18 Oktober 2019

Point-to-Point Protocol Dapat Diterapkan Di Berbagai Media Fisik Jaringan Komputer

Serial Line Internet Protocol (SLIP) RFC 1055 dan Point-to-Point Protocol (PPP) RFC 1661 adalah dua protokol yang sering digunakan di komunikasi melalui saluran serial di komputer. Pada hari ini, SLIP dan PPP telah menjadi bagian dari semua sistem operasi di PC. Protokol PPP (Point to Point Protocol) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung alamat IP statis kepada para klien-nya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan memiliki sesi kompromi protokol secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna.

PPP dapat digunakan pada berbagai media fisik, termasuk twisted pair, serat optik, satelit dan koneksi virtual. Protokol Data Link Layer yang lain adalah Point-to-Point Protocol (PPP). PPP adalah protokol yang digunakan untuk memberikan frame antara dua node. Tidak seperti banyaknya Protokol Data Link Layer yang dijelaskan oleh organisasi teknik elektro, standar PPP dijelaskan oleh IETF melalui RFC. PPP dikembangkan sebagai protokol WAN dan menjadi protokol pilihan untuk banyak WAN serial. PPP dijelaskan dalam RFC 1661 yang diterbitkan oleh IETF pada bulan Juli tahun 1994. Sebuah dokumen Request for Comments (RFC) adalah salah satu dari seri dokumen informasi dan standar Internet bernomor yang diikuti secara luas untuk digunakan dalam jaringan, Internet dan beberapa sistem operasi jaringan, mulai dari Unix, Windows, dan Novell NetWare.

RFC kini diterbitkan di bawah arahan Internet Society (ISOC) dan badan-badan penyusun standar teknis seperti Internet Engineering Task Force (IETF) atau Internet Research Task Force (IRTF). PPP dirancang setelah spesifikasi yang asli HDLC. Para desainer dari PPP memasukkan banyak sifat tambahan yang hanya ada dalam protokol milik data-link pada saat itu. Salah satu kelebihan PPP adalah kemampuan untuk melakukan komunikasi pada saat sambungan awal, seperti password, IP address, kompresi, dan enkripsi. Di samping itu, PPP mendukung komunikasi beberapa protokol sekaligus melalui satu sambungan. Di jaringan seperti ISDN, PPP mendukung inverse multiplexing dan aplikasi bandwidth secara dinamik melalui Multilink-PPP (ML-PPP) yang menerapkan standar RFC 1990 dan RFC 2125. Pada dokumen RFC 1547 yang diterbitkan pada bulan desember 1993, berisi tentang informasi sejarah perlunya PPP sekaligus perkembangannya.

Protokol PPP di-definisikan dalam RFC 1661 yang diterbitkan oleh IETF pada bulan juli 1994. Dokumen berisi protokol standar Internet untuk Koneksi Internet dan Komunitas Internet. Protokol tersebut di usulkan oleh William Allen Simpson. Ia lulus dari Michigan State University pada tahun 1980. Dokumen-dokumen yang telah selesai Ia tulis dapat di-akses dari situs https://dblp.uni-trier.de. Untuk membacanya, Anda perlu mengakses alamat situs tersebut dari perangkat lunak browser seperti Mozilla Firefox atau Google Chrome. Setelah halaman web muncul, ketik William Allen Simpson pada kolom pencarian. Maka setelah itu muncul tautan yang mengarahkan pengunjung web ke halaman pribadi William Allen Simpson. Klik tautan tersebut sehingga muncul daftar dokumen-dokumen yang pernah di simpan oleh beliau. Dalam situs web DBLP, William A. Simpson telah menerbitkan lebih dari tiga puluh dokumen. Dokumen-dokumen tersebut diselesaikan secara berkelanjutan sejak tahun 1992. Pada tahun 2017 Charles Lever, William Allen Simpson dan Tom Talpey menerbitkan RFC 8166, dokumen RFC tersebut berjudul Remote Direct Memory Access Transport for Remote Procedure Call Version 1. Media sosial beliau dapat di akses melalui alamat www.linkedin.com/in/williamallensimpson.

PPP menggunakan arsitektur berlapis. Untuk mengakomodasi berbagai jenis media, PPP menetapkan koneksi logis, disebut sesi, antara dua node. Sesi PPP menyembunyikan media fisik yang mendasari dari protokol PPP atas. Sesi ini juga menyediakan PPP dengan metode untuk enkapsulasi beberapa protokol melalui sambungan point-to-point. PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk kabel serial, saluran telepon, trunk line, telepon seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga digunakan melalui koneksi Akses Internet yang sekarang dipasarkan sebagai broadband. Penyedia layanan Internet (ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan melalui jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA), paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun sebuah Digital Subscriber Line (DSL) koneksi Internet layanan dengan pelanggan. PPP dirancang untuk bekerja dengan berbagai lapisan jaringan protokol, termasuk Internet Protocol (IP), Novell Internetwork Packet Exchange (IPX), NBF dan AppleTalk.

Dalam jaringan, Point-to-Point Protocol (PPP) adalah data link protokol yang umum digunakan untuk membangun hubungan langsung antara dua node jaringan. Hal ini dapat menyediakan otentikasi koneksi, enkripsi transmisi dan kompresi. RFC 2516 menjelaskan Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) sebagai metode untuk transmisi PPP over Ethernet yang kadang-kadang digunakan dengan DSL. RFC 2364 menjelaskan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA) sebagai metode untuk transmisi PPP over ATM Adaptasi Layer 5 (AAL5), yang juga merupakan alternatif umum digunakan PPPoE dengan DSL. Link Control Protocol (LCP) memulai dan berakhir koneksi dengan baik, yang memungkinkan host untuk merundingkan opsi koneksi. Ini merupakan bagian integral dari PPP, dan dijelaskan dalam spesifikasi standar yang sama. LCP menyediakan konfigurasi otomatis dari antarmuka pada setiap akhir (seperti pengaturan datagram ukuran, karakter melarikan diri, dan nomor sakti) dan untuk memilih otentikasi opsional. Protokol LCP berjalan di atas PPP (dengan nomor protokol PPP 0xC021) dan karena koneksi PPP dasar harus dibentuk sebelum LCP dapat mengkonfigurasinya. RFC 1994 menjelaskan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP), yang lebih disukai dalam koneksi dial-up dengan ISP. Meski usang, Password Authentication Protocol (PAP) kadang-kadang masih digunakan. Pilihan lain otentikasi PPP adalah Extensible Authentication Protocol (EAP) yang dijelaskan dalam RFC 2284.

Operasional PPP pada dasarnya sebagai berikut: sesudah link fisik tersambung, setiap host mengirim paket LCP untuk konfigurasi dan tes data link. Setelah sambungan fisik terjadi, satu atau lebih protokol lapisan jaringan diatur menggunakan NCP yang sepadan. Jika digunakan IP, PPP akan menggunakan IP Control Protocol (IPCP). Setelah setiap protokol lapisan jaringan selesai di konfigurasi, data-gram masing-masing protokol dapat dikirim melalui sambungan. Control protocol yang dapat digunakan pada jaringan IP adalah IPX (NetWare), DDP (AppleTalk) dan DECnet. Sambungan akan terus tersambung untuk komunikasi sampai paket LCP atau NCP memutuskan sambungan. Banyak protokol yang dapat digunakan sebagai terowongan data melalui jaringan IP. Contohnya adalah SSL, SSH, atau L2TP yang menciptakan terowongan maya antarmuka jaringan dan memberikan kesan koneksi fisik langsung. Pada Linux interface ini disebut ' tun0'. Terowongan tersebut juga biasa disebut dengan tunnel. Seperti hanya ada dua end-point pada terowongan, terowongan koneksi point-to-point dan PPP adalah pilihan yang digunakan sebagai protokol jaringan virtual pada lapisan data-link. Terowongan yang tercipta dapat digunakan sebagai rute pengiriman data antara satu pengguna jaringan dengan pengguna yang lain. IPsec dalam mode tunneling tidak menciptakan antarmuka fisik virtual. L2TP dapat digunakan untuk menyediakan antarmuka ini, teknik ini disebut L2TP/IPsec.