Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara beberapa titik, melainkan jalur/path logika yang telah diidentifikasi dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). Permanent Virtual Circuit (PVC) adalah salah satu dari dua jenis Virtual Circuit yang ada. PVC adalah bentuk layanan telekomunikasi untuk WAN yang menyediakan sirkuit khusus yang bersifat tetap atau dedicated antara dua node dalam jaringan circuit-switched. PVC dapat populer karena mampu menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan “leased line”. PVC dapat digambarkan sebagai leased line atau dedicated circuit. Jalur PVC dibentuk secara permanen. Konfigurasi tersebut dilakukan oleh administrator jaringan secara manual. Biasanya VPC dimanfaatkan untuk transfer data konstan atau komputer yang harus saling terhubung 24 jam per hari. SVC banyak dimanfaatkan untuk transfer data yang bersifat temporer (sewaktu-waktu). Untuk pemakaian dengan durasi waktu singkat, maka SVC akan lebih murah dibandingkan PVC. Sedangkan untuk koneksi 24 jam sehari maka PVC akan lebih murah dibandingkan SVC. Router yang di-produksi oleh perusahaan Cisco mendukung kedua jenis virtual circuit (VC) tersebut.
PVC dirancang untuk menghilangkan kebutuhan untuk mengatur koneksi panggilan pada jaringan frame relay, ATM atau X.25. Koneksi fisik frame relay atau jaringan yang didukung ke berbagai virtual circuit (VC) memungkinkan koneksi fisik untuk mendukung beberapa VC secara bersamaan. Setiap koneksi bersifat permanen dan dapat melakukan transfer data dengan menggunakan kapasitas dan infrastruktur yang telah ada. Misalnya, kantor pusat bank yang membuat PVC antara kantor cabang satu dengan kantor cabang yang lain untuk aktivitas pertukaran dan transfer data secara berkelanjutan. Koneksi tersebut bersifat sebagaimana sebuah leased-line yang tidak memerlukan call-setup setiap terjadi transfer data antar pengguna melalui jalur virtual yang terbentuk. Jalur virtual tetap terjalin walau sedang tidak ada transfer data antar pengguna. Dalam kondisi tersebut status jaringan dinamakan dengan idle mode. Ketika terjadi pertukaran data atau transfer data antar pengguna, maka jalur virtual yang terbentuk menjadi media yang dilalui oleh paket data agar data yang dikirimkan oleh pengirim dapat sampai ke penerima.
X.25 merupakan sebuah protokol yang dijelaskan oleh CCITT (Consultative Committee for International Telephony and Telegraphy) yang sekarang berganti nama menjadi ITU (International Telecommunications Union). Walau ITU merupakan organisasi internasional yang mengurus berbagai standar namun badan resmi dunia untuk standar adalah ISO (International Standard Organization). Standar yang dikeluarkan oleh ITU hanya bersifat rekomendasi dan tidak mengikat untuk dilaksanakan. PVC merupakan salah satu mode diantara dua mode yang digunakan pada protokol X.25. X.25 adalah bagian dari protokol yang digunakan sejak sekitar tahun 1980 oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi dan sistem transaksi finansial seperti automated teller machines (ATM). X.25 yang asli dijabarkan oleh ITU dalam beberapa draf dan disempurnakan dalam sebuah publikasi yang dikenal dengan The Orange Book, buku tersebut diterbitkan pada tahun 1972. Buku versi digital The Orange Book yang dimaksud dapat di-akses melalui halaman website resmi dari ITU yang memiliki alamat www.itu.int. Selain melalui website ITU, buku tersebut dapat diperoleh dari Google Books atau Google Buku, alamat website Google Buku adalah https://books.google.com. Untuk mencarinya, ketikan kata kunci The Orange Book atau kata kunci lain yang sekiranya cocok digunakan untuk mencari buku berjudul The Orange Book tersebut.
Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat untuk menjalin koneksi antara dua perangkat jaringan. Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke perangkat lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa pengguna DTE pada jaringan X.25 dapat melakukan komunikasi dengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal ini dimungkinkan karena X.25 mempunyai circuit-logical tadi. Secara fisik, koneksi ini dapat melalui berbagai titik seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual circuit bisa disatukan menjadi sebuah koneksi fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecah lagi di tempat tujuan, untuk kemudian diteruskan kepada tujuan masing-masing. Konfigurasi virtual circuit dilakukan di perangkat keras router. Merek yang dipercaya oleh banyak administrator jaringan adalah cisco. Hampir semua perangkat keras router yang di-produksi oleh perusahaan tersebut memiliki opsi untuk mengaktifkan fungsi virtual-circuit. Seorang administrator jaringan hanya perlu melakukan konfigurasi pada perangkat keras yang digunakan. Dengan perangkat keras dari cisco tersebut, administrator jaringan tidak perlu menambahkan atau melakukan instalasi perangkat lunak tambahan. Pada perangkat keras router yang di-produksi oleh Mikrotik, fungsi yang mirip dengan Permanent Virtual Circuit adalah Private Virtual Circuit. Layanan yang disediakan tersebut mengikuti standar Frame Relay yang diterbitkan oleh IETF melalui RFC 1490.
Virtual Circuit merupakan salah satu teknologi yang sangat berguna untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal atau LAN. Contohnya adalah digunakan untuk menghubungkan kampus atau fasilitas penelitian bersama. Dari contoh tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa konfigurasi teknologi tersebut harus dilakukan oleh pemilik jaringan atau pihak yang memiliki wewenang untuk mengelola jaringan tersebut. Untuk mengelola komponen infrastruktur jaringan komputer tentu saja memerlukan izin dari pihak yang bertanggung jawab terhadap perangkat tersebut. Serangkaian PVC dapat dibuat dengan menggunakan satu jenis perangkat keras router dari merek yang sama, atau dapat juga menggunakan merek perangkat keras yang berbeda-beda. Contoh perangkat keras dengan merek sama adalah dengan menggunakan merek cisco semua atau mikrotik semua. Contoh penggunaan merek perangkat keras yang berbeda adalah dengan cara menggunakan kombinasi merek mikrotik dan cisco. Ketika menggunakan merek yang sama, biasanya konfigurasinya lebih praktis dan tidak banyak menemui masalah. Dengan merek yang berbeda-beda, administrator jaringan harus lebih jeli dan teliti melakukan konfigurasi jaringan yang dikelolanya. Kesalahan konfigurasi menyebabkan kegagalan koneksi antar perangkat jaringan.
Untuk mencoba melakukan konfigurasi PVC, dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan perangkat lunak simulasi jaringan. Pada percobaan yang dilakukan secara langsung, seorang administrator atau operator jaringan dapat menghubungkan perangkat keras router yang hendak di-konfigurasi dengan komputer yang digunakan untuk memberikan perintah konfigurasi melalui antarmuka RS-232 atau antarmuka serial. Setelah terhubung dan dapat login ke sistem pada perangkat keras router, administrator dapat mulai melakukan konfigurasi PVC. Konfigurasi dilakukan satu per satu, administrator perlu menghubungkan komputernya dengan setiap router yang hendak di-konfigurasi. Setelah persiapan dan konfigurasi pada tiap perangkat keras terkait selesai dikerjakan, sambungan PVC baru dapat terjalin. Koneksi virtual yang terbentuk sifatnya mirip dengan leased-line. Sambungan virtual antar perangkat terus terjalin dalam keadaan terjadi transmisi data atau tidak. Saat tidak ada transmisi data pada jalur virtual, koneksi tersebut dalam mode idle atau diam. Hal tersebut juga merupakan salah satu faktor yang membedakan antara Permanent Virtual Circuit dan Switched Virtual Circuit.
PVC dirancang untuk menghilangkan kebutuhan untuk mengatur koneksi panggilan pada jaringan frame relay, ATM atau X.25. Koneksi fisik frame relay atau jaringan yang didukung ke berbagai virtual circuit (VC) memungkinkan koneksi fisik untuk mendukung beberapa VC secara bersamaan. Setiap koneksi bersifat permanen dan dapat melakukan transfer data dengan menggunakan kapasitas dan infrastruktur yang telah ada. Misalnya, kantor pusat bank yang membuat PVC antara kantor cabang satu dengan kantor cabang yang lain untuk aktivitas pertukaran dan transfer data secara berkelanjutan. Koneksi tersebut bersifat sebagaimana sebuah leased-line yang tidak memerlukan call-setup setiap terjadi transfer data antar pengguna melalui jalur virtual yang terbentuk. Jalur virtual tetap terjalin walau sedang tidak ada transfer data antar pengguna. Dalam kondisi tersebut status jaringan dinamakan dengan idle mode. Ketika terjadi pertukaran data atau transfer data antar pengguna, maka jalur virtual yang terbentuk menjadi media yang dilalui oleh paket data agar data yang dikirimkan oleh pengirim dapat sampai ke penerima.
X.25 merupakan sebuah protokol yang dijelaskan oleh CCITT (Consultative Committee for International Telephony and Telegraphy) yang sekarang berganti nama menjadi ITU (International Telecommunications Union). Walau ITU merupakan organisasi internasional yang mengurus berbagai standar namun badan resmi dunia untuk standar adalah ISO (International Standard Organization). Standar yang dikeluarkan oleh ITU hanya bersifat rekomendasi dan tidak mengikat untuk dilaksanakan. PVC merupakan salah satu mode diantara dua mode yang digunakan pada protokol X.25. X.25 adalah bagian dari protokol yang digunakan sejak sekitar tahun 1980 oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi dan sistem transaksi finansial seperti automated teller machines (ATM). X.25 yang asli dijabarkan oleh ITU dalam beberapa draf dan disempurnakan dalam sebuah publikasi yang dikenal dengan The Orange Book, buku tersebut diterbitkan pada tahun 1972. Buku versi digital The Orange Book yang dimaksud dapat di-akses melalui halaman website resmi dari ITU yang memiliki alamat www.itu.int. Selain melalui website ITU, buku tersebut dapat diperoleh dari Google Books atau Google Buku, alamat website Google Buku adalah https://books.google.com. Untuk mencarinya, ketikan kata kunci The Orange Book atau kata kunci lain yang sekiranya cocok digunakan untuk mencari buku berjudul The Orange Book tersebut.
Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat untuk menjalin koneksi antara dua perangkat jaringan. Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke perangkat lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa pengguna DTE pada jaringan X.25 dapat melakukan komunikasi dengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal ini dimungkinkan karena X.25 mempunyai circuit-logical tadi. Secara fisik, koneksi ini dapat melalui berbagai titik seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual circuit bisa disatukan menjadi sebuah koneksi fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecah lagi di tempat tujuan, untuk kemudian diteruskan kepada tujuan masing-masing. Konfigurasi virtual circuit dilakukan di perangkat keras router. Merek yang dipercaya oleh banyak administrator jaringan adalah cisco. Hampir semua perangkat keras router yang di-produksi oleh perusahaan tersebut memiliki opsi untuk mengaktifkan fungsi virtual-circuit. Seorang administrator jaringan hanya perlu melakukan konfigurasi pada perangkat keras yang digunakan. Dengan perangkat keras dari cisco tersebut, administrator jaringan tidak perlu menambahkan atau melakukan instalasi perangkat lunak tambahan. Pada perangkat keras router yang di-produksi oleh Mikrotik, fungsi yang mirip dengan Permanent Virtual Circuit adalah Private Virtual Circuit. Layanan yang disediakan tersebut mengikuti standar Frame Relay yang diterbitkan oleh IETF melalui RFC 1490.
Virtual Circuit merupakan salah satu teknologi yang sangat berguna untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal atau LAN. Contohnya adalah digunakan untuk menghubungkan kampus atau fasilitas penelitian bersama. Dari contoh tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa konfigurasi teknologi tersebut harus dilakukan oleh pemilik jaringan atau pihak yang memiliki wewenang untuk mengelola jaringan tersebut. Untuk mengelola komponen infrastruktur jaringan komputer tentu saja memerlukan izin dari pihak yang bertanggung jawab terhadap perangkat tersebut. Serangkaian PVC dapat dibuat dengan menggunakan satu jenis perangkat keras router dari merek yang sama, atau dapat juga menggunakan merek perangkat keras yang berbeda-beda. Contoh perangkat keras dengan merek sama adalah dengan menggunakan merek cisco semua atau mikrotik semua. Contoh penggunaan merek perangkat keras yang berbeda adalah dengan cara menggunakan kombinasi merek mikrotik dan cisco. Ketika menggunakan merek yang sama, biasanya konfigurasinya lebih praktis dan tidak banyak menemui masalah. Dengan merek yang berbeda-beda, administrator jaringan harus lebih jeli dan teliti melakukan konfigurasi jaringan yang dikelolanya. Kesalahan konfigurasi menyebabkan kegagalan koneksi antar perangkat jaringan.
Untuk mencoba melakukan konfigurasi PVC, dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan perangkat lunak simulasi jaringan. Pada percobaan yang dilakukan secara langsung, seorang administrator atau operator jaringan dapat menghubungkan perangkat keras router yang hendak di-konfigurasi dengan komputer yang digunakan untuk memberikan perintah konfigurasi melalui antarmuka RS-232 atau antarmuka serial. Setelah terhubung dan dapat login ke sistem pada perangkat keras router, administrator dapat mulai melakukan konfigurasi PVC. Konfigurasi dilakukan satu per satu, administrator perlu menghubungkan komputernya dengan setiap router yang hendak di-konfigurasi. Setelah persiapan dan konfigurasi pada tiap perangkat keras terkait selesai dikerjakan, sambungan PVC baru dapat terjalin. Koneksi virtual yang terbentuk sifatnya mirip dengan leased-line. Sambungan virtual antar perangkat terus terjalin dalam keadaan terjadi transmisi data atau tidak. Saat tidak ada transmisi data pada jalur virtual, koneksi tersebut dalam mode idle atau diam. Hal tersebut juga merupakan salah satu faktor yang membedakan antara Permanent Virtual Circuit dan Switched Virtual Circuit.