Sejumlah teori manajemen menekankan pentingnya informasi dan pengetahuan eksplisit sebagai sumber daya organisasi sekalogus dimensi budaya mengelola pengetahuan. Pengetahuan dapat dikelola menggunakan teknologi informasi yang mengakibatkan berbagai orang melakukan aktivitas menyimpan, melakukan tindak lanjut, komunikasi dan berbagi informasi. Pengertian Knowledge Management atau dapat disingkat dengan KM sering tumpang tindih dengan istilah manajemen informasi. Manajemen informasi merupakan siklus kegiatan memperoleh informasi dari sumber, menjaganya kemudian mendistribusikan informasi tersebut kepada yang membutuhkan, sedangkan Knowledge Management adalah proses menciptakan, membagikan, menggunakan, dan mengelola pengetahuan dan informasi. Dalam manajemen informasi sumber yang diperoleh sudah berwujud informasi yang dapat dimanfaatkan sehingga manusia tinggal menjaga dan mendistribusikan informasi tersebut. Buruknya salah satu rangkaian proses KM mengakibatkan penurunan kualitas informasi, sehingga berbagai manfaat yang menjadi tujuan menerapkan KM kurang maksimal. Penggunaan KM menghasilkan berbagai manfaat seperti mempermudah akses pengetahuan, mempermudah proses pengambilan keputusan, menciptakan inovasi, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penerapan KM melibatkan tiga faktor utama yaitu manusia, proses dan teknologi.
Di lingkungan teknologi informasi penerapan KM dapat dilakukan dengan membuat berbagai infrastruktur atau menerapkan strategi KM. Knowledge Management merupakan suatu bidang keilmuan untuk melakukan identifikasi, menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan agar dapat digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Orang yang pertama kali membedakan antara data, informasi, dan pengetahuan sekaligus menggunakan istilah Knowledge Management adalah pendidik Amerika bernama Nicholas L. Henry dalam artikel jurnal tahun 1974 berjudul Data, informasi, pengetahuan dan kebijaksanaan. Teknologi KM terus berkembang sehingga menciptakan berbagai aplikasi perangkat lunak yang memudahkan pengguna. Secara garis besar tahapan yang menjadi siklus KM adalah Knowledge Creating, Knowledge Organizing, Knowledge Sharing dan Knowledge Applying. Berbagai teknologi dan metode KM untuk meningkatkan efisiensi, pengetahuan dan kebijaksanaan mempermudah manusia menentukan sebuah keputusan yang bersifat bisnis atau non-bisnis.
Keberhasilan seseorang memanfaatkan kemajuan teknologi dan teori KM akan meningkatkan peluang untuk mencapai keberhasilan meraih tujuan. Sebuah kebijaksanaan dapat diambil berdasarkan pengetahuan yang berisi serangkaian informasi yang bersumber dari berbagai data. Istilah Knowledge Management pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986 dalam American Productivity and Quality Center. Pengetahuan secara umum dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu tacit dan explicit. Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang masih berupa pemikiran, sedangkan explicit adalah pengetahuan yang sudah diwujudkan dalam media tertentu. Contoh aplikasi KM di bidang teknologi informasi antara lain website perusahaan, website forum Online, website wiki, website Document Sharing dan aplikasi komunikasi. Sedangkan contoh hasil penerapan suatu pengetahuan antara lain buku, tradisi, prinsip, paradigma dan sistem.
Data, informasi dan pengetahuan merupakan sebuah kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Dalam proses KM data di konversi menjadi informasi kemudian menjadi pengetahuan sehingga dapat dijadikan dasar kebijaksanaan. Pengguna hasil KM dapat memahami hasil melalui produk-produk nyata seperti buku, sistem, media sosial, website dan aplikasi perangkat lunak. Pada saat data masih berwujud pengetahuan maka belum dapat dimengerti oleh orang sehingga perlu dilakukan proses menyatukan informasi dan membuat keputusan agar dapat pahami oleh orang lain. Proses manajemen pengetahuan terdiri dari enam langkah dasar yang dilalui dengan bantuan berbagai alat bantu dan teknik. Secara berurutan proses-proses tersebut terdiri dari proses Mengumpulkan, Mempersiapkan, Meringkas, Menganalisis, Mempersatukan dan Pengambilan Keputusan.
Mengatur agar faktor manusia, proses dan komponen teknologi yang dimiliki seimbang merupakan salah satu tantangan yang harus dilalui ketika menerapkan KM. Anda harus benar-benar mempelajari tentang teknologi yang akan digunakan sehingga teknologi yang dipilih dapat tepat sasaran. Belum lagi sisi keamanan, biaya pengadaan dan nilai guna teknologi tersebut setelah diterapkan. Berbagai parameter performa, nilai guna, biaya dan pengembangan teknologi dapat dijadikan pedoman pengambilan keputusan implementasi teknologi KM. Dengan begitu beban kerja menjadi dua kali lipat ketika menerapkan teknologi tersebut untuk mencapai tujuan agar tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Hal tersebut disebabkan karena pengguna teknologi harus menilai berbagai aspek sebelum teknologi tersebut benar-benar diterapkan. Kesalahan penggunaan teknologi akan mengakibatkan kerugian besar untuk individu atau kelompok yang menerapkan teknologi Knowledge Management.
Sejak tahun 1990-an hingga sekarang Knowledge Management terus berkembang dan mengalami evolusi sehingga teori-teori yang ada juga semakin bertambah. Setidaknya ada lebih dari empat ilmuwan yang mengemukakan teori tentang siklus KM agar dapat mengubah data menjadi pengetahuan sehingga dapat dilakukan tindak lanjut. Salah satu kunci keberhasilan KM meningkatkan keahlian dan efektivitas individu terletak pada proses berbagi pengetahuan yang secara langsung dapat meningkatkan inovasi dan hasil pekerjaan. Perangkat lunak KM membatu melakukan kolaborasi dan berbagi pengetahuan sehingga berpengaruh meningkatkan efisiensi, daya produksi dan kualitas pengambilan keputusan. Dengan adanya KM proses mengumpulkan informasi dan berbagi informasi menjadi lebih efektif, selain itu kualitas informasi yang dikumpulkan juga menjadi lebih baik. Contoh aplikasi KM yang bersifat opensource adalah OpenKM, Docusize, eXo, myBase dan phpMyFAQ.
Knowledge Management atau sering disingkat menjadi KM merupakan bidang keilmuan yang berisi urutan proses mengubah data menjadi informasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk suatu tujuan tertentu. Hasil penerapan teori-teori KM lebih mengarah kepada inovasi, ide, dan konsep-konsep yang memiliki kualitas baik. Hal tersebut terwujud karena adanya peningkatan kualitas informasi yang dihasilkan melalui proses KM. Perkembangan teknologi informasi dapat menunjang keberhasilan strategi Knowledge Management di berbagai tempat seperti perusahaan, organisasi atau komunitas. Hasil akhir KM dapat berwujud buku, aplikasi Internet, inovasi, ide, gagasan dan konsep. Gunakan teknologi informasi yang sesuai dengan tujuan penggunanya agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan lebih mudah. Agar tujuan tercapai dengan maksimal maka ketiga faktor yang terlibat dalam KM harus seimbang.
Di lingkungan teknologi informasi penerapan KM dapat dilakukan dengan membuat berbagai infrastruktur atau menerapkan strategi KM. Knowledge Management merupakan suatu bidang keilmuan untuk melakukan identifikasi, menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan agar dapat digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Orang yang pertama kali membedakan antara data, informasi, dan pengetahuan sekaligus menggunakan istilah Knowledge Management adalah pendidik Amerika bernama Nicholas L. Henry dalam artikel jurnal tahun 1974 berjudul Data, informasi, pengetahuan dan kebijaksanaan. Teknologi KM terus berkembang sehingga menciptakan berbagai aplikasi perangkat lunak yang memudahkan pengguna. Secara garis besar tahapan yang menjadi siklus KM adalah Knowledge Creating, Knowledge Organizing, Knowledge Sharing dan Knowledge Applying. Berbagai teknologi dan metode KM untuk meningkatkan efisiensi, pengetahuan dan kebijaksanaan mempermudah manusia menentukan sebuah keputusan yang bersifat bisnis atau non-bisnis.
Keberhasilan seseorang memanfaatkan kemajuan teknologi dan teori KM akan meningkatkan peluang untuk mencapai keberhasilan meraih tujuan. Sebuah kebijaksanaan dapat diambil berdasarkan pengetahuan yang berisi serangkaian informasi yang bersumber dari berbagai data. Istilah Knowledge Management pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986 dalam American Productivity and Quality Center. Pengetahuan secara umum dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu tacit dan explicit. Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang masih berupa pemikiran, sedangkan explicit adalah pengetahuan yang sudah diwujudkan dalam media tertentu. Contoh aplikasi KM di bidang teknologi informasi antara lain website perusahaan, website forum Online, website wiki, website Document Sharing dan aplikasi komunikasi. Sedangkan contoh hasil penerapan suatu pengetahuan antara lain buku, tradisi, prinsip, paradigma dan sistem.
Data, informasi dan pengetahuan merupakan sebuah kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Dalam proses KM data di konversi menjadi informasi kemudian menjadi pengetahuan sehingga dapat dijadikan dasar kebijaksanaan. Pengguna hasil KM dapat memahami hasil melalui produk-produk nyata seperti buku, sistem, media sosial, website dan aplikasi perangkat lunak. Pada saat data masih berwujud pengetahuan maka belum dapat dimengerti oleh orang sehingga perlu dilakukan proses menyatukan informasi dan membuat keputusan agar dapat pahami oleh orang lain. Proses manajemen pengetahuan terdiri dari enam langkah dasar yang dilalui dengan bantuan berbagai alat bantu dan teknik. Secara berurutan proses-proses tersebut terdiri dari proses Mengumpulkan, Mempersiapkan, Meringkas, Menganalisis, Mempersatukan dan Pengambilan Keputusan.
Mengatur agar faktor manusia, proses dan komponen teknologi yang dimiliki seimbang merupakan salah satu tantangan yang harus dilalui ketika menerapkan KM. Anda harus benar-benar mempelajari tentang teknologi yang akan digunakan sehingga teknologi yang dipilih dapat tepat sasaran. Belum lagi sisi keamanan, biaya pengadaan dan nilai guna teknologi tersebut setelah diterapkan. Berbagai parameter performa, nilai guna, biaya dan pengembangan teknologi dapat dijadikan pedoman pengambilan keputusan implementasi teknologi KM. Dengan begitu beban kerja menjadi dua kali lipat ketika menerapkan teknologi tersebut untuk mencapai tujuan agar tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Hal tersebut disebabkan karena pengguna teknologi harus menilai berbagai aspek sebelum teknologi tersebut benar-benar diterapkan. Kesalahan penggunaan teknologi akan mengakibatkan kerugian besar untuk individu atau kelompok yang menerapkan teknologi Knowledge Management.
Sejak tahun 1990-an hingga sekarang Knowledge Management terus berkembang dan mengalami evolusi sehingga teori-teori yang ada juga semakin bertambah. Setidaknya ada lebih dari empat ilmuwan yang mengemukakan teori tentang siklus KM agar dapat mengubah data menjadi pengetahuan sehingga dapat dilakukan tindak lanjut. Salah satu kunci keberhasilan KM meningkatkan keahlian dan efektivitas individu terletak pada proses berbagi pengetahuan yang secara langsung dapat meningkatkan inovasi dan hasil pekerjaan. Perangkat lunak KM membatu melakukan kolaborasi dan berbagi pengetahuan sehingga berpengaruh meningkatkan efisiensi, daya produksi dan kualitas pengambilan keputusan. Dengan adanya KM proses mengumpulkan informasi dan berbagi informasi menjadi lebih efektif, selain itu kualitas informasi yang dikumpulkan juga menjadi lebih baik. Contoh aplikasi KM yang bersifat opensource adalah OpenKM, Docusize, eXo, myBase dan phpMyFAQ.
Knowledge Management atau sering disingkat menjadi KM merupakan bidang keilmuan yang berisi urutan proses mengubah data menjadi informasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk suatu tujuan tertentu. Hasil penerapan teori-teori KM lebih mengarah kepada inovasi, ide, dan konsep-konsep yang memiliki kualitas baik. Hal tersebut terwujud karena adanya peningkatan kualitas informasi yang dihasilkan melalui proses KM. Perkembangan teknologi informasi dapat menunjang keberhasilan strategi Knowledge Management di berbagai tempat seperti perusahaan, organisasi atau komunitas. Hasil akhir KM dapat berwujud buku, aplikasi Internet, inovasi, ide, gagasan dan konsep. Gunakan teknologi informasi yang sesuai dengan tujuan penggunanya agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan lebih mudah. Agar tujuan tercapai dengan maksimal maka ketiga faktor yang terlibat dalam KM harus seimbang.