di Enable-IT. Enable-IT didirikan pada tahun 1982, dan diresmikan pada tahun 1997. Enable-IT telah mengembangkan pengalaman lebih dari 37 tahun dalam praktik jaringan dan konsultasi Internet yang kompleks sehingga berkembang menjadi pakar khusus untuk mengembangkan Teknologi Komunikasi Broadband Ethernet dan kit Ethernet Extender.

Extender Ethernet industri memiliki fungsi yang sama dengan extender Ethernet standar, bedanya desain hard disk extender Ethernet industri dimungkinkan untuk melakukan operasi dalam kondisi lingkungan yang keras yang identik dengan lingkungan industri. Kedua jenis perangkat jaringan tersebut memiliki fungsi yang sama, yaitu sama-sama untuk memperpanjang jangkauan jarak maksimum kabel penghubung atau kabel jaringan yang menjadi media komunikasi data antar komputer. Perangkat keras tersebut dapat dibeli dari toko-toko komputer atau toko Online yang dapat dijumpai dari Internet. Contoh toko online tersebut adalah Amazon, tokopedia atau JakartaNotebook. Extender ethernet merupakan jenis perangkat keras yang jarang dibeli oleh pengguna maupun teknisi komputer. Sehingga toko-toko yang memiliki keterbatasan modal usaha jarang menyediakan ethernet extender. Mungkin karena kemungkinan laku sedikit. Ketika membutuhkan perangkat keras ethernet extender, sebaiknya pembelian dilakukan melalui toko online. Toko-toko online yang ada di Indonesia sudah dapat dimanfaatkan oleh pengunjung web, pengunjung hanya perlu memilih alat yang ingin di beli, melakukan pembayaran, kemudian barang yang dibeli diantarkan oleh penyedia jasa pengiriman barang.

Ethernet extender tidak harus selalu menjadi bagian dari sebuah jaringan komputer. Perangkat keras itu dibutuhkan untuk memperpanjang jangkauan sebuah kabel yang berfungsi sebagai media komunikasi komputer atau perangkat keras jaringan komputer. Ketika jangkauan suatu kabel masih dapat di-jangkau oleh kabel ethernet atau UTP, maka koneksi itu tidak membutuhkan ethernet extender. Sebagai contoh, dua komputer yang dihubungkan dengan kabel UTP dengan panjang 50 meter, karena jarak tersebut masih dalam jangkauan batasan maksimal kabel UTP, maka koneksi kedua komputer itu tidak membutuhkan ethernet extender. Contoh lainnya, dua buah komputer yang dihubungkan dengan kabel UTP dengan panjang 150 meter. Kabel UTP memiliki batasan jangkauan maksimal 330 kaki atau sekitar 90 meter. Maka dari itu koneksi diantara kedua komputer itu membutuhkan ethernet extender agar pertukaran data antar komputer dapat berlangsung. Jika panjang kabel melebihi batasan yang ada, maka kabel itu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Bagi banyak orang, koneksi Ethernet adalah cara yang lebih disukai untuk terhubung ke Internet, karena bisa lebih diandalkan dan lebih rentan terhadap gangguan daripada koneksi wireless. Koneksi Ethernet pada umumnya memiliki jarak maksimal 330 kaki. Dengan bantuan Ethernet extender jarak tersebut dapat diperpanjang dengan cukup mudah. Extender Ethernet merupakan perangkat plug-and-play yang mudah diatur. Untuk memasangnya cukup lakukan empat tahap langkah berikut. Pertama, hubungkan router atau hub ke sumber listrik, kemudian tunggu sampai router dan lampu sinyal hub menyala. Kedua, hubungkan ujung kabel Ethernet ke port Ethernet pada extender. Ketiga, hubungkan extender ke sumber listrik. Dan terakhir, hubungkan kabel Ethernet extender ke port Ethernet pada router atau hub. Sebelum Anda memasang extender, komputer terhubung ke router atau hub melalui koneksi kabel secara langsung. Setelah dipasang ethernet extender maka diantara router dan komputer ada perangkat baru, yaitu ethernet extender.

WiFi Extender Dapat Memperluas Jangkauan Access Point Wireless Dengan Baik

Wifi Extender memiliki pengertian secara harfiah atau berdasarkan kosakata Repeat yang berarti mengulang dan Range Extend yang berarti memperluas jangkauan. Setelah berhasil mengulang sinyal wireless Access Point tentunya perangkat keras tersebut akan memperluas jangkauan dari sinyal wireless tersebut. Perangkat Repeater atau Range Extender berfungsi untuk memperluas jangkauan sinyal Wireless Router atau Access Point sehingga klien yang letaknya terpisah jarak yang agak berjauhan dapat mengakses atau terhubung ke jaringan. Wifi Repeater atau WiFi extender digunakan untuk memperluas cakupan jaringan Wi-Fi. Perangkat tersebut bekerja dengan menerima sinyal WiFi yang ada, menguatkannya dan kemudian mengirimkan sinyal yang telah dikuatkan ke sekitar perangkat keras WiFi Extender. Dengan WiFi repeater pengguna jaringan dapat secara efektif menggandakan cakupan area jaringan WiFi yang dimiliki. WiFi Extender memiliki nama lain WiFi Repeater dan WiFi Booster. Ketiga nama tersebut dapat digunakan semuanya atau salah satu. Seorang penjual perangkat keras belum tentu mengenal semua nama tersebut. Sehingga ketika hendak membeli perangkat keras WiFi Extender dapat menggunakan salah satu dari tiga opsi pilihan nama yang biasa digunakan.

Sinyal WiFi yang ada di kantor, rumah atau tempat-tempat publik lain kadang tidak bisa menjangkau semua sudut secara maksimal. Biasanya masalah tersebut dikarenakan keterbatasan jangkauan yang dimiliki oleh access point yang digunakan. Untuk mengatasinya, digunakan perangkat tambahan yang dinamakan WiFi Extender. Fungsi dari alat ini adalah menyebarluaskan jaringan yang sudah ada agar dapat menjangkau seluruh sudut tempat. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk memperkuat sinyal WiFi yang lemah. Sekarang ini sudah banyak bermunculan wifi extender dengan berbagai model dan teknologi. Harga yang ditawarkan juga bervariasi, ada perangkat keras yang dijual dengan harga murah, dan ada juga perangkat keras yang dijual dengan harga mahal. Perangkat keras yang memiliki harga mahal biasanya memiliki kualitas dan teknologi yang lebih baik daripada perangkat keras yang dijual dengan harga lebih murah. Dengan adanya perangkat keras WiFi Extender pengguna jaringan menjadi lebih mudah memperluas jangkauan sinyal WiFi yang dimiliki. Pengaturan perangkat keras tersebut terbilang mudah. Tidak ada konfigurasi khusus ketika menggunakan perangkat keras tersebut. Pengguna cukup menghubungkan perangkat keras WiFi Extender ke sumber catu daya atau listrik, kemudian menghubungkan sinyal dari access point ke WiFi Extender agar sinyal tersebut menjadi lebih kuat.

Sejarah Wifi sendiri bermula pada tahun 1985 atas kerja keras insinyur Amerika dengan pengguna teknologi penyebaran spektrum radio yang digunakan dalam Wi-Fi. Wirless LAN atau Wifi dibuat dan tersedia untuk umum di Amerika Serikat pada tahun 1985. Usulan awal untuk menggunakan Wireless LAN untuk publik dikemukakan oleh Michael Marcus di tahun 1980. Teknologi Wi-Fi dibuat dan dikembangkan para insinyur AS yang bekerja pada IEEE berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Organisasi Riset Ilmiah dan Industri negara-negara Persemakmuran atau Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) adalah sebuah badan penelitian di Australia yang mengajukan hak paten dari teknologi jaringan 802.11, hak paten tersebut digunakan pada WiFi di tahun 1996. IEEE adalah organisasi internasional yang beranggotakan para insinyur, mereka memiliki tujuan untuk pengembangan teknologi untuk meningkatkan harkat kemanusiaan. Sebelumnya IEEE memiliki kepanjangan yang dalam Indonesia berarti Institut Insinyur Listrik dan Elektronik (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Namun kini kepanjangan itu tak lagi digunakan, organisasi ini memiliki nama resmi IEEE saja. IEEE memiliki lebih dari 415.000 anggota individu yang tersebar di lebih dari 150 negara. Aktivitasnya mencakup pembuatan standar, publikasi standar-standar teknik dan mengadakan konferensi.

Dahulu untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya dilakukan dengan cara menggunakan kabel yang memiliki diameter sebesar ibu jari. Hal-hal seperti ini sudah tidak asing bagi para pengguna komputer yang seringkali harus membawa laptop mereka dari kantor ke rumah, dan kembali lagi dari hari ke hari. Media untuk melakukan interkoneksi telah berkembang dari waktu ke waktu. Saat ini jutaan orang di seluruh dunia memiliki jaringan Wi-Fi di rumah mereka. Namun Wi-Fi memerlukan waktu dan pikiran tambahan karena berfungsi lintas platform perangkat keras dan sistem operasi jaringan. Standar Wi-Fi terus berkembang sejak pertama kali terbit pada tahun 1997. Segera setelah itu Wi-Fi di rumah-rumah menjadi lebih baik. Mendapatkan sinyal Wi-Fi yang dapat diandalkan di rumah adalah salah satu kendala terbesar dalam jaringan nirkabel. Untuk masalah seperti itu, perangkat seperti Wi-Fi extender dan repeater biasanya digunakan untuk meningkatkan jangkauan Wi-Fi. Meski kedua perangkat tersebut pada dasarnya sama, tidak ada perbandingan langsung untuk lebih memahami perbedaan antara keduanya.

Wireless range extender dan wireless repeater fungsinya sama-sama memperkuat sinyal, tapi wireless range extender ini memiliki kekurangan dibandingkan wireless repeater, yaitu sinyal yang dipancarkan ditampilkan dengan nama jaringan yang berbeda. Jadi jika sedang berada di luar jangkauan dari sinyal asli yang keluar dari router atau access point, maka pengguna harus menghubungkan kembali peralatan yang dimiliki lagi ke jaringan dengan nama jaringan yang berbeda. Bentuk fisik WiFi Extender adalah jenis outdoor, indoor, mini-stick atau plug-in. Masing-masing jenis perangkat keras tersebut memiliki jangkauan antena yang berbeda-beda. Merek WiFi Extender bervariasi, hampir seluruh peralatan yang dijual melalui toko online atau toko-toko komputer memenuhi aturan standar yang berlaku. Pengguna tidak perlu terlibat dengan standar peralatan yang berlaku. Penerapan standar umum dilakukan dan diuji oleh industri atau pabrik yang mengeluarkan peralatan tersebut. Contoh merek WiFi Extender yang umum digunakan di Indonesia adalah TP-Link, D-Link, NetGear, KexTech dan Huawei.

Wi-Fi extender adalah perangkat jaringan tersendiri yang terletak di antara router dan lokasi di dalam rumah yang mana sinyal Wi-Fi tidak dapat menjangkau dengan benar. Sinyal yang dipancarkan oleh WiFi Extender digunakan sebagai penghubung antara komputer dengan Access Point atau router. sebelum memasang WiFi Extender, router atau access point yang sinyal-nya hendak dikuatkan perlu dipastikan telah berjalan dengan baik terlebih dahulu. Untuk menghidupkan atau menyalakan WiFi Extender, pengguna cukup menghubungkannya dengan sumber tegangan AC dan menekan tombol daya atau tombol on pada perangkat tersebut. Setelah menyala tekan tombol WPS pada WiFi Extender dan access point atau router yang hendak dihubungkan. Setelah terhubung, WiFi Extender berfungsi sebagai penguat sinyal access point atau router dengan nama yang berbeda. Untuk menghubungkan laptop atau komputer ke access point, hubungkan sinyal WiFi pada komputer dengan jaringan WiFi Extender dengan cara mencari SSID-nya kemudian menghubungkan WiFi komputer dengan SSID tersebut. Setelah terhubung ke SSID yang dikeluarkan oleh WiFi Extender, komputer dapat terhubung dengan jaringan router atau access point sebagaimana ketika terhubung langsung dengan SSID atau nama jaringan yang dikeluarkan oleh access point atau router tersebut.

SVC Menjalin Koneksi Di Setiap Melakukan Transmisi Data Melalui Jaringan

Switched Virtual Circuit (SVC) adalah jenis sirkuit virtual dalam telekomunikasi dan jaringan komputer yang digunakan untuk menjalin koneksi sementara antara dua titik jaringan yang berbeda sampai sesi transfer data selesai dilakukan. Setelah transfer data selesai dilakukan, virtual circuit yang terjalin tersebut diakhiri oleh penyedia layanan. SVC adalah bagian dari jaringan X.25 yang secara konsepsi juga dapat diterapkan sebagai bagian dari jaringan frame relay. SVC juga dapat diartikan sebagai jalur sementara yang dibuat antara dua titik berdasarkan kebutuhan pada waktu tertentu saja. Sambungan telepon atau komunikasi data yang dibuat hanya aktif selama terjadi transfer data atau panggilan telepon saja. Jalur tersebut mulai aktif saat terjadi panggilan dan mati setelah proses transfer data atau panggilan telepon berakhir. Jalur yang terbentuk pada SVC maupun PVC adalah jalur logical dan bukan merupakan jalur fisik. Secara umum biaya yang diperlukan untuk membuat SCV lebih murah daripada PVC. Perbedaan biaya akan menjadi lebih terlihat karena pengaruh variasi harga peralatan yang digunakan. SVC ditentukan pada saat permintaan koneksi, dengan pemilihan jalur spesifik dibuat berdasarkan pertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat kemacetan, tingkat kinerja kesalahan, jarak geografis dan jumlah hop. Jalur logical yang terbentuk menjadi jalur yang dilewati oleh data untuk proses transfer data.
Pada SVC seluruh data dikirimkan sebagai paket-paket data. Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Pembentukan virtual circuit dilakukan sebelum terjadi proses pengiriman paket data. Setelah virtual circuit dari pengirim ke arah penerima terbentuk, paket data dikirimkan melalui jalur yang telah ditentukan. Dengan proses pembentukan virtual circuit tersebut diharapkan transfer data menjadi lebih optimal. Proses pengiriman data menjadi lebih cepat sekaligus tingkat kesalahan pengiriman data menjadi lebih sedikit. Mekanisme kontrol kesalahan menjadikan urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima dengan benar oleh penerima. Permintaan pembuatan jalur logical pada SVC dilakukan setiap terjadi pengiriman data. Jalur tersebut non-aktif setelah proses pengiriman data selesai dilakukan. Permintaan pembentukan jalur SVC di awal proses transfer data tentu saja membutuhkan waktu tambahan sehingga menjadi delay atau jeda waktu ketika hendak mengirimkan data. Waktu tambahan berasal dari proses call-setup atau permintaan pembentukan jalur yang terjadi ketika akan mengirimkan data. Jalur yang terbentuk pada SVC bisa saja berbeda walau alamat pengirim dan penerimanya sama. Setelah jalur yang digunakan berakhir, proses pembentukan jalur dibuat dari awal lagi. Proses tersebut bisa saja menghasilkan jalur yang sama dengan jalur sebelumnya, tetapi bisa juga berbeda dengan jalur sebelumnya.
SVC dan PVC adalah jalur virtual yang digunakan pada protokol X.25. X.25 adalah protokol yang dibuat oleh International Telecommunications Union (ITU). ITU Telecommunication Standardization Sector atau ITU-T adalah sektor standardisasi telekomunikasi ITU yang mengelola standar untuk telekomunikasi dan teknologi komunikasi informasi. Contoh standar yang telah diterbitkan adalah X.509 untuk keamanan siber, Y.3172 untuk pembelajaran mesin, dan H.264/MPEG-4 AVC untuk video compression, standar yang diterbitkan ditujukan untuk Negara-negara Anggotanya, Anggota Sektor Swasta, dan Anggota Akademisi. Walau ITU merupakan organisasi internasional yang mengurus berbagai standar namun badan resmi dunia untuk standar adalah ISO (International Standard Organization). Standar yang dikeluarkan oleh ITU hanya bersifat rekomendasi dan tidak mengikat untuk dilaksanakan. Dua standar dari IETF yang memuat tentang protokol X.25 adalah RFC 1356 dan RFC 1613, keduanya berjudul Multiprotocol Interconnect on X.25 and ISDN in the Packet Mode dan Cisco Systems X.25 over TCP (XOT). RFC 1356 dibuat oleh perusahaan BBN Communications, Computervision Systems Integration dan Process Software Corporation pada bulan Agustus 1992. Sedangkan RFC 1613 dibuat oleh Cisco Systems dan Janet Networks pada bulan Mei tahun 1994.
Saat ini X.25 banyak digunakan dalam proses transaksi kartu kredit dan mesin ATM. SVC paling baik digunakan untuk koneksi WAN yang memiliki lalu lintas jaringan rendah atau tidak teratur. Switched Virtual Circuits (SVC) adalah koneksi sementara yang dibuat untuk tujuan transfer informasi dan data. Ada empat langkah untuk membangun koneksi SVC yaitu: persiapan panggilan, transfer data, Idle dan terminasi panggilan. Permanent Virtual Circuits (PVC) adalah koneksi permanen yang dibuat untuk tujuan transfer data yang sering dan konsisten. Seperti halnya leased-line, sambungan PVC tidak perlu dibuat menggunakan pengaturan panggilan atau status terminasi. PVC akan berada dalam mode transfer data atau dalam mode Idle. Pengguna jaringan dan administrator jaringan dapat memilih salah satu diantara dua pilihan virtual circuit yang ada pada protokol X.25. Tidak ada keharusan untuk memilih salah satu atau keduanya. Dasar pertimbangan paling utama administrator jaringan dalam memilih mode virtual circuit yang hendak digunakan adalah kesesuaian antara kondisi jaringan dengan sifat-sifat yang ada pada jenis virtual circuit tersebut.
SVC X.25 sangat mirip dengan koneksi TCP, dan dapat digunakan untuk tujuan yang sama. Transfer data X.25 berorientasi pada paket dan bukan berbasis aliran seperti TCP. Model tersebut cocok untuk sejumlah besar aplikasi sehingga tidak perlu lapisan enkapsulasi lebih lanjut. Protokol X.25 membuat transfer data menjadi mudah diterapkan ketika pengguna mengembangkan program aplikasi. Menulis program untuk menangani komunikasi SVC (Switched Virtual Circuit) atau PVC (Permanent Virtual Circuit) dengan menggunakan soket sangat mirip dengan menulis program yang menggunakan TCP/IP. Sebagian besar operasi yang digunakan sama persis, tetapi memiliki beberapa parameter yang berbeda. Jaringan X.25 juga memungkinkan digunakan untuk membawa data TCP/IP. Hal itu dilakukan dengan menggunakan aturan yang ter-dokumentasi dalam RFC 1356. Begitu juga sebaliknya, data X.25 juga memungkinkan untuk dilewatkan melalui jaringan TCP/IP. Hal itu dilakukan dengan menggunakan protokol yang juga diterbitkan oleh IETF bernama XOT melalui RFC 1613. Selain untuk menghubungkan pengguna dengan jaringan yang telah ada, SVC pada X.25 juga dapat digunakan untuk koneksi point-to-point. Persyaratan untuk membuat koneksi tersebut adalah keduanya harus terdiri dari DTE dan DCE. Jika persyaratan tersebut tidak dilakukan, maka koneksi tidak dapat terjadi.
Proses komunikasi pada SVC terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Call Establishment, Data Transfer dan Virtual Circuit Disconnection. Proses pembentukan Switched Virtual Circuit dimulai oleh DTE yang mengirimkan paket Permintaan panggilan atau Call Request ke jaringan, jaringan kemudian menyiapkan atau mengatur jalur virtual ke DTE di sisi tujuan. Permintaan tersebut di sisi DTE tujuan muncul sebagai paket Incoming Call. Kemudian DTE tujuan menerima panggilan dengan mengirimkan paket Call Accept kepada DTE sumber atau pengirim sebagai paket Call Connect. Atau, DTE tujuan juga dapat menolak Panggilan Masuk dengan mengirimkan paket Clear Request. Setelah permintaan diterima, proses transfer data dapat dilakukan atau dimulai. DTE pengirim dapat melakukan transfer data segera setelah menerima paket Call Connect. Transfer data terus berlangsung sampai satu sisi memutuskan untuk mengakhiri virtual circuit, yaitu ketika salah satu DTE (pengirim atau penerima) mengirimkan paket Clear Request. Setelah pengiriman paket Clear Request, transfer data kedua DTE tersebut berakhir. Koneksi jalur virtual yang terbentuk juga berakhir. Ketika hendak mengirimkan data kembali, maka proses pembentukan virtual circuit dilakukan dari awal lagi.

09 November 2019

Fragmentasi Terjadi Ketika Paket Data Transmisi Lebih Besar Dari MTU

Ketika sebuah host sumber atau router harus mengirimkan sebuah data-gram IP dalam sebuah saluran jaringan dengan nilai Maximum transmission unit (MTU) yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan ukuran data-gram IP, data-gram IP yang akan dikirimkan tersebut harus dipecah ke dalam beberapa fragmen. Proses ini disebut sebagai Fragmentation (fragmentasi). Ketika fragmentasi terjadi, muatan IP di-belah menjadi beberapa segmen, dan setiap segmen dikirimkan dengan header IP-nya masing-masing. Fragmentasi adalah proses ketika pihak pengirim membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data. Proses ini ditandai dengan urutan beberapa PDU (Protocol Data Unit) dengan berbagai batasan ukuran. PDU adalah bentuk potongan-potongan data pada setiap lapisan yang melalui lapisan komunikasi jaringan. Ketika data-gram dibungkus dalam sebuah frame, total ukuran data-gram harus kurang dari ukuran maksimum yang telah ditentukan aturannya. Setiap sebuah data-gram yang di-fragmentasi memiliki header tersendiri. Sebuah data-gram dapat di-fragmentasi beberapa kali sebelum mencapai tujuan akhirnya. Setelah data yang dikirimkan telah sampai di tujuan, serangkaian frame-frame tersebut dirakit kembali menjadi data-gram yang sama dengan data-gram sumber. Setelah proses merakit ulang data-gram tersebut selesai dilakukan, data-gram baru dapat di proses lebih lanjut oleh lapisan di atasnya.

Fragmentasi dilakukan oleh lapisan jaringan ketika ukuran maksimum data-gram lebih besar dari ukuran maksimum data yang dapat disimpan dalam frame. Istilah yang digunakan untuk menyebutkan ukuran maksimum tersebut adalah Maximum Transmission Unit (MTU). Sebelum dikirimkan melalui media transmisi yang ada, data-gram dipecah-pecah menjadi fragmen yang berukuran lebih kecil. Dengan adanya fragmentasi menjadikan paket data yang melewati jalur komunikasi pada jaringan berukuran lebih kecil atau sama dengan MTU. Walau tajuk atau header IP v.4 dan IP v.6 berbeda, tetapi fragmentasi IP v.4 dan IP v.6 dapat menggunakan algoritme yang sama. Header adalah informasi kontrol yang berada di awal pesan, segmen, data-gram, paket atau blok data. Header data-gram IP mempunyai panjang yang tetap yaitu 20 byte. Sedangkan panjang header yang variabel adalah 40 byte. Oleh karena itu, header data-gram IP berkisar antara 20 hingga 60 byte. Panjang header variabel ini adalah opsi yang digunakan untuk kepentingan pengetesan dan debugging. Format opsi tersebut tersusun dari Code, Length dan Data.

RFC 791 berisi tentang prosedur fragmentasi IP, transmisi paket IP dan penyusunan kembali kembali paket IP yang telah selesai dikirimkan. RFC 791 diterbitkan oleh IETF pada bulan September tahun 1981. Standar tersebut dibuat oleh University of Southern California agar dapat digunakan oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency). Dokumen tersebut menetapkan protokol internet yang digunakan untuk standar DoD (Department of Defence). Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) adalah agen dari Departemen Pertahanan A.S. yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi baru untuk digunakan oleh militer. DARPA dibentuk pada bulan Februari 1958 oleh Presiden Dwight D. Eisenhower sebagai tanggapan atas peluncuran Sputnik 1 Uni Soviet pada tahun 1957. Sejak awal, misinya adalah memastikan bahwa Amerika Serikat Menghindari kejutan teknologi lebih lanjut. Proyek DARPA telah memberikan kontribusi teknologi signifikan yang memengaruhi banyak bidang non-militer, seperti jaringan komputer, basis internet modern dan antarmuka pengguna grafis di bidang teknologi informasi. DARPA adalah organisasi independen yang melakukan penelitian dan pengembangan militer dan melapor langsung ke manajemen Departemen Pertahanan senior. DARPA memiliki sekitar 240 karyawan, 15 di antaranya manajemen, dan hampir 140 adalah staf teknis. Nama organisasi tersebut berubah beberapa kali, yaitu DARPA (Maret 1972), ARPA (Februari 1993), dan DARPA (Maret 1996).

Ada tiga jenis field yang berguna untuk menunjukkan apakah sebuah data-gram IP harus difragmentasi atau tidak, ketiga jenis field tersebut bernama identification, flag dan Fragment Offset. Identification adalah field yang digunakan untuk mengelompokkan semua fragmen dari sebuah data-gram IP dalam sebuah kelompok. Host pengirim mengeset nilai field ini, dan nilai ini tidak akan berubah selama proses fragmentasi berlangsung. Field Flag terdiri dari dua jenis, yaitu Don't fragment dan More Fragments. Don’t fragment (DF) akan di-setel ke nilai “0” untuk mengizinkan fragmentasi dilakukan, atau nilai “1” untuk mencegah fragmentasi dilakukan terhadap data-gram IP. Dengan kata lain, fragmentasi terjadi jika flag DF bernilai “0”. Jika fragmentasi dibutuhkan untuk meneruskan data-gram IP dan flag DF ini diset ke nilai “1”, maka router akan mengirimkan pesan “ICMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set” kepada host pengirim. More Fragments di-setel ke nilai “0” jika tidak ada fragmen lainnya yang mengikuti fragmen yang bersangkutan, atau di-setel ke nilai “1” jika ada tambahan fragmen yang mengikuti fragmen tersebut. Fragment Offset akan di-setel untuk mengindikasikan posisi fragmen yang bersangkutan terhadap muatan IP yang belum di-fragmentasi. Field ini digunakan untuk menata ulang urutan semua fragmen pada saat proses penyatuan kembali menjadi sebuah data-gram IP yang utuh di pihak penerima.

Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk data-gram. Sebuah data-gram IP terdiri dari header IP dan muatan IP (payload). Selama fragmentasi dilakukan, muatan IP dipecah ke dalam fragmen-fragmen dengan menggunakan batasan 8 byte dan nilai maksimum fragment block sebesar 8 byte diletakkan pada setiap fragmen. Field Fragment Offset pun di-setel untuk mengindikasikan permulaan fragment block untuk fragmen tersebut dibandingkan dengan muatan IP yang belum di-fragmentasi. Setiap fragmen yang di-fragmentasi oleh router, akan disalin header-nya dan beberapa field ini akan diubah selama fragmentasi. Beberapa parameter pada header fragmentasi adalah Header Lenght, Time-to-Live (TTL), Total Lenght, Flag More Fragment dan Header Checksum. Masing masing parameter tersebut memiliki ciri khas dan fungsi tersendiri. Isi header yang berguna sebagai kontrol error atau kontrol kesalahan adalah Checksum. Checkum adalah urutan angka dan huruf yang digunakan untuk memeriksa kesalahan data. Checksum berkas atau fragmen yang dikirimkan diperiksa pada sisi penerima data. Penentuan ada atau tidaknya kesalahan data yang diterima diperoleh dengan cara mencocokkan paket data dengan cheksum-nya. Jika keduanya cocok maka dapat dipastikan bahwa data yang diterima identik dengan data yang dikirimkan oleh pengirim.

Sebagai contoh proses terjadinya fragmentasi ketika mengirimkan suatu data melalui jaringan komputer adalah seperti berikut: pertama, sebuah titik yang berada di dalam jaringan Token Ring mengirimkan sebuah data-gram IP yang dapat di-fragmentasi dengan nilai field Identification 9999 ke sebuah titik dalam jaringan Ethernet. Jaringan Token Ring memiliki nilai MTU 4482 byte. Sementara itu, jaringan Ethernet memiliki MTU 1500 byte. Sebelum fragmentasi terjadi, field-field dalam header data-gram IP yang asli memiliki nilai tertentu. Router yang menghubungkan dua jenis jaringan tersebut akan menerima data-gram IP dari komputer pengirim dalam jaringan Token Ring. Router pun mengecek tabel routing dan menentukan antarmuka yang hendak digunakan untuk meneruskan pesan tersebut. Selanjutnya, router melihat flag DF dalam header IP: jika bernilai angka 1, router akan melalaikan data-gram yang bersangkutan dan memberikan pesan balasan "ICMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set" kepada pengirim, jika nilai-nya angka "0", router menjalankan fragmentasi terhadap muatan data-gram IP tersebut, yakni sebesar 4462 byte (dengan anggapan bahwa data-gram tersebut tidak memiliki IP Options) ke dalam empat buah fragmen, setiap fragmen memiliki ukuran 1500 byte (MTU dari jaringan Ethernet).

DHCP Memudahkan Administrator Dan Pengguna Jaringan Dalam Alokasi Alamat IP

Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP adalah suatu protokol yang berfungsi untuk menyediakan alamat IP secara otomatis kepada komputer klien baik itu secara massal atau per unit. Selain menyediakan alamat IP, DHCP juga dapat memberikan default gateway, DNS, hostname, dan domain-name secara otomatis. Dengan adanya layanan DHCP, administrator server dan klien atau pengguna tidak perlu melakukan konfigurasi alamat IP secara manual. Administrator server hanya perlu melakukan satu kali konfigurasi pada server DHCP. Setelah konfigurasi dapat selesai dengan baik, DHCP server akan bekerja secara otomatis memberikan alamat IP, gateway atau dns kepada klien. Klien juga mendapatkan alamat IP, gateway dan dns secara otomatis tanpa harus melakukan konfigurasi tambahan. Setiap klien terhubung dengan DHCP server melalui jaringan, ia akan langsung mendapatkan layanan tersebut. Dengan konsep tersebut administrator server dan pengguna jaringan menjadi lebih mudah. Contohnya adalah DHCP server yang diterapkan pada router WiFi atau hotspot. Pada saat ada klien yang ingin terhubung melalui jaringan WiFi tersebut, ia tidak perlu melakukan konfigurasi alamat IP atau DNS secara manual. Pengguna WiFi cukup menghubungkan WiFi pada laptop dengan access point atau router WiFi yang terdeteksi. Setelah terhubung pengguna akan mendapatkan alamat IP secara otomatis.

Fungsi DHCP secara Umum adalah untuk mempermudah administrator jaringan mengelola jaringan komputer yang dikelolanya. Dengan adanya DHCP administrator jaringan menjadi lebih mudah mengelola jaringan komputer dan memberikan alamat IP kepada klien. DHCP digunakan untuk memberikan layanan alamat IP secara otomatis kepada komputer klien yang tersambung dengan server. DHCP mempercepat kinerja komputer klien dalam proses pengiriman atau pengolahan data. Hal tersebut sangat berguna di lingkungan pengguna jaringan yang awam terhadap pengetahuan jaringan komputer. Pengguna layanan DHCP tidak perlu tahu tentang cara melakukan konfigurasi alamat IP pada komputer yang digunakan. Selama ia bisa menghubungkan komputer yang digunakan ke jaringan yang ada, komputer tersebut akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari DHCP server yang telah disiapkan sebelumnya. Pengguna DHCP juga tidak perlu risau dengan batasan jumlah klien yang dapat ditangani oleh sebuah DHCP server, karena DHCP server yang tersedia saat ini pada umumnya mampu menangani klien dalam jumlah ratusan. Pengguna DHCP tidak akan mendapatkan alamat IP yang sama atau telah digunakan oleh komputer lain dalam jaringan tersebut. Jika ada komputer yang memiliki alamat IP yang sama dengan pengguna lain, maka akan mengakibatkan duplikasi alamat IP sehingga komputer tersebut tidak dapat terhubung ke jaringan dengan baik.

DHCP adalah protokol standar yang di-definisikan oleh IETF melalui dokumen RFC 1541 dan kemudian digantikan oleh RFC 2131. Layanan DHCP memungkinkan server untuk mendistribusikan alamat IP dan konfigurasi informasi kepada klien secara dinamis. Kedua RFC tersebut dibuat oleh Ralph Droms dari Bucknell University. RFC 1541 diterbitkan pada tahun 1993, sedangkan RFC 2131 diterbitkan pada tahun 1997. Ralph Droms menerima gelar pendidikan akademik B.Sc. dan M.Sc. dari Pennsylvania State University dan gelar Ph.D. dari Purdue University. Ia dapat disebut sebagai ilmuwan dan engineer komputer. Perusahaan yang menjadi tempat bekerja-nya antara lain adalah Google, Cisco dan IBM. Ia juga merupakan anggota berbagai organisasi ternama di dunia, seperti IEEE, IETF dan IESG. Ia banyak menerbitkan artikel jurnal, dokumen standar dan buku yang berisi tentang berbagai macam teknologi komputer. Karya-karyanya telah diterbitkan oleh penerbitan dokumen ternama dunia, contohnya adalah IETF, IEEE dan Sams. Buku yang ia tulis dan telah diterbitkan oleh Sams berjudul The DHCP Handbook.

Ada dua komponen penyusun yang menjadi persyaratan agar DHCP dapat berjalan dengan baik, yaitu DHCP server dan DHCP klien. DHCP server adalah suatu perangkat enginee yang dapat menyediakan alamat IP, DNS, default gateway dan berbagai informasi TCP/IP lainnya untuk komputer klien yang memintanya. Contoh sistem operasi komputer yang menyediakan layanan DHCP server adalah Windows NT server, windows 2003 server dan linux. DHCP klien adalah suatu perangkat lunak klien yang dapat menjadikan komputer atau peralatan jaringan lainnya dapat sinkronis dengan penyedia layanan DHCP atau DHCP server untuk menerima alamat IP, DNS dan default gateway secara otomatis. Contoh sistem operasi komputer klien yang terhubung dengan DHCP server adalah windows NT, windows 2000 professional, windows XP, windows vista, windows 7, windows 8, windows 10 dan linux. Hampir seluruh sistem operasi yang ada telah dilengkapi dengan perangkat lunak DHCP klien. Pengguna komputer tidak perlu mencari perangkat lunak tambahan untuk memanfaatkan fasilitas DHCP klien. Sistem operasi yang dirancang untuk dipasang pada komputer server juga biasanya sudah dilengkapi dengan perangkat lunak DHCP server. Administrator komputer server dapat langsung memanfaatkan perangkat lunak tersebut tanpa harus melakukan instalasi terlebih dahulu.

Perangkat lunak DHCP server di-konfigurasi oleh administrator jaringan sebelum melakukan pemasangan perangkat klien pada jaringan. Parameter-parameter yang biasa diatur melalui DHCP Server adalah alamat IP, subnetmask, default gateway dan alamat DNS server. Keempat parameter tersebut selalu tersedia pada perangkat lunak DHCP server. Ketika ingin memanfaatkan layanan DHCP server, klien hanya perlu memastikan bahwa perangkat lunak DHCP klien pada komputernya telah aktif. Dalam kondisi aktif, konfigurasi parameter TCP/IP komputer klien akan diatur secara otomatis sesuai dengan parameter-parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Penentuan parameter-parameter tersebut dilakukan pada komputer yang menjalankan perangkat lunak DHCP server. DHCP server dan DHCP klien hanya dapat saling komunikasi dan melakukan sinkronisasi ketika keduanya terhubung secara langsung. Contohnya adalah dua komputer yang terhubung dengan kabel UTP, beberapa komputer yang terhubung dengan access point wireless dan komputer LAN yang terhubung dengan switch atau router. Jika keduanya tidak terhubung secara langsung, maka DHCP server dan klien tidak dapat melakukan sinkronisasi sehingga tidak dapat saling bertukar informasi parameter TCP/IP yang digunakan sebagai parameter konfigurasi alamat IP agar dapat saling komunikasi dengan komputer lain yang berada dalam jaringan tersebut.

Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan permintaan ke DHCP Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawabnya dengan memberikan nomor IP yang ada di basis data DHCP. Setelah DHCP Server memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang tersedia ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool yang ada pada basis data DHCP server. Nomor IP diberikan bersamaan dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka klien tidak dapat melakukan permintaan parameter TCP/IP yang dibutuhkan untuk terhubung dengan jaringan, dengan sendirinya ia tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP klien tersebut dinyatakan selesai, jika klien tidak memperbaharui permintaan parameter TCP/IP, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada klien lain yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam satuan menit, jam, bulan atau selamanya. Istilah yang digunakan untuk menyebut jangka waktu atau periode meminjam alamat IP atau berbagai parameter TCP/IP lainnya tersebut disebut dengan leased period.

DNS Server Berfungsi Sebagai Penghubung Sistem IP Address Dengan URL


Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address). Untuk mengakses internet pengguna perlu menuliskan IP Address sebuah website. Cara ini cukup merepotkan. Karena pengguna perlu punya daftar lengkap IP Address website yang ingin dikunjungi dan memasukkan secara manual. DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan tersebut. Pengguna hanya perlu mengingat nama domain dan memasukkan alamat tersebut pada address bar perangkat lunak browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome dan Microsoft Edge. DNS yang bekerja menerjemahkan domain tersebut ke dalam format IP Address yang dipahami oleh sistem komputer. DNS menyediakan layanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pemetaan alamat dan pemetaan rute jaringan (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penggunaan URL dan alamat email. Misalkan pengguna ingin mengakses situs web Google. Ia tidak perlu menulis 172.217.0.142 pada address bar, tetapi tinggal memasukkan alamat www.google.com. DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host atau nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer.

Tiga fungsi DNS adalah meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain, meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan dan mencari server yang tepat untuk mengirimkan email. Dengan DNS pengguna menjadi lebih mudah mengingat-ingat alamat situs web. Karena proses mengingat suatu nama dengan bahasa manusia lebih mudah daripada mengingat alamat dengan susunan IP Address. Contohnya adalah alamat www.google.com, www.yahoo.com dan www.bing.com lebih mudah diingat oleh manusia daripada alamat 172.217.10.228, 72.30.35.9 dan 204.79.197.200. Dengan adanya DNS, komputer server juga dapat berganti-ganti IP Address tanpa harus mengganti nama domain yang dimiliki. Sehingga pelanggan atau pengunjung web tidak harus mencari lagi alamat yang baru. Contoh kerumitan tanpa adanya DNS adalah sebagai berikut, pengguna sebuah server terbiasa membuka halaman web server tersebut melalui alamat 172.217.9.227, karena alasan teknis maka server tersebut harus mengganti IP Address yang dimiliki. Tanpa DNS maka pengunjung yang sudah terbiasa dengan alamat IP 172.217.9.227 harus mencari alamat IP yang baru. Dengan adanya DNS pengguna tidak perlu mengingat-ingat alamat IP baru server tersebut. Administrator server hanya perlu mengganti pemetaan alamat pada server DNS. Sehingga walau server telah menggunakan alamat IP yang berbeda, pengguna tetap dapat melakukan akses terhadap server tersebut melalui alamat yang sama. Contohnya adalah www.ip-baru.com.

Pada awalnya seluruh komputer di jaringan komputer menggunakan berkas HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang melakukan pemetaan alamat mesin ke sebuah nama. Perkembangan jaringan komputer membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan, yaitu sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubahan tersebut secara dinamis. Dari hasil pemikiran tersebut muncul gagasan tentang sebuah sistem bernama DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS pada tahun 1983. Spesifikasi asli DNS ada dalam RFC 882 dan 883 yang diterbitkan oleh IETF. Pada tahun 1987 IETF menerbitkan RFC 1034 dan RFC 1035 sebagai pembaruan terhadap spesifikasi DNS yang telah ada. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Paul Mockapetris lahir pada tahun 1948. Paul Mockapetris adalah seorang ilmuwan komputer dan pelopor Internet yang berasal dari Amerika Serikat. Ia mendapatkan gelar akademis PhD dari University of California Irvine yang berlokasi di Amerika Serikat. Ia mendapat penghargaan karena banyak memberikan kontribusi pada perkembangan komputer dan internet. Ia adalah anggota organisasi besar dunia yang banyak berjasa pada perkembangan komputer, yaitu IEEE, IETF dan Association for Computing Machinery.

Kebanyakan server DNS bersifat private. Jadi mereka memberikan layanan ke sebuah perusahaan yang memiliki dan melakukan konfigurasi DNS-nya sendiri. Sehingga satu perusahaan tidak bisa menggunakan DNS milik perusahaan lain. Meski begitu, banyak tersedia public DNS server atau server DNS publik. DNS publik biasa digunakan orang untuk berselancar di internet dengan cepat dan aman. Contoh penyedia layanan DNS publik adalah OpenDNS, DNSWatch, Comodo Secure DNS dan Google Public DNS. Open DNS bisa dibilang sebagai pemain lama di layanan ini. Sudah banyak orang yang menggunakan OpenDNS dan mengatakan bahwa OpenDNS adalah layanan berkualitas dan tidak kalah dari layanan publik DNS lain seperti Google Public DNS. DNSWatch fokus pada transparan dan kebebasan. Mereka menjamin bahwa tidak ada informasi yang mereka simpan di server dan resolver mereka. Salah satu server yang mudah digunakan seperti Google adalah Comodo Secure DNS. Comodo Secure DNS menjamin bahwa pengguna aman dari malware dan scam. Layanan DNS dari Google yang bernama Google Public DNS adalah salah satu layanan DNS yang paling terkenal dan banyak digunakan. Nama Google turut mendorong orang untuk memilih Google Public DNS dibanding pilihan lainnya. DNS Google ini juga menawarkan layanan yang cepat dan stabil.

Dari adanya berbagai pilihan DNS server yang telah tersedia dan dapat dimanfaatkan dengan gratis, pengguna dapat dengan leluasa memilih penyedia layanan DNS yang ingin digunakan. Setiap penyedia layanan memiliki keunggulan dan ciri khas tersendiri. Contohnya adalah DNS Cloudflare banyak dipilih oleh pengguna internet karena memiliki prestasi sebagai server DNS paling cepat. DNS dari perusahaan Google banyak dipilih karena alamat IP-nya mudah diingat dan stabil. Ada juga yang lebih suka menggunakan OpenDNS karena OpenDNS merupakan penyedia layanan DNS yang sudah ada sejak lama, banyak pengguna yang telah merasa cocok dengan menggunakan penyedia layanan DNS dari OpenDNS. Pengguna layanan DNS dapat dengan bebas memilih dan berganti-ganti penyedia layanan DNS yang digunakan. Ia tidak terikat untuk menggunakan salah satu DNS tertentu. Pergantian penggunaan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Untuk mulai menggunakan layanan yang ada pengguna hanya perlu mengatur alamat server DNS pada pengaturan alamat IP. Pengguna tidak perlu mengirimkan permohonan atau izin terlebih dahulu untuk menggunakan layanan DNS dari penyedia layanan.

DNS bekerja dalam tahapan-tahapan. Dimulai dari proses meminta informasi atau DNS query. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lain seperti DNS recursion, root nameserver, TLD nameserver, hingga authoritative nameserver. Prinsip dasar cara kerja DNS adalah dengan cara mencocokkan nama komponen URL dengan komponen alamat IP. Setiap URL dan alamat IP memiliki bagian-bagian yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Jika sulit membayangkan teknis-nya, anggap ini seperti kegiatan mencari buku di perpustakaan. Ketika mencari buku di perpustakaan, biasanya pengunjung diberi kode yang menjelaskan tentang letak buku tersebut. Kode buku perpustakaan tersebut dinamai Dewey Decimal System (DDS). DDS terdiri atas kode topik buku, kode nama belakang penulis, dan kode tahun buku diterbitkan. Prinsip yang sama diterapkan dalam DNS. Untuk memahaminya lebih dalam, perlu pengetahuan tentang bagian-bagian URL yang tersusun dalam hierarki DNS. Sama seperti kode buku perpustakaan, setiap bagiannya menjelaskan bagian domain. Satu perbedaan signifikan ialah kode perpustakaan mulai dari depan. Tetapi kode yang berlaku pada DNS diurutkan dari belakang.

Router Dinamis Melakukan Pembaruan Tabel Rute Jalur Komunikasi Secara Otomatis

Router Dinamis atau Router Dynamic adalah sebuah router yang memiliki dan dapat membuat tabel routing secara otomatis, dengan cara mendapatkan data tabel routing dari lalu lintas jaringan dan juga saling bertukar informasi dengan router lainnya. Protokol routing mengatur router-router yang saling terhubung agar dapat melakukan komunikasi satu dengan yang lain dan saling bertukar informasi sehingga setiap router dapat mengubah isi tabel routing atau forwarding table yang dimiliki. Dengan cara ini router-router mengetahui keadaan jaringan dan mampu meneruskan data yang lewat ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamis adalah proses pengisian data routing di tabel routing secara otomatis. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket data yang lewat. Administrator hanya menentukan protokol yang harus digunakan oleh router. Rute pada dynamic routing dapat berubah-ubah, sesuai dengan pembaruan data tabel routing yang didapatkan oleh router. Protokol ini di-desain untuk mendistribusikan informasi secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Semua router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Contoh protokol routing dinamis adalah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP dan BGP.

Keuntungan menggunakan dynamic routing adalah cocok untuk area luas, bila terjadi penambahan jaringan maka administrator tidak perlu menambahkan konfigurasi pada router yang sudah ada, router dapat berbagi informasi secara otomatis, routing table dibuat secara dinamik dan Administrator jaringan lebih mudah mengelola jaringannya. Selain keuntungan-keuntungan tersebut, hal yang perlu diperhatikan ketika memilih untuk menggunakan routing dinamis adalah kekurangannya. Beban kerja router dinamis lebih berat karena perangkat tersebut selalu memperbarui tabel routing pada setiap waktu tertentu secara otomatis. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router berbagi informasi tabel routing dengan cara mengirimkan informasi tabel routing ke semua router lainnya, hal tersebut dilakukan sampai ada tabel routing yang cocok, sehingga setelah selesai melakukan konfigurasi pengguna harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada. Ketika melakukan konfigurasi protokol yang hendak digunakan pada router, perlu diperhatikan bahwa semua router yang terhubung harus sama-sama menggunakan protokol tersebut. Karena sebuah router hanya dapat saling bertukar informasi kepada router dengan protokol yang sama. Contohnya adalah agar router A dapat saling bertukar tabel routing dengan router B maka kedua router tersebut harus sama-sama menggunakan protokol RIP. Jika salah satu menggunakan protokol OSPF maka satunya juga harus menggunakan OSPF.

Standar protokol RIP version 2 dijelaskan dalam RFC 2453 yang diterbitkan oleh IETF pada bulan November tahun 1998. Standar Protokol OSPF version 2 dijelaskan dalam RFC 2178. Standar protokol EGP diterbitkan oleh IETF melalui RFC 827 pada tahun 1982. Standar protokol EIGRP diterbitkan oleh IETF juga pada tahun 2016 melalui RFC 7868. Standar Protokol BGP-4 diterbitkan pada tahun 2006 melalui RFC 4271. IETF merupakan singkatan dari Internet Engineering Task Force. IETF telah berhasil membuat dan menerbitkan ribuan spesifikasi standar protokol TCP/IP. Standar Internet (disingkat STD) adalah spesifikasi normatif teknologi atau metodologi yang berlaku di Internet. Standar Internet dibuat dan diterbitkan oleh IETF. Standar teknis adalah suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang menjelaskan tentang kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam. Suatu standar dapat pula berupa suatu artefak atau perangkat formal lain yang digunakan untuk kalibrasi. Sebuah standar dapat dikembangkan secara mandiri atau uni-lateral, misalnya oleh suatu perusahaan, organisasi dan militer. Contoh standar perusahaan adalah Standar Operating Procedure (SOP). Standar juga dapat dikembangkan oleh suatu kelompok seperti asosiasi perdagangan yang memiliki visi yang sama.

Konfigurasi routing dinamis diatur pada router yang menjadi penghubung antar jaringan. Router adalah perangkat keras yang berfungsi untuk memberikan arah rute perjalanan paket data sehingga dapat sampai ke tujuan yang diinginkan. Contoh perangkat keras router yang dapat diperoleh oleh seorang administrator atau arsitek jaringan adalah Cisco ISR 4000 Series, RouterBoard 3011UiAS-RM dan Juniper MX-40. Cisco ISR 4000 Series di-produksi oleh perusahaan Cisco Systems, RouterBoard 3011UiAS-RM dibuat dan dijual oleh perusahaan Mikrotik, Sedangkan Juniper MX-40 dibuat dan dijual oleh perusahaan Juniper Networks. Perusahaan-perusahaan tersebut selain memproduksi router juga memproduksi peralatan jaringan lainnya. Contohnya adalah switch, access point dan komputer server. Untuk membeli perangkat keras tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara pertama adalah dengan bertanya kepada penjual di toko komputer terdekat. Cara kedua adalah dengan mencari informasi terkait dari Internet. Website untuk mencari informasi tersebut bisa Google, Yahoo atau Bing. Cara ketiga adalah mencarinya dari website e-commerce. Contoh website tersebut adalah Tokopedia, Lazada dan ebay. Dengan teknologi internet proses jual-beli dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung dengan penjual. Pembeli hanya perlu melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran, kemudian barang pesanan dikirimkan oleh penjual melalui jasa kurir.

Jenis routing dinamis yang telah diterapkan di berbagai kondisi jaringan berjumlah banyak. RIP (Routing Information Protocol) merupakan protokol yang melakukan pembaruan tabel routing berdasarkan informasi dari router yang terhubung langsung. Informasi yang diberikan dalam protokol RIP adalah host, network, subnet, dan route default. RIP menggunakan algoritme distance vector. Metric yang dilakukan untuk pemilihan jalur terbaik adalah berdasarkan hop count. Jika hop count lebih dari 15, maka paket data-gram akan dibuang. IGRP adalah sebuah protokol routing yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc. IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi standar-nya adalah 100. IGRP menggunakan algoritme distance vector. OSPF (Open Short Path First) hanya bisa diterapkan pada router dengan merek Cisco. OSPF bekerja dengan sebuah algoritme link-state. Pembaruan tabel routing dilakukan secara serempak ketika terjadi perubahan topologi jaringan. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) menggunakan kombinasi algoritme distance vector dan link-state, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm untuk menghitung jalur ter-pendek. Pembaruan informasi tabel routing dilakukan setiap sembilan puluh detik. BGP (Border Gateway Protocol) memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. BGP menggunakan algoritma distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat jalur-jalur komunikasi data.

Untuk mengatur router agar menggunakan routing dinamis, langkah pertama yang harus dilakukan oleh administrator jaringan adalah menentukan protokol routing yang hendak digunakan. Contohnya adalah menggunakan protokol OSPF, RIP atau EIGRP. Konfigurasi semua router yang ada dengan protokol yang telah ditentukan sebelumnya tadi. Pastikan semua router menggunakan protokol yang sama. Tunggu beberapa saat sehingga semua router memiliki daftar tabel routing yang sama. Proses sinkronisasi tabel routing pada setiap router terjadi secara otomatis. Setelah semua router sinkron dan memiliki daftar tabel routing, seluruh pengguna jaringan yang berada di bawah router dapat saling komunikasi dan bertukar data. Walau sudah dilakukan konfigurasi agar tiap router menggunakan routing dinamis, setiap router masih dapat ditambahkan konfigurasi routing statis. Sehingga di dalam tabel routing pada perangkat keras router terdiri dari dua sumber, yaitu hasil sinkronisasi routing dinamis dan hasil konfigurasi manual yang dilakukan oleh administrator.